Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Sabtu, 17 November 2012

ASEAN Serukan agar Konflik di Timur Tengah Dihentikan

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/10/05/1533394620X310.JPG

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Pertemuan tingkat menteri negara-negara ASEAN yang berlangsung 16-17 November 2012 di Phnom Penh, Kamboja, membahas masalah konflik di Timur Tengah. ASEAN menyatakan keprihatinannya atas situasi Timur Tengah yang makin memburuk.

"Kita (ASEAN) sangat prihatin karena situasi di Timur Tengah makin memburuk, baik itu dimensi Suriah dan Turki, juga sekarang Palestina dan Israel. Kita menyerukan agar konflik bisa segera dihentikan dan aksi-aksi Israel bisa dihentikan," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Sabtu (17/11/2012) malam.

Sebelumnya, Sabtu siang, sesaat sebelum bertolak ke Kamboja untuk menghadiri KTT ASEAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan seruan atas konflik Israel-Palestina di Gaza. "Indonesia sungguh menyerukan agar kekerasan segera bisa dihentikan. Cegah terjadinya perang terbuka seperti yang terjadi pada akhir 2008 dan awal 2009," katanya seperti dilaporkan wartawan Kompas Christoporus Wahyu Haryo P dari Phnom Penh.

"Saya cemas karena serangan-serangan udara Israel masih terus berlangsung, sementara tembakan roket dengan jarak jauh juga masih terjadi. Sementara korban penduduk sipil yang tidak berdosa, terus berjatuhan," lanjutnya.

Menurut Presiden, Indonesia sangat berharapa Dewan Keamanan PBB bisa mengambil langkah-langkah yang tegas dan tepat untuk menghentikan kekerasan, serta mencegah terus meluas dan meningkatnya aksi kekerasan dan kemungkinan kekerasan baru di kawasan itu.

"Sikap Indonesia jelas, kita mendukung kemerdekaan bangsa Palestina," kata Presiden. 


Sumber: Kompas

Tujuh Tentara Filipina Tewas Baku Tembak dengan Pemberontak

 
Metrotvnews.com, Manila: Tujuh tentara Filipina tewas dan delapan lainnya terluka dalam bentrokan dengan gerilyawan komunis, Sabtu (17/11). Para korban bagian dari patroli jalan kaki yang bentrok dengan Tentara Rakyat Baru (NPA) di daerah terpencil Provinsi Isabela di pulau pada Luzon.

"Mereka berada di dalam operasi keamanan, operasi tempur. Kami telah memasukkan bala bantuan dengan helikopter dan mengambil para korban," kata Juru Bicara Angkatan Darat Filipina Kolonel Cirilito Sobejana kepada wartawan di Manila, Filipina.

Dia menambahkan, warga telah mengatakan kepada tentara hingga lima gerilyawan juga tewas, tetapi tidak ada mayat pemberontak ditemukan saat korban tentara dievakuasi.

Pertempuran pecah di dua wilayah di provinsi utara Isabela di tengah upaya pemerintah untuk memulai kembali pembicaraan yang terhenti guna mengakhiri salah satu dari pemberontakan terlama di Asia itu. Sobejana mengatakan pertempuran mematikan terjadi pada waktu fajar saat patroli tentara berada di dekat kota pegunungan San Geronimo.

Pemberontak NPA juga bentrok dengan unit militer lain di dekat kota San Mariano. Namun tidak ada korban yang dikenal di sana.

Pembicaraan perdamaian antara pemerintah dan Front Demokratik Nasional, organisasi terdepan pemberontak, telah dilanjutkan kembali di Norwegia bulan lalu. Namun para pemberontak menyatakan mereka keluar dari Manila setelah kembali menolak syarat lama mereka yakni harus membebaskan 18 kawan mereka dari penjara sebelum perundingan dapat melanjutkan.

Pihak komunis telah melancarkan pemberontakan sejak 1969. Lebih dari 30.000 orang tewas dalam konflik tersebut. Kedua pihak mengumumkan pada Februari tahun lalu, menyusul pembicaraan di Norwegia, bahwa mereka telah menetapkan batas waktu Juni 2012 untuk menandatangani kesepakatan perdamaian akhir. Namun perundingan berlalu karena isu gerilyawan ditahan.

Militer memperkirakan kekuatan NPA saat ini mencapai sekitar 4.000 pejuang nasional, yang turun secara signifikan dari lebih dari 26.000 pada puncaknya di tahun 1980-an. Namun NPA mempertahankan dukungan terutama di daerah-daerah pedesaan yang miskin.
 
 
Sumber: Metronews

INDODEFENCE 2012-Rusia Perkenalkan Produk Non-Militer

Dua produk pertahanan militer Concern Almaz-Antey dari Rusia, Top-M2E (kiri) dan Buk-M2E (kanan) tengah beraksi. Perusahaan-perusahaan pertahanan asal Rusia tengah giat memperkenalkan produk mereka ke dunia, baik produk pertahanan militer atau pun produk non-militer untuk kehidupan sipil seperti radar cuaca dan siap bersaing dengan raksasa militer seperti Boeing dan Thales. 
Dua produk pertahanan militer Concern Almaz-Antey dari Rusia, Top-M2E (kiri) dan Buk-M2E (kanan) tengah beraksi. Perusahaan-perusahaan pertahanan asal Rusia tengah giat memperkenalkan produk mereka ke dunia, baik produk pertahanan militer atau pun produk non-militer untuk kehidupan sipil seperti radar cuaca dan siap bersaing dengan raksasa militer seperti Boeing dan Thales.

Perusahaan pertahanan asal Rusia, Concern Almaz- Antey, bakal meramaikan pasar industri pertahanan dengan produk-produk mutakhirnya yang mampu bersaing dengan produk keluaran perusahaan besar seperti Boeing atau Thales. Saat mengikuti pameran Indodefence di Jakarta, perusahaan itu turut memamerkan beberapa produk baru yang diperkirakan bakal menjadi unggulan dalam industri pertahanan dunia. Nama Concern Almaz- Antey mungkin sudah tak asing lagi di dunia pertahanan dunia.

Dan diperkirakan, beberapa gebrakan terbaru mereka dalam industri itu membuat perusahaan akan terus mendapatkan tempat dan bersaing dengan perusahaan besar. Dalam pameran Indodefence, Concern Almaz-Antey turut memamerkan produk terbarunya yang diperkirakan bakal lakukerasdidunia.Apalagi,produk ini adalah produk non-alat perang yang berguna bagi kehidupan sehari-hari manusia. Salah satu produk itu adalah radar cuaca seri DMRL-S yang mana permintaan di pasaran sangatlah tinggi.

Akibatnya, dalam waktu lima tahun ke depan, perusahaan harus siap memproduksi 140 barang tersebut untuk mencukupi kebutuhan dari negara terbesar di dunia,Rusia.Saat ini hanya Rusia yang akan memiliki kemampuan tidak hanya dapat memprediksi terjadinya angin topan dan hujan lebat, tetapi dapat memprediksi segala perubahan di bidang cuaca untuk jangka waktu 4–5 hari ke depan. Pertama kalinya dalam dunia teknologi, radar tersebut mampu memberikan informasi meteorologi pada radius 250 kilometer setiap beberapa menit.

Radar setipe sebelumnya hanya mampu membaca awan dari luar, yang membatasinya membaca rahasia di dalam awan tersebut, seperti akan terjadinya angin topan berbahaya ataupun badai. Agar dapat menyelami apa yang terjadi pada awan tersebut, pada impuls (sinyal) yang dikirim perlu dimasukkan energi yang sangat besar. Teknologi ini memang sudah ada sebelumnya namun cenderung tidak tepercaya dan sangatlah mahal harganya.

Berkat kemahiran para pakar Concern, mereka berhasil menemukan jalan keluar yang terbaik, dengan menurunkan kekuatan impuls,namun mampu untuk membuat durasinya menjadi lebih lama. Pada percobaan yang telah dilakukan untuk radar cuaca seri DMRL-S, terbukti bahwa radar ini tidak hanya memiliki kecanggihan sama dengan radar setipe milik negara lain,namun keunggulannya yang tak tertandingi adalah karena lebih dapat diandalkan dan lebih murah, sehingga tidak ada tandingannya di dunia.

Selain radar cuaca itu, Almaz- Antey juga memberikan kejutan setara yang diberikan oleh 20 perusahaan terbesar dunia seperti Boeing dan Thales, yaitu memungkinkan menjadi saingan pada pasar produksi sistem pengaturan lalu lintas udara terbaru, yaitu Sintez— R3. Sistem ini mampu memprediksi terjadinya tabrakan di udara beberapa jam sebelum hal tersebut terjadi, tentu saja hal ini memungkinkan untuk dilakukannya pencegahan darurat.

Pada sistem terbaru ini pengambilan suatu keputusan berdasarkan atas rekomendasi yang dihasilkan oleh sistem komputerisasi, sehingga komputerlah yang kemudian akan melakukan penghitungan bagaimana jalan terbaik untuk menghindari terjadinya tabrakan pesawat. Sistem semacam ini dipergunakan pada pusat pengaturan lalu lintas udara berskala besar di luar negeri, contohnya, pada EUROCONTROL Maastricht Upper Area Control Centre, kemudian di Italia (pusat pengendalian di Milan dan Roma), atau di Inggris (pusat pengendalian di London).

Para pakar menilai harga sistem tersebut yang telah dipergunakan di salah satu kota di Rusia, Khabarovsk, sekitar USD10–15 juta.Pada kenyataannya, harga sistem semacam ini di negara lain berkisar 4–5 kali lipat lebih mahal.Dan,saat ini pembicaraan untuk pe-masangan sistem tersebut oleh Concern Almaz-Antey di negara- negara Eropa, Asia, dan Amerika Latin dapat menjadi kejutan yang kurang menyenangkan bagi perusahaan produsen yang merajai dunia di pasar saat ini,yaitu Boeing (Amerika Serikat) dan Thales (Perancis) Merujuk kepada hal tersebut di atas,

belum lama ini Presiden Direktur Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyampaikan bahwa angka pertumbuhan pesawat pengangkut penumpang di Indonesia setiap tahunnya meningkat sebesar 1,5 kali,hal ini akan berlanjut hingga tahun 2015, yang mana menurutnya jumlah tahun ini akan menjadi 90 juta penumpang, dibanding tahun lalu sebesar 60 juta, juga sekitar 30 juta penumpang pada tahun tersebut diisi oleh penumpang yang terbang ke Indonesia dari negara lain di dunia.

Emirsyah menggarisbawahi, bila pada tahun 2011 Indonesia hanya memiliki 705 pesawat, maka jumlah tersebut akan terus tumbuh hingga mencapai angka 966 pada tahun 2015. Dengan pertumbuhan sepesat ini maka masalah mengenai pengaturan lalu lintas udara pada bandara-bandara utama dan masalah keamanannya menjadi hal yang sangat penting. Sistem Rusia ini pun dapat dipergunakan untuk membantu menjadi jalan keluar untuk masalah ini.

Concern Almaz-Antey membawahi sekitar 60 perusahaan Rusia, berikut pusatpusat lembaga penelitian dan perusahaan konstruksi, yang total keseluruhan mempekerjakan sekitar 90.000 tenaga kerja.Walaupun perusahaan itu merealisasikan produk jadinya di luar negeri melalui perantara negara yaitu Rosoboroneksport, mereka memiliki hak untuk melakukan ekspor suku cadang, komponen, rakitan,perangkat,komponen, peralatan khusus,

pelatihan dan tambahan, dokumentasi teknis secara mandiri. Salah satu kegiatan penting yang dilakukannya di luar negeri adalah pembentukan pusat perbaikan (service centre) untuk melayani produksi Concern Almaz-Antey di wilayah pelanggan luar negeri, pusat tersebut juga berfungsi sebagai lembaga pelatihan untuk spesialis. Pada akhirnya, Concern memberikan kontribusi secara komersial berdasarkan kemampuan nasional pada perwujudan pengembangan sistem pertahanan udara di beberapa negara.

Sejak Concern JSC Almaz–Antey didirikan pada 2002,perusahaan ini telah mencapai keberhasilan untuk ekspor di bidang pertahanan udara. Pada tahun 2004–2006 perusahaan ini berhasil menyepakati kontrak untuk menyuplai 16 batalion S-300PMU2 yang saat ini menjadi barisan utamapertahananudaraChina. Dua batalion S-300PMU1 selanjutnya disuplai ke Vietnam dan empat batalion S-300PMU2 akan disuplai ke Aljazair.

Rudal darat (SAM) Sistem Buk–M1-2 telah di suplai ke Siprus dan sistem canggih Buk–M2E sudah di kontrak dengan Suriah,sedangkan Shipborne Rif-M dan SAM Sistem Shtil-1 disuplai ke China dan India. Total nilai ekspor Concern JSC Almaz-Antey untuk sistem pertahanan udara dan pekerjaan ekspor yang berhubungan dengannya pada 2002– 2008 mencapai USD7 miliar,di mana pertumbuhannya terus tumbuh dari tahun ke tahun.

Pada 2009 Concern telah sukses menyelesaikan kontrak dengan China tiga tahun lebih cepat daripada jadwal yang ditentukan, hasil yang memuaskan tersebut membuat RRC memperoleh delapan batalion terakhir S-300PMU2 lebih cepat. Sedangkan, suplai rudal seri 9M317 dan peralatan yang berhubungan dengannya terus dilanjutkan. Shipborne sistem Shtil-1 dengan menggunakan rudal yang sama terus disuplai agar dapat dipasangkan pada Fregat buatan Rusia dan India untuk Angkatan Laut India. Sistem pertahanan udara yang dipesan oleh Aljazair (rudal S-300PMU2) .

Dua keberhasilan besar pada tiga tahun terakhir adalah pada kontrak Venezuela dan Azerbaijan.Pada 2009 Presiden Venezuela Hugo Chavez, mengumumkan keputusannya untuk mempersenjatai pertahanan udara negaranya dengan sistem pertahanan berbagai jenis yang komprehensif dengan menggunakan persenjataan buatan Rusia,yang belum dimiliki oleh negara Amerika Latin lain.

Concern Almaz-Antey juga akan menyuplai SAM sistem Antey- 2500, beberapa sistem Buk–M2E dan juga radar serta sistem pengendalian pertahanan udara yang otomatis. Untuk Korea Selatan Concern JSC Almaz-Antey hampir menyelesaikan pekerjaannya mewujudkan KM-SAM sistem jarak medium untuk yang berbasis pada sistem “Vityaz”, serupa dengan yang dibentuk untuk Kementrian Pertahanan Rusia.
Sumber: Sindo

Pabrik Pesawat Tanpa Awak Hamas Dibombardir Israel


Pasukan rezim Israel mengaku telah membombardir pabrik pembuatan pesawat tanpa awak Palestina di Gaza.


Juru bicara resmi militer Israel mengklaim pasukannya telah membombardir sebuah pabrik di Jalur Gaza (Jumat, 16/11), menurut keterangan mereka, pabrik tersebut digunakan Hamas untuk memproduksi pesawat militer tanpa awak. Demikian dilaporkan Qodsna (17/11) mengutip Haaretz.
 
Ia menambahkan, "Staf intelejen kami telah mengidentifikasi program pembuatan pesawat tanpa awak Hamas, dan kami telah menghancurkan seluruh komponennya."
 
Koran Israel, Haaretz menulis, "Gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas) sekarang mampu memproduksi pesawat-pesawat tanpa awak, dan sayap-sayap militer gerakan ini sudah sampai pada tahap kemajuan yang mencengangkan serta siap untuk melakukan uji coba roketnya."
 
Pada saat yang sama, juru bicara militer Israel akhirnya mengaku kehilangan satu unit F-16 beserta awaknya di zona udara Gaza.


Sumber: Irib

Hamas Tembak Jatuh F-16 Israel Buatan Amerika



 

Hidayatullah.com—Hingga hari ini, saling balas serangan antara pejuang Palestina dengan tentara Zionis-Israel dengan menggunakan roket.  Hari Jumat, (16/11/2012), pejuang Hamas di Palestina telah telah menmbak jatuhkan sebuah pesawat tempur Israel buatan AS yang terbang di atas Jalur Gaza sebagai balasan serangan roket dari Tel Aviv. Jatuhnya pesawat canggih andalan Israel ini ikut menewaskan beberapa awaknya.

Sementara itu, warga Israel terus mengalami kepanikan setelah beberapa roket ditembakkan dari Jalur Gaza yang menghantam pemukiman Zionis Gush Etzion di Yerusalem. Rudal-rudal Palestina juga telah menghantam kota-kota Israel lainnya seperti Tel Aviv, Eshkol, Asdod, Askelon, dan Be'er Sheva.

Sebelumnya, sayap pejuang Hamas, Izzuddin al Qasam juga berhasil menembak jatuh  pesawat drone atau pesawat tanpa awak milik Israel dan 1 unit tank. hari ini kembali pejuang palestina berhasil.

Hingga Jumat,  (16/11/2012) tadi malam, waktu Jalur Gaza, tercatat sudah 29 warga Palestina gugur serta lebih dari 290 mengalami luka-luka. 140 orang di antaranya adalah anak-anak. Puluhan gedung dan rumah warga Gaza ikut hancur.

Sedangkan dari pihak Israel tercatat lebih dari 100 orang warga Yahudi luka-luka mayoritasnya adalah tentara Israel. Tercatat 5 orang tentara Zionis-Israel tewas.

Kepanikan nampak di Ibu Kota Israel, Tel Aviv. Suara sirine yang terus meraung-raung sebagai tanda bahayapun sudah dibunyikan. Warga Yahudi yang tinggal di perbatasan sudah mengungsi dan sebagianya bersembunyi di terowongan dalam tanah.

Hingga detik ini situasi di Gaza semakin mencekam dan sebaliknya situasi di Israel kian mencekam karena saling bertempur secara jarak jauh.


Sumber: Hidayatullah

Jumat, 16 November 2012

Tiga Tujuan Utama Israel Serang Gaza

Tank Israel bersiap di perbatasan Gaza (Foto: AP) 
Tank Israel bersiap di perbatasan Gaza (Foto: AP)
 
ANKARA – Duta Besar Palestina untuk Turki Nabil Maarouf menyebutkan, setidaknya ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai oleh pihak Israel dengan melakukan serangan ke Jalur Gaza. Serangan yang dimulai sejak Rabu 16 November itu, telah menewaskan 19 warga Palestina.

Menurut Maarouf, alasan pertama Israel menyerang Gaza adalah untuk mendapatkan dukungan publik Israel menjelang pemilihan umum yang akan dilakukan negara Zionis tersebut pada awal tahun 2013. Hal tersebut sama seperti serangan yang dilakukan Israel ke Gaza pada tahun 2008 lalu yang dilakukan mendekati tanggal diadakannya pemilu di Israel.

“Mereka melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan pada tahun 2008. Kelompok sayap kanan Israel berusaha memenangkan pemilu dengan membunuh warga Palestina yang tidak bersalah," ucap Maarouf, seperti dikutip Hurriyet, Jumat (16/11/2012).

Alasan berikutnya adalah untuk menghambat upaya palestina mendapatkan status keanggotaan di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Palestina merencanakan akan mengajukan rancangan resolusi yang akan memberikannya status pengamat di PBB.

Pengajuan tersebut direncanakan pihak Palestina akan dilakukan pada tanggal 29 November nanti. Namun niat Palestina itu dapat terhambat dengan meningkatnya ketegangan di Gaza.

Alasan terakhir adalah untuk menutupi konflik yang terjadi di Suriah. Dengan serangan tersebut maka apa yang terjadi di Suriah tidak lagi menjadi prioritas pemberitaan di media-media.

“Lihat saja dua hari terakhir, apa ada orang yang berbicara tentang Suriah?," sebut Maarouf.

Pendapat Maarouf itu juga diamini oleh Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu. Davutoglu menyatakan, yang diuntungkan dengan serangan Israel ke Gaza termasuk juga Presiden Suriah Bashar al-Assad. Padahal Assad sedang berada dalam kondisi tertekan dengan terbentuknya koalisi baru oposisi Suriah.


Sumber: Okezone

Jet Tempur F-22 Raptor AS Jatuh di Florida

 
Metrotvnews.com, Washington: Jet tempur F-22 Raptor Amerika Serikat, Kamis (15/11) waktu setempat, jatuh di Pangkalan Udara Tyndall di Florida, AS. Untungnya sang pilot mampu keluar dengan aman dari pesawat, kata pernyataan Angkatan Udara AS.

Kecelakaan pada pukul 15.30 waktu setempat (20.30 GMT) itu terjadi di fasilitas yang terletak 12 mil (19 kilometer) di timur Panama City, Florida. Pernyataan itu mengatakan, pilot jet tempur kini berada "di bawah pengawasan" staf medis di pangkalan.

Para pejabat setempat menutup sebagian jalan raya 98 terdekat sebagai pengamanan tindakan pencegahan. Pihak militer mengatakan, mereka akan mengumumkan informasi tambahan pada saat data-data penjelasan tersedia


Sumber: Metronews

Laporan Perkembangan Serangan Israel ke Gaza, Jumat


00:53 – Jumlah syuhada Palestina telah mencapai 20 orang. Panglima Brigade al-Aqsha, lolos dari teror rezim Zionis Israel akan tetapi serangan yang sama menggugurkan tiga warga Palestina dan mencederai enam lainnya. Sejak Rabu, Israel telah melancarkan 230 kali serangan.
 
00:59 – Serangan roket para pejuang muqawama di permukiman Israel melukai 80 orang Zionis. Para pejuang muqawama telah menembakkan 200 unit roket dan empat Zionis tewas.
 
01:09 – Hamas: balasan muqawama akan sangat tegas. Pejabat Hamas di Lebanon, Ali Barkah mengatakan, "Darah bangsa Palestina mulai sekarang jangan sampai mengalir, karena jangkauan roket muqawama sampai ke Tel Aviv dan balasan muqawama akan sangat tegas."
 
01:11 – Presiden Perancis Francois Hollande berdialog dengan Benyamin Netanyahu membahas perkembangan terbaru di Palestina pendudukan.
 
01:34 – Rezim Zionis Israel menyatatakan akan memperketat pengamanan pada pelaksanaan shalat Jumat di Masjid al-Aqsha.
 
02:26 – Gelombang baru serangan udara Israel ke Jalur Gaza di mulai. Serangan itu dimulai setelah beberapa jam wilayah Gaza maupun Palestina pendudukan relatif tenang.
 
10:39 – Perdana Menteri Mesir, Hesham Kandil tiba di Gaza bersama rombongan pejabat tinggi negara itu.
 
11:02 – Wakil PM Israel, Moshe Yaalon, mengancam jika Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) tidak menerima gencatan senjata jangka panjang, maka pasukan darat Israel akan menyerang Gaza.
 
11:15 – Russia Today dan al-Arabiya mengkonfirmasikan pengerahan 16 ribu pasukan cadangan oleh militer Israel.
 
11:34 – Jet tempur Israel membombardir rumah pemimpin Brigadir Izzuddin Qassam, Muhammad Abu Syumalah, ketika PM Mesir berkunjung ke Jalur Gaza.
 
11:37 – Militer Israel menambah jumlah sistem pertahanan udara Iron Dome di selatan Palestina pendudukan, untuk mencegat roket-roket muqawama. 
 
11:47 – Perdana Menteri Mesir, Hesham Kandil bertemu dengan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah di Gaza. Keduanya menjenguk para korban serangan Israel di rumah sakit Syifa.
 
11:54 – Militer Israel menggunakan berbagai jejaring sosial untuk mempropagandakan agresi brutalnya ke Gaza dalam tiga hari terakhir. Di laman Twitter-nya, Israel menyatakan telah menyerang 500 titik di Gaza yang 250 di antaranya dilancarkan Kamis malam.
 
11:56 – Terjadi ledakan dahsyat di Gaza namun tidak disebutkan jumlah korban dan kerugian dalam insiden tersebut.
 
11:56 – Aljazeera melaporkan, serangan Israel ke Gaza di hari ketiga menggugurkan seorang warga Palestina dan mencederai tiga lainnya. Dengan demikian jumlah korban di pihak Palestina mencapai 21 syahid.
 
12:05 – Al-Manar Lebanon melaporkan, sebuah kendaraan di Israel dihantam roket muqawama. Tidak ada keterangan lebih lanjut dalam hal ini.
 
12:07 – Sekjen PBB, Ban Ki-moon, akan berkunjung ke Israel pekan depan. Tujuan kunjugannya adalah mengakhiri bentrokan dan mengupayakan gencatan senjata antara Israel dan Jalur Gaza.
 
12:10 – Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu kembali mengingkari janjinya untuk menghentikan serangan roketnya ketika kunjungan Perdana Menteri Mesir, Hesham Kandil ke Gaza. Ketika Kandil berada di Gaza, militer israel membombardir Jabalia di Gaza dan menggugurkan seorang warga Palestina.
 
12:43 – Amerika Serikat menuntut eskalasi tekanan internasional terhadap Hamas, di saat rezzim Zionis Israel yang memulai agresi ke Gaza. Washington meminta negara-negara yang punya pengaruh besar terhadap Hamas termasuk Turki, Mesir, dan sejumlah negara Eropa agar mendesak Hamas mengakhiri serangannya.
 
12:50 – Perdana Menteri Mesir, Hesham Kandil menyatakan, "Palestina adalah satu-satunya negara yang dijajah dan diblokade, ini merupakan sebuah tragedi yang tidak bisa dibiarkan."
 
13:07 – Al-Manar melaporkan, sedikitnya 300 keluarga Israel di selatan Palestina pendudukan meninggalkan rumah mereka karena takut serangan roket muqawama.
 
13:15 – Para tentara rezim Zionis bersembunyi di pusat-pusat pengobatan, karena takut serangan roket muqawama. Tiga tentara Israel luka-luka akibat serangan balasan kelompok muqawama di pangkalan militer Ashkol, para keluarga ketiga tentara tersebut menuding pihak militer tidak menyediakan tempat yang aman personilnya di pangkalan tersebut.
 
13:26 – Ketua Kebijakan Politik Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton menyampaikan kekhawatirannya atas eskalasi bentrokan antara Israel dan muqawama Palestina.
 
13:27 – Media massa Israel mengkonfirmasikan sebuah kendaraan logistik stasiun televisi di selatan Palestina pendudukan setelah dihantam sebuah roket anti-tank.
 
13:38 – Menteri Luar negeri Tunisia, Rafiq Abdussalam, menyatakan akan berkunjung ke Jalur Gaza Sabtu.
 
13:43 – Seorang pengamat militer dan strategis Mesir, Sifwat Ziyat menyatakan, "Perang antara Israel dan Jalur Gaza saat ini sudah sampai pada titik perang tekad. Israel memiliki ingatan yang lemah dan mereka lupa bahwa roket-roket muqawama tidak dapat ditangkis dengan Iron Dome."
 
13:46 – Sejumlah jalan tol serta jalan-jalan yang dekat dengan Jalur Gaza ditutup karena serangan roket muqawama.
 
13:50 – Kementerian Transportasi Israel menutup 13 jalur bus guna mencegah pelarian warga Zionis yang ketakutan setelah kemarin menghadapi serangan massif roket-roket muqawama.
 
13:52 – Ratusan roket ditembakkan ke Israel. Menteri Front Pertahanan Dalam Negeri Israel, Avi Ditcher memperkirakan dalam beberapa hari mendatang, ratusan roket muqawama akan ditembakkan ke Israel.
 
14:16 – Partai Buruh Israel menyatakan, kabinet rezim Zionis harus menebus kerugian yang diderita para penguasaha dan buruh di wilayah yang menjadi sasaran serangan roket muqawama.
 
14:18 – Serangan jet tempur Israel ke wilayah Jabaliya di utara Jalur Gaza, merenggut nyawa dua warga Palestina. Dengan demikian jumlah korban bertambah menjadi 23 orang.
 
14:20 – Warga Muslim Malaysia menggelar demonstrasi massif di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur mengutuk serangan Israel ke Gaza.
 
14:33 – Juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, meminta pemerintah Mesir untuk menggunakan pengaruhnya mendesak Hamas menghentikan serangan ke Israel
 
14:36 – Brigade Izzuddin Qassam menyatakan telah menembakkan roket jarah jauhnya ke gedung Knesset, Israel.
 
14:48 – Kelompok muqawama Palestina menghukum mati seorang mata-mata Zionis yang membocorkan seluruh aktivitas pasukan muqawama dan lokasi peluncuran roket kepada Israel.
 
15:04 – Kelompok muqawama menembakkan sebuah roket menuju Tel Aviv.
 
15:16 – Roket muqawama kembali menghantam Tel Aviv, ini merupakan ketiga kalinya roket muqawama menembus ibukota Israel. Belum ada laporan mengenai kemungkinan jatuhnya korban.
 
15:36 – Koran Israel Maariv menyebutkan, Menteri Keamanan Dalam Negeri dan Kepala Staf Gabungan Militer Israel yang berada di gedung Kementerian  Pertahanan Zionis, adalah orang pertama yang segera berlari menuju bunker setelah mendengar alarm.
 
15:41 – Tiga tentara Israel di wilayah Ashkol luka-luka. Berita ini dikonfirmasikan oleh situs koran Haaretz.
 
15:53 – Para pejuang Palestina menyerang kota Beer Sheba, Askalon dan Ashdod.


Sumber: Irib

Kamis, 15 November 2012

Masih Pentingkah AWACS?

     

Apakah perang udara masa depan yang melibatkan pesawat generasi ke-5 seperti F-22 dan F-35 masih memerlukan kehadiran AWACS (radar terbang)?

Budianta
Bantul, Yogyakarta

       
Dari berbagai sumber USAF diketahui bahwa dengan kecanggihan pesawat generasi kelima maka kebutuhan akan AWACS (Airborne Warning and Control System) lebih kecil. Apalagi sistem perang udara lawan juga dirancang untuk menghancurkan radar terbang lawan. Dalam latihan perang di Nellis AFB yang berlokasi di atas gurun Nevada ditemukan fakta bahwa pesawat AWACS yang ditempatkan ratusan mil di belakang garis pertempuran tidak bisa memberikan gambaran menyeluruh tentang ancaman pesawat lawan sebaik gambaran ancaman udara yang dihasilkan dari sensor pesawat F-22.
      
Bertempur dengan pesawat generasi keempat masih sangat membutuhkan kehadiran pesawat AWACS untuk mendapatkan informasi “Situation Awareness” (Kewaspadaan Situasi) di atas medan perang. Namun dengan kemajuan sensor pesawat generasi kelima seperti F-22 dan F-35 maka kebutuhan bantuan informasi tersebut sangat berkurang. Memang kehadiran AWACS masih tetap membantu meningkatkan kewaspadaan, namun dalam situasi dimana sistem lawan juga bertambah canggih maka AWACS terkadang tidak bisa tersedia karena terlalu berisiko.

Perbedaan antara bertempur dengan pesawat tempur generasi keempat dengan generasi kelima cukup signifikan. Perbedaan utama adalah pesawat tempur generasi keempat menggunakan sensor yang bermain pada spektrum RF yang berbeda. Penerbang harus berkomunikasi dengan kata (verbal) lewat radio untuk membangun gambaran tiga dimensi tentang situasi di depan pesawat. Selanjutnya penerbang membagi tanggung jawab pada ruang udara tertentu untuk menyaring lawan dan membagi tanggung jawab. Budaya kerja sama dan komunikasi di antara penerbang dan pengendali radar terbentuk disini.

Pesawat generasi keempat memiliki sensor radar warning receiver, jammer, komunikasi data, dan berbagai peralatan independen yang harus dikelola dengan baik dalam sebuah konsep sistem operasi yang membutuhkan kemampuan manajemen tempur penerbang.

Dengan pesawat generasi kelima, penggunaan radar aktif (AESA) dan berbagai sistem independen tersebut sudah menggabungkan semua data situasi udara dalam layar glass cockpit yang mudah dibaca. Penerbang tidak usah terlalu repot dengan manajemen sistem pesawat yang rumit, sistem pesawat sudah membantu menyajikan dalam data yang mudah digunakan.

Pesawat generasi kelima akan menyajikan informasi lengkap tentang kawan dan lawan layaknya tayangan “battle manager” dalam pesawat AWACS dari semua sensor yang ada dalam pesawat, dari pesawat kawan, dari radar bawah, dari radar terbang, dari satelit, dari kapal angkatan laut, dari pasukan darat, dan dari UAV (pesawat nirawak). Penerbang bisa mengatur ritme operasi dengan data yang dibutuhkan sesuai kebutuhan operasi.


 Sumber: Angkasa

Anlisis: Akankah Rudal Anti Udara Jarak Menengah Memperkuat NKRI

Rudal S-300 Anti-Udara Jarak Menengah
Iran yang mati-matian mendapatkan rudal anti-udara jarak menengah S-300 Rusia, begitu sulit mendapatkannya. Mereka harus memutar otak dan menggunakan negara ketiga untuk memperoleh S-300 tersebut.  Sementara Indonesia justru sebaliknya.

Dalam Indo Defence 2012 di Jakarta, pihak Rusia menawarkan berbagai jenis rudal anti-udara jarak menengah termasuk S-300. “Apakah militer Indonesia membeli rudal S-300 ini ?, tanya saya ke petugas booth Rusia. “Saya harap begitu”, ujarnya sambil tersenyum.

Itu artinya dari sisi pemerintahan Rusia, tidak ada kendala atas penjualan S-300 untuk Indonesia. Di sisi lain, pihak Arhanud sudah teriak-teriak menginginkan rudal anti-udara jarak menengah untuk memodernisasi strategi pertahanan mereka, seiring berkembangnya kemampuan perang negara-negara kawasan, terutama China.

Rusia telah menawarkan S-300 dan Indonesia juga menyatakan butuh rudal tersebut. Akankah S-300 dibeli militer Indonesia ?.
Yunani gunakan S-300 sejak tahun 2000
Pihak TNI AD sudah berkali kali mengunjungi dan menjajaki kemampuan rudal jarak menengah, baik ke China dan Rusia.  Namun hingga kini belum ada kejelasan apakah rudal  itu akan dibeli atau tidak.

Secara finansial mungkin tidak ada kendala untuk membeli rudal jarak menengah itu. Bagaimana dengan aspek stabilitas kawasan ?.

Jika Indonesia membeli rudal anti-udara jarak menengah, pastinya akan mengubah geopolitik di kawasan Asia Tenggara.  Sudah pasti Malaysia akan bereaksi. Jika Malaysia bereaksi, pastinya Singapura juga tidak akan tinggal diam. Ujung-ujungnya yang tercipta adalah perlombaan senjata. Logika berpikir seperti ini yang tampaknya sedang tertanam di benak Indonesia.

Akan tetapi paradigma militer seperti itu bisa kita ubah. Selama ini Indonesia lebih menahan diri untuk persenjataan dan hal ini akibat terperosoknya ekonomi Indonesia di beberapa dekade yang lalu. Kini ekonomi Indonesia mulai membaik. Apakah Indonesia akan terus berjalan di belakang negara-negara tetangga kita seperti Singapura dan Malaysia. Indonesia cenderung terus menahan diri untuk tidak menciptakan perlombaan senjata.
Rusia jaga perbatasan negara dengan S-400
Umumnya negara negara besar  menjadi panglima militer di kawasan mereka dan negara yang lebih kecil mengikuti dari belakang. Misalnya: AS, Rusia, China, India, Jerman, Iran, Mesir.  Kecuali Israel yang kasusnya memang unik.

Kasus Indonesia justru terbalik. Indonesia justru berada di belakang bayang bayang militer: Singapura, Malaysia dan Australia dan bahkan Vietnam. 

Negara negara itu merasa lebih kuat secara militer dan Indonesia terkesan menikmatinya.

Sudah waktunya psikologi militer itu dibalik dan dikembalikan seperti sedia kala di era tahun 1960-an. 

Militer Indonesialah yang menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara. Jika hal ini bisa tercapai, maka kewibawaan bangsa Indonesia bisa ditegakkan kembali agar roda kehidupan berputar lebih kencang.

Akankah hal itu terjadi ?. Mungkin indikatornya bisa kita ukur, apakah Indonesia akan membeli rudal anti-udara jarak menengah atau tidak.  Jika masih berkutat diurusan rudal anti-udara jarak pendek,  tentu anda sudah tahu jawabannya.

Ayo Indonesia, keluarlah dari Comfort Zone.
 
 
Sumber: JKGR

Vietnam, Malaysia Eye Russian Yak-130 Trainer


ZHUHAI, November 14 (RIA Novosti) – Malaysia and Vietnam are interested in buying Russian-made Yak-130 Mitten combat trainers, a source in the Russian delegation at the Air China aerospace show told RIA Novosti on Wednesday.

“Malaysia will need new combat trainers in the near future to replace the outdated Italian-made M-339 aircraft,” the source said.

“The chances are high that Malaysia may purchase the Yak-130 as the country has been one of the key buyers of Russian military aircraft and our planes have been tested there for years,” he said.

The same refers to Vietnam, which has bought Russian Su-30MK2 jet fighters in the past, the source added.
Russia's Yak-130 is also a competitor in a tender for delivery of six light fighter jets to the Philippines to replace retired U.S.-built Northrop F-5A Tiger fighters.

The Yak-130 is a highly maneuverable aircraft with an extended range of about 2,000 kilometers (1,250 miles) and a maximum speed of 1,060 km/h (600 m/h) in level flight. It can carry a combat payload of up to 3,000 kilograms (6,600 pounds), consisting of a variety of Russian and Western developed weapons.

The Yak-130 has been chosen as a basic aircraft for Russian Air Force pilot training. First deliveries started in 2009.


Sumber: Rianovosti

Rabu, 14 November 2012

Brasil Siap Latih Personel TNI


BRASILIA, KOMPAS.com - Pimpinan tentara Brasil menyetujui untuk memberi pelatihan kepada personel TNI, terutama dalam meningkatkan kemampuan penggunaan senjata. Hal itu terkait antara lain dengam pembelian pesawat Super Tucano dan roket Astros buatan Brasil.

Kesediaan tukarantar prajurit itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Brasil, Jenderal Jose Carlos de Nardi, menanggapi permintaan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, dalam pertemuan di Brasilia, Brasil, Senin (12/11/2012) lalu.

Wartawan Kompas, Subhan SD, melaporkan dari Brasil, sepekan ini Sjafrie melakukan kunjungan kerja ke Brasil, untuk membicarakan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Brasil.

Dalam pertemuan di Kementerian PertahananBrasil di ibu kota Brasilia, Sjafrie didampingi Kepala Staf AD Jenderal TNI Pramono Edhi Wibowo. Selain itu, Dubes RI untuk Brasil Sudaryomo Hartosudarmo, serta Kepala Badan Diklat Kemhan Mayjen TNI Suwarno, Kelapa Badan Sarana Pertahanan Mayjen TNI Ediwan Prabowo.

"Saat ini juga saya mengundang para perwira artileri TNI untuk belajar mengoperasikan (roket) Astros. Kirim dua orang ke sini, maka kami alan kirim dua orang ke sana (Indonesia)," kata Jenderal Jose Carlos de Nardi.


Sumber: Kompas

Muqawama Palestina Tembakkan 100 Roket ke Israel



Menyusul serangan jet-jet tempur Rezim Zionis Israel ke berbagai wilayah Jalur Gaza, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) membalas dengan menembakkan roket ke wilayah Palestina pendudukan.
Di aksi balasannya ini, pejuang Palestina menembakkan lebih dari 100 roket ke berbagai wilayah Palestina pendudukan.
Kubu muqawama Palestina juga menyatakan, kota Tel Aviv di Palestina pendudukan untuk pertama kalinya menjadi target utama para pejuang.
Serangan udara Israel Rabu (14/11) ke berbagai wilayah Jalur Gaza sedikitnya menggugurkan sembilan warga Palestina dan menciderai lebih dari 80 orang.
Gempuran pesawat pengintai Israel kemarin ke Gaza juga membidik kendaraan yang ditumpangi Ahmed al-Jabari, wakil komandan brigade Ezuddin Qassam, sayap militer Hamas. Akibatnya al-Jaber gugur syahid.
Aksi ini tak lama setelah beberapa waktu lalu, para petinggi Tel Aviv mengancam untuk meneror pemimpin kelompok muqawama Palestina.
Sumber: Irib

Korut Kepergok Ekspor Rudal Balistik ke Suriah

 
Ilustrasi (Reuters)
 
Pyongyang, - Otoritas Korea Utara (Korut) disebut-sebut telah mengekspor suku cadang rudal balistik ke wilayah Suriah. Hal ini dilakukan pada Mei lalu dan terang-terangan telah melanggar sanksi PBB.

Hal ini diungkapkan oleh seorang diplomat yang mengaku telah melihat laporan PBB yang bersifat rahasia. Menurut laporan tersebut, otoritas Korea Selatan (Korsel) memergoki kapal kargo Korut yang berlayar menuju Suriah. Dalam kargo tersebut berhasil disita ratusan silinder yang akan digunakan untuk merakit rudal.

Demikian seperti diberitakan surat kabar Jepang, Asahi Shimbun dan dilansir Asia One, Rabu (14/11/2012).

Dalam laporan itu disebutkan, otoritas Korsel melaporkan temuan tersebut kepada komite sanksi Korut PBB pada Juni lalu. Laporan itu ditindaklanjuti oleh PBB dengan mengirimkan ahli ke Korsel untuk memeriksa langsung temuan tersebut.

Jika laporan tersebut benar adanya, sudah dipastikan bahwa otoritas Korut telah melanggar sanksi PBB yang melarang mereka melakukan perdagangan senjata maupun barang-barang lainnya yang berkaitan dengan senjata. Sanksi tersebut ditetapkan PBB sejak tahun 2006 lalu pasca negara komunis tersebut ketahuan melakukan uji coba nuklir.

Sementara itu, media Jepang lainnya Kyodo News mengutip pernyataan seorang diplomat PBB yang menyebut ada 445 buah silinder yang terbuat dari grafit yang dikirim dengan menggunakan kapal kargo berbendera China, dengan tujuan sebuah perusahaan Suriah yang memiliki kaitan dengn Korut. Sedangkan Asahi Shimbun melaporkan, Korsel menyita total 535 buah silinder yang disamarkan sebagai pipa air sehingga tidak nampak seperti suku cadang rudal.

Silinder-silinder tersebut ditemukan saat kapal Xin Yan Tai tersebut tengah transit di Pelabuhan Busan, Korsel. Hasil pemeriksaan lebih lanjut menyatakan, silinder-silinder itu digunakan untuk merakit roket.


Sumber: Detik

ELANG KHATULISTIWA TERLIBAT LATGAB TNI 2012 DAN LATMA ELANG INDOPURA


 http://tni-au.mil.id/sites/default/files/2012-11/LATGAB-TNI-2012.gif

Selama lebih kurang tiga minggu kedepan langit biru bumi Khatulistiwa yang biasanya bergemuruh oleh suara pesawat Hawk 100/200 Elang Khatulistiwa Skadron Udara 1 akan terasa sepi. Hal ini dikarenakan Elang Khatulistiwa mendukung dua Latihan sekaligus yaitu Latihan Gabungan TNI (Latgab TNI) dilaksanakan di Lanud Balikpapan dari tanggal 14 November s.d 25 November 2012 dan Latihan Bersama (Latma) Elang Indopura yang dilaksanakan di Lanud Rembiga dari tanggal 19 November s.d 1 Desember 2012, Rabu (14/11).

Tepat pukul 10.09 WIB pesawat pertama take off meninggalkan bumi Khatulistiwa disusul lima pesawat berturut-turut. Sedikitnya 61 personel Skadron Udara 1 dan enam pesawat tempur Hawk 100/200 ikut terlibat dalam latihan ini dan dipimpin langsung Komandan Skadron Udara 1 Letkol Pnb Radar Soeharsono. Adapun pesawat yang digunakan adalah TT 0225 diawaki Lettu Pnb Dedi Andres, TL 0112 diawaki Letkol Pnb Radar Soeharsono dan Lettu Pnb Ari Nugroho Widodo, TT 0223 diawaki Lettu Pnb Ferdian Habibi, TT0231 Lettu Pnb Binggi Nobel dan TT 0234 yang diawaki Mayor Pnb Sidik Setiyono.

Sedangkan ground crew dan peralatan pendukung latihan diangkut oleh pesawat Hercules A-1323 yang dipiloti oleh Mayor Pnb Ronny dan A-1326 dipiloti Mayor Pnb Benny yang keduanya merupakan pesawat dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta.


Sumber: TNI-AU

Selasa, 13 November 2012

Iran Gelar Latihan Udara Terbesar

TEHERAN – Iran kemarin meluncurkan latihan pertahanan udara terbesar yang bertujuan memaksimalkan daya tangkalnya terhadap ancaman militer asing.

Latihan itu juga mengirim peringatan keras pada negara- negara lain yang mengancam menyerang Iran. Manuver militer itu awalnya dijadwalkan awal Oktober, tapi ditunda tanpa penjelasan resmi.Latihan yang dimulai kemarin itu digelar seiring meningkatnya ketegangan di Teluk. Meski demikian, latihan ini tampaknya tidak terkait insiden pekan lalu saat dua jet tempur Iran menembak satu pesawat tanpa awal milik Amerika Serikat (AS).

“Sebanyak 8.000 pasukan dariGardaRevolusi,militer,dan milisi Basij dilibatkan dalam latihan militer empat hari yang mencakup 850.000 kilometer persegi di wilayah timur Iran,” ungkap laporan laman Garda Revolusi Iran,sepahnews.com. Press TV melaporkan bahwa latihan pertahanan bersandi “Velayat-4” itu akan menjadi manuver udara terbesar di negara itu.Beragam rudal dan sistem artileri serta jet tempur dan pesawat pengebom dikerahkan dalam latihan militer tersebut.

“Berbagai unit juga menguji peralatan radar taktis, mobile, dan radar tetap, serta sistem pengintai elektronik di pesawat,” kata Brigadir Jenderal Farzad Esmaili,Kepala Komandan Pertahanan Udara Garda Revolusi Iran,dikutip AFP. Esmaili menjelaskan, dalam latihan ini juga diuji pesawat pengebom, pesawat pengisi bahan bakar, dan pesawat tanpa awak milik Iran.

Kantor berita Isnamenjelaskan bahwa pesawat F-4, F-5, F-7, dan F-14 juga terlibat dalam latihan udara ini. Iran sering menggelar tes rudal dan manuver militer untuk memperkuat kemampuan militernya yang mendapat ancaman eksternal. Latihan semacam itu berulang kali digelar dalam beberapa tahun terakhir, di tengah ketegangan dengan Barat dan ancaman Israel melakukan serangan udara di fasilitas nuklir Iran.

“Latihan ini mengirim pesan perdamaian dan keamanan bagi negara-negara kawasan. Bagi mereka yang memikirkan agresi terhadap Republik Islam Iran, latihan ini harus dilihat sebagai peringatan keras,” papar juru bicara latihan udara Brigadir Jenderal Shahrokh Shahram pada Press TV. Namun, dia tidak memberi penjelasan lebih rinci.

Shahram menegaskan bahwalatihaninifokusmeningkatkan koordinasi antara militer Iran danpasukanelitGardaRevolusi. Insiden penembakan pesawat tanpa awak milik AS di Teluk terjadi pada 1 November lalu. Kejadian ini dipublikasikan Pentagon pekan lalu hingga meningkatkan ketegangan antara Iran dan AS. Iran menyatakan bahwa pesawat tanpa awak,Predator,itu memasuki ruang udaranya dan jet tempur Teheran melepas tembakan peringatan.

Pentagon menyangkal Predator memasuki ruang udara Iran dan memperingatkan respons keras jika kejadian semacam itu terulang. Komandan Garda Revolusi Amir Ali Hajizadeh yakin pesawat tanpa awak milik AS itu mengumpulkan intelijen tentang kapal-kapal tanker minyak yang dimiliki Iran. Mohammad Ali Jafari dari Garda Revolusi menyatakan, pasukannya telah bertindakbenardenganmenyerang pesawattanpaawakmilik AStersebut.

“Jika penyusupan semacamituterjadidimasadepan, kami akan melindungi wilayah udara kami,”katanya. AS, Uni Eropa, dan badanbadan lain memberlakukan sanksi terhadap perdagangan minyak Iran untuk menekan program nuklirnya. Barat khawatir Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir.


Sumber: Sindo

Pesawat Tanpa Awak dengan Misi Tempur

  UAV Predator

Metrotvnews.com, Jakarta: Pesawat tanpa awak di beberapa negara lebih difokuskan sebagai pesawat militer pengintai atau mata-mata. Memang tujuan utama pesawat jenis ini melaksanakan tugas yang memiliki risiko tinggi. Tapi, kini, pesawat tanpa awak sudah mampu menjalankan misi tempur.

Pesawat tanpa awak atau biasa disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh. Penggunaan terbesar pesawat jenis ini adalah dalam bidang militer, khususnya pengintaian.

Saat ini terdapat dua varian pesawat UAV, yaitu yang dikontrol dan dikendalikan dari jarak jauh serta varian kedua yang terbang secara mandiri dan telah diprogram terlebih dahulu untuk melakukan misi.

Amerika Serikat dan Israel adalah negara yang memiliki UAV yang memiliki misi tempur atau Drone. Sebut saja MQ-1 Predator dan MQ-9 Reaper yang cukup menakutkan pada Perang Irak dan Perang Afghanistan.

MQ-1 Predator memiliki kemampuan membawa 2 buah rudal Hellfire dengan kecepatan 135 mil perjam. UAV ini dapat terbang dengan ketinggian 25 ribu kaki dengan radius operasi 450 mil.

MQ-9 Reaper lebih dahsyat lagi. Pesawat ini mampu membawa beban hingga 5 ton. Dengan kemampuan tersebut Drone ini bisa membawa 4 buah rudal Hellfire, sejumlah peralatan pengintai, dan radar. UAV ini mampu terbang dengan kecepatan 230 mil perjam, dan bisa terbang hingga ketinggian 50 ribu kaki dan memiliki radius jelajah hingga 3.682 mil. Kelebihan lain, Drone ini dapat dibongkar pasang sehingga bisa diterbangkan dari mana saja.
Namun pada tahun 2011 Iran berhasil menembak jatuh UAV tercanggih AS. Sejak saat itu Iran juga telah mampu mengembangkan UAV canggih yang diberinama Koker-1.
 
 
Sumber:  Metronews

Israel Tegaskan Tak Akan Berhenti Serang Gaza

Pesawat tempur milik Israel (Foto: AFP) 
Pesawat tempur milik Israel (Foto: AFP) 
 
YERUSALEM - Militer Israel kembali melancarkan serangan ke wilayah Perbatasan Gaza. Awal pagi hari ini, Israel melancarkan serangan udara ke tiga target berbeda.

Militers Israel mengatakan, jet tempur mereka berhasil melumpuhkan tempat penyimpanan senjata di pusat Kota Gaza. Serangan udara ini turut berhasil melumpuhkan lokasi peluncuran roket para pejuang Palestina.

Sebelumnya, pejuang Palestina mengaku siap untuk melakukan gencatan senjata pada Senin (12/11/2012) tengah malam waktu setempat. Tetapi gencatan ini ditolak oleh pihak Israel. Mereka bersikeras tidak akan memaafkan aksi serangan roket yang dilakukan dari wilayah Gaza, ke dalam Israel.

"Masalah (serangan) ini tentunya tidak akan berakhir dan kami yang akan memutuskan bagaimana dan waktu untuk bertindak," ujar Menteri Pertahanan Ehud Barak, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/11/2012).

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan pertemuan dengan beberapa pejabat terdekatnya, untuk memutuskan tindakan yang akan diambil. Dirinya menegaskan akan memenuhi keinginan publik yang menginginkan aksi serangan roket yang berasal dari Gaza.

Ketegangan meningkat di Perbatasan gaza sejak akhir pekan lalu, saat empat prajurit Israel menderita luka akibat serangan dari pejuang Palestina. Israel pun meresponsnya dengan lesakan artileri dan serangan udara yang menyebabkan enam orang tewas, termasuk empat orang warga sipil. Serangan Israel ini turut melukai 40 orang lainnya.

Sejak Sabtu (10/11/2012), sekira 115 roket ditembakan dari wilayah Gaza ke Israel. Awalnya serangan roket itu dilakukan oleh sekelompok kecil militan Palestina, namun pada perkembangannya, Hamas pun turut serta dalam aksi serangan ini. Delapan warga Israel terluka akibat serangan ini.
 
 
Sumber: Okezone

Senin, 12 November 2012

Rusia: Kami Tak Pernah Pasang Misil di Dekat AS!

Foto : Misil S-400 milik Rusia (RIA Novosti) 
Foto : Misil S-400 milik Rusia (RIA Novosti)
 
MOSKOW - Rusia kembali menyerang Amerika Serikat (AS) dalam isu sistem pertahanan misil Eropa. Selain isu misil, Rusia turut membahas kekhawatirannya atas aktivias kapal perang AS yang dilengkapi sistem Aegis.

"Kami tidak pernah memasang misil pencegat di perbatasan AS dengan dalil konyol yang dibuat-buat seperti halnya 'melindungi teman-teman kami (warga AS) dari ancaman Kanada atau Honduras'," ujar Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin, seperti dikutip RIA Novosti, Senin (12/11/2012).

Rogozin tidak menjelaskan apa yang akan dilakukan negaranya dalam merespons tindakan AS. Isu sistem pertahanan misil Eropa juga disertai dengan isu pengerahan kapal perang yang dilengkapi teknologi Aegis. Negeri Beruang Merah memandang hal itu bak perlombaan senjata.

Sejauh ini, Rusia sedang membangun misil pencegat baru berjenis S-500. Namun Rogozin mengingatkan kembali bahwa, Rusia sama sekali tidak berniat untuk menempatkan senjata-senjata itu di negara manapun. Sikap Rusia dalam hal pertahanan sangat jauh berbeda dengan Negeri Paman Sam.

Pada dasarnya, alasan AS menempatkan sistem pertahanan misil di dekat Rusia adalah menjaga negara-negara North Atlantic Treaty Organization (NATO) dari ancaman Iran dan Korea Utara. Rusia jelas menentang rencana itu karena penempatan senjata anti-misil itu mengarah ke fasilitas nuklir Rusia.

Presiden AS Barack Obama sempat berjanji, dirinya akan lebih fleksibel dalam mengatasi isu bilateral tersebut usai Pemilihan Presiden (Pilpres). Rogozin turut menagih janji Obama dalam isu misil itu, usai Presiden Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Obama yang baru saja berhasil meraih priode keduanya di Gedung Putih.


Sumber: Okezone


Panglima TNI: Radar RI Sulit Deteksi Pesawat Mata-mata

 
VIVAnews - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, mengaku belum menerima laporan penemuan pesawat "target drone" di perairan Pulau Pucung, Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Kepulauan Riau, Senin pagi 12 November 2012. TNI Angkatan Udara belum melaporkan penemuan itu.

Menurut Agus, pesawat tersebut belum tentu milik TNI AU. Bisa saja pesawat itu berasal dari luar wilayah Indonesia. "Mungkin (pesawat itu) dari negara lain. Nanti saya cek dulu pokoknya," kata Agus.

Agus menjelaskan, pertahanan Indonesia memang harus mewaspadai pesawat-pesawat tanpa awak seperti ini. Apalagi jika pesawat tanpa awak itu difungsikan untuk mata-mata. Tentu akan berbahaya untuk keamanan negara.

Namun sayangnya, upaya untuk mendeteksi pesawat-pesawat tanpa awak di wilayah Indonesia sedikit terhambat. Radar pertahanan Indonesia tidak bisa mendeteksi pesawat-pesawat yang terbang sangat rendah. "Radar kita ketinggian. Kalau pesawat tanpa awak itu diterbangkan hanya 100 meter di atas permukaan laut, pasti tidak akan terdeteksi. Oleh karena itu pesawat-pesawat seperti ini harus kita waspadai terus," kata Agus.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Maskal Madya Azman Yunus, memastikan pesawat yang ditemukan itu bukanlah pesawat mata-mata. Pesawat ini merupakan pesawat target. Biasanya, pesawat ini dijatuhkan dari pesawat dan kemudian dijadikan sasaran tembak dari bawah.
 
 
Sumber: Vivanews

Minggu, 11 November 2012

Persaingan Barat Mengobral Senjata ke Timur Tengah


 
Kontrak jual-beli senjata antara Arab Saudi dan Amerika Serikat seakan tidak ada akhirnya dan bahkan terjadi lonjakan dalam beberapa tahun terakhir. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengkonfirmasikan penandatanganan kontrak penjualan pesawat militer dan perlengkapannya kepada Arab Saudi.
 
Pentagon menyatakan, Amerika Serikat berencana menjual 20 unit pesawat kargo militer dan lima pesawat pengisian bahan bakar senilai 6,7 milyar USD ke Arab Saudi. Kontrak itu termasuk biaya pelatihan, dukungan logistik, suku cadang dan peralatan untuk pesawat tersebut.
 
Termasuk dalam paket kontrak tersebut adalah pesawat  C-130J-30 Super  Hercules  dan KC-130J—jenis pesawat pengisi bahan bakar—yang  akan menggantikan armada udara Arab Saudi yang mulai menua.
 
Penjualan pesawat tersebut akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS dengan membantu meningkatkan keamanan sebuah negara sahabat, menjadi kekuatan penting di Timur Tengah.
 
Riyadh meningkatkan belanja militernya secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
 
Pada 2010, Arab Saudi juga telah menandatangani kontrak pembelian senjata dari Amerika Serikat senilai 60 milyar USD dan menjadi pembeli terbesar senjata di antara negara-negara berkembang pada tahun 2011.
 
Di antara negara-negara Arab di bagian selatan Teluk Persia, Arab Saudi merupakan konsumen senjata Amerika Serikat. Saat ini, milyaran dolar telah dikeluarkan oleh Arab Saudi untuk menimbun persenjataan yang selain tidak dapat menggunakannya, juga tidak penting untuk Saudi. Pertanyaannya adalah mengapa Arab Saudi menumpuk persenjataan dari AS?
 
Banyak pemerhati yang berpendapat bahwa pembelian senjata itu selain untuk menyampaikan pesan negatif kepada musuh bebuyutan Amerika Serikat di kawasan yaitu Iran, juga dalam rangka menyelamatkan perekonomian Negeri Paman Sam yang sedang sekarat.
 
Sulit untuk mengingkari alasan kedua yang dikemukakan para analis soal penjualan senjata ke Arab Saudi itu. Di saat AS dan semua negara Eropa sedang menghadapi gelombang krisis ekonomi, terjadi persaingan serius antara AS, Inggris dan Perancis untuk menjajakan persenjataan mereka ke negara-negara Timur Tengah kaya minyak.
 
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, David Cameron dalam kunjungannya ke kawasan menandatangani perjanjian militer dan menjajakan pesawat Typhoon kepada negara-negara regional.  Angka yang ditawarkan Cameron juga sangat mengejutkan yaitu 100 unit jet tempur Typhoon.
 
Adapun alasan pertama yang dikemukakan pengamat juga sangat penting. Iran sebagai penghalang utama politik imperialisme Barat di kawasan, diposisikan Amerika Serikat dan Eropa sebagai potensi ancaman terbesar bagi negara-negara Arab. Tanpa menebar klaim-klaim infaktual tentang ancaman dari Iran, Barat jelas tidak akan sukses mengobral senjatanya di Timur Tengah.  
 
Republik Islam Iran yang telah menghadapi sanksi dari Barat sejak kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1978, dalam beberapa tahun terakhir mencapai berbagai terobosan dan perkembangan di bidang militer. Dengan mengandalkan kemampuan dalam negeri, Iran berhasil mandiri dalam memproduksi perangkat keras dan lunak militer. Meski demikian Republik Islam berulangkali menyatakan bahwa kekuatan militernya bukan ancaman untuk negara manapun mengingat doktrin militer Iran berlandaskan pada prinsip pertahanan.
 
Apakah para penguasa Arab di Timur Tengah dan Teluk Persia tidak menyadari fakta ini bahwa mereka tengah dijadikan boneka kepentingan ilegal Barat dan Amerika Serikat?


Sumber: Irib

Tangkal China, Jepang Tingkatkan Aliansi dengan AS

Foto : Pasukan Beladiri Jepang (IST) 
Foto : Pasukan Beladiri Jepang (IST) 
 
TOKYO – Menteri Pertahan Jepang, Saito Morimoto, menyatakan bahwa Jepang ingin merevisi aliansi pertahanannya dengan Amerika Serikat (AS). Hal tersebut dilakukan untuk memastikan dukungan AS atas sengketa yang terjadi antara Jepang dan China atas Kepulauan Senkaku.

Morimoto menyatakan pihaknya ingin memasukan aturan-aturan yang menjelaskan bentuk kerja sama militer dengan AS apabila Jepang terseret dalam sengketa teritorial dengan negara lain. Hubungan Jepang – China memanas sejak beberapa bulan lalu akibat sengketa atas wilayah Kepulauan Senkaku.

“Situasi ancaman di wilayah Asia timur tidak hanya datang dari Korea Utara, china pun saat ini meningkatkan aktivitas angkatan lautnya. Dengan berubahnya kondisi politik di wilayah ini kami ingin meningkatkan aliansi yang dimiliki Jepang dengan AS”, ujar Morimoto dalam statemennya, seperti dikutip The New York times, Minggu (11/11/2012)

Selama ini China terus memberikan tekanan kepada Jepang dalam sengketa tersebut dengan mengirimkan armada lautnya ke perairan Kepulauan Senkaku secara reguler. Pihak penjaga pantai Jepang menyatakan armada China telah memasuki perairan di Kepulauan Senkaku sebanyak 21-kali.

Kepulauan Senkaku saat ini dikuasai oleh Jepang namun China mengkalim kepulauan tersebut sebagai wilayahnya. Pihak China menyebut Kepulauan Senkaku sebagai Kepulauan Diaoyu.

Terakhir kalinya aliansi pertahanan yang dimiliki Jepang – AS direvisi terjadi pada tahun 1997. Pada masa itu pakta asliansi direvisi untuk merspons ancaman dari program nuklir yang dimiliki oleh Korea Utara.
 
 
Sumber:  Okezone

Curiga Korupsi, Irak Batal Beli Senjata dari Rusia

Rudal Scud Irak 

VIVAnews - Irak membatalkan kesepakatan pembelian senjata senilai US$4,2 miliar atau sekitar Rp40,4 triliun dari Rusia. Pembatalan itu dilakukan setelah Perdana Menteri Irak, Nouri Maliki, mengadakan lawatan ke Rusia.

Laman BBC, Sabtu 10 November 2012, memberitakan pembatalan ini dilakukan karena Maliki, mencurigai adanya praktik korupsi oleh tim pengadaan senjata itu setelah kunjungan ke Rusia tersebut. "Investigasi tengah berlangsung," kata Maliki.

Selama rezim Saddam Husein, Rusia merupakan pemasok senjata terbesar bagi Irak. Namun, setelah rezim diktator ini tumbang, peran dominan itu digantikan oleh Amerika Serikat. Dan pembelian kali ini akan menempatkan Rusia sebagai negara pemasok senjata terbesar kedua ke Irak setelah AS.

Pada Oktober lalu, Maliki mengatakan Irak tidak ingin masuk dalam monopoli dari negara manapun dalam bidang persenjataan. Untuk itu, ditandatangani kesepakatan pembelian senjata dari Rusia tersebut. Tak ada komentar apa pun dari pemerintah Rusia terkait pembatalan ini.

Senjata-senjata yang akan dibeli dari Rusia ini termasuk helikopter serang dan rudal.
Irak memang sedang membangun kembali militernya setelah operasi militer yang dipimpin AS untuk memerangi kelompok pemberontak berakhir.

Analis perdagangan senjata dunia, Igor Korotchenko, mengatakan, pembatalan ini menjadi yang pertama dalam sejarah perdagangan senjata Rusia. "Setelah kesepakatan jual beli sebulan lalu, saya mengatakan AS tidak akan mengizinkan Irak membeli senjata dalam jumlah besar dari Rusia. Saya yakin Washington melihat kesepakatan ini sebagai skenario yang tidak bisa diterima," kata Korotchenko.

"Alasan korupsi saya kira hanya kedok. Saya tidak melihat adanya praktik korupsi dalam kesepakatan ini. Saya yakin ini hanya dalih, dan alasan yang benar adalah Washington memberi tekanan pada Baghdad," tuturnya.
 
 
Sumber: Vivanews