Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Jumat, 19 Oktober 2012

Markas Militer Israel Dirampok, Senjata Dicuri

Foto : Pasukan Israel (huffingtonpost) 
Foto : Pasukan Israel (huffingtonpost) 
 
YERUSALEM - Sekelompok bertopeng menyerbu markas pasukan Israel di wilayah utara tepat pada hari ini. Mereka pun menjarah isi markas militer itu dan mengikat para pasukan. Usai beraksi, mereka langsung melarikan diri.

Empat orang Perampok itu menyerang Kamp Naftali yang terletak sekira 16 kilometer dari Laut Galilee. Mereka mengikat para pasukan dan mencuri pistolnya. Demikian, seperti diberitakan Times of Israel, Jumat (19/10/2012).

Polisi militer Israel yakin, tersangka mendapatkan bantuan dari militer Israel yang berada di kamp tersebut. Mereka pun langsung menggelar penyelidikan atas peristiwa ini.

Militer Israel juga belum sanggup mengidentifikasi pelaku penyerangan markas militer itu. Para tersangka memasuki ruangan sersan dan langsung mencuri persenjataan para pasukan Negeri Yahudi.

Peristiwa ini bukanlah peristiwa pencurian senjata pertama yang terjadi di markas militer Israel. Pada Juli lalu, warga Palestina berhasil menginfiltrasi pos militer Israel di Lembah Yordania dan merebut senjata-senjata para pasukan. Meski demikian, mereka berhasil diamankan.
 
 
Sumber: Okezone

Australia's first F-35 nears assembly milestone

 Commonwealth of Australia

Production activities on Australia's first F-35 Joint Strike Fighter will make a significant advance early next month, according to a Lockheed Martin programme official. 

Speaking to Flightglobal in London on 17 October, vice-president F-35 programme integration and business development Steve O'Bryan said the first part of the aircraft's centre fuselage is due to be loaded into a jig at Northrop Grumman's Palmdale site in California on 1 November.

The conventional take-off and landing F-35A is one of two Australian aircraft contained within Lockheed's sixth low-rate initial production contract, which covers deliveries in 2014.

Canberra has so far funded the acquisition of two F-35s to support initial ground and aircrew training activities to be performed in the USA. It could eventually buy up to 100 production examples for the Royal Australian Air Force, with the stealthy type (pictured above in model form at the 2009 Avalon air show) to replace its legacy Boeing F/A-18A/B Hornets.

An Australian decision on whether to order its next planned batch of 12 aircraft is due to be taken in 2014 or 2015, with this having been deferred from an original date during 2012 in a bid to save costs associated with the programme.



Sumber:  Flightglobal

Danlanal Denpasar: Berharap Indonesia Bisa Beli Kapal Seperti USS Green Bay


INILAH.COM, Denpasar - Kapal USS Green Bay (LPD-20) milik Angkatan Laut Amerika Serikat bersandar di Bali. Kapal berbobot 28 ribu ton dengan panjang 208,5 meter itu awalnya berlayar mulai dari pangkalan AL di California menuju Pearl Habour ke Timor Leste sebelum akhirnya tiba Bali.

Menurut Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya menyatakan kapal AS ini sangat bagus karena didukung dengan peralatan canggih. "Kapal ini sangat bagus. Kita harapkan ke depan Indonesia bisa membeli kapal seperti ini. Selama berada di Bali TNI AL kita dan AS akan ada banyak kerja sama," ujar Suarjaya, Jumat (19/10/2012).

Sementara itu, Commanding Officer UUS Green Bay (LPD-20) Putn AM Browne menegaskan kapal yang dibuat pada tahun 2005 dan dioperasikan tahun 2009 itu tak diperuntukkan di zona perang. "Kapal ini hanya kapal pendukung bagi perang. Kapal ini untuk kapal latih," ungkap Browne, di Pelabuhan Benoa, Bali.

Browne mengaku pasukan AL AS yang membawa pasukan hingga seribu prajurit dan berada di Bali hingga hari Minggu lusa ini akan berlatih bersama dan TNI AL. "Hari Minggu kami berangkat. Kami sendiri belum tahu tujuan kami selanjutnya setelah dari Bali. Nanti kami akan menerima perintah pada hari Minggu itu. Kapal ini tidak terlibat perang, hanya berlatih. Kapal ini setting terlibat dalam misi kemanusiaan," imbuh Browne, didampingi Danlanal Denpasar, Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya.

Robinson menegaskan kapal ini diperuntukkan membawa pasukan ke pantai dalam rangka pengamanan. Kapal ini sering dipergunakan untuk misi kemanusiaan. Indonesia menjadi negara tujuan pelabuhan kapalnya oleh karena kedua negara memiliki hubungan yang sangat baik.


Sumber: Inilah.com

Kamis, 18 Oktober 2012

Rusia Peringatkan Turki dengan Pasang Rudal S-400 di Perbatasan



Rusia mereaksi bergabungnya Turki dengan program perisai anti-rudal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dengan menempatkan rudal-rudal S-400 di dekat perbatasan dengan Turki.
 
Fars News mengutip Debka File (18/10) melaporkan, rudal-rudal S-400 itu ditempatkan di dekat perbatasan dengan Turki di selatan Rusia. 
 
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Rusia dalam hal ini mengatakan, penempatan rudal-rudal S-400 itu dalam rangka mereaksi kebijakan Turki karena telah bergabung dengan perisai anti-Rudal NATO, karena program tersebut merupakan ancaman bagi Rusia.
 
Ditegaskannya bahwa rudal tersebut mampu menghancurkan berbagai jenis pesawat dan rudal balistik.  
 
Sumber-sumber di Debka File menyebutkan bahwa selain masalah perisai anti-rudal NATO, Rusia juga berniat memperingatkan bahwa Moskow tidak akan menolerir kemungkinan aksi-aksi Turki seperti memaksa pesawat komersial Rusia yang terbang menuju Suriah. Tidak hanya itu, Rusia juga berencana akan menembak jatuh pesawat Turki yang lancang terjun ke krisis Suriah. 
 
Penempatan rudal-rudal S-400 itu di selatan Rusia akan rampung hingga akhir tahun ini.


Sumber: Irib

Iran Bersedia Bantu RI Kembangkan Nuklir


TEMPO.CO, Kuwait -Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengatakan, Iran bersedia membantu Indonesia mengembangkan PLTN nuklir. Kesediaan Iran ini disampaikan oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang didampingi beberapa menterinya kepada Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asian Cooperation Dialog (ACD) di Kuwait.

“Indonesia butuh nuklir untuk menggantikan tenaga minyak dan gas yang mungkin habis pada 2050,” kata Rudi dalam pertemuannya bersama Ahmadinejad, di Kuwait, Rabu, 17 Oktober 2012. Iran sudah menyatakan kesiapannya membantu mengembangkan PLTN nuklir di Indonesia.

Rudi menjelaskan, Indonesia membutuhkan nuklir tapi hanya untuk skala menengah. Kebutuhan nuklir ini, selain karena negara kepulauan yang butuh pembangkit banyak, Indonesia juga hanya ingin mengembangkan nuklir skala menengah agar negara lain tidak merasa terancam.

Potensi pengembangan PLTN skala menengah itu, Rudi menambahkan, terdapat di Belitung, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. “Pemerintah daerahnya sudah mau,” ujarnya.

Hanya saja, bentuk kerja sama pengembangan nuklir ini belum konkrit karena baru pembicaraan awal. Namun, Rudi meyakinkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa pernah mengungkapkan pemerintah akan mencari pendanaan dari Kuwait untuk beberapa proyek. Kuwait akan menggelontorkan pendanaan melalui lembaga pendanaan pelat merah Kuwait yaitu Kuwait Fund for Arab Economic Development (KFEAD).


Sumber: Tempo

Iran Sedang Rancang Pesawat Tanpa Awak Berjelajah 2000 Kilometer



Ketua Lembaga Industri Penerbangan Iran, Manochehr Manteqi menyatakan, Iran telah merancang selesai merancang pesawat tanpa awak berjelajah 2.000 kilometer yang akan dipamerkan.
 
Manteqi dalam wawancaranya dengan Fars News (17/10), menyinggung berbagai jenis pesawat tanpa awak dan mengatakan, "Pesawat tanpa awak memiliki berbagai tipe khusus dari mulai 200, 1.000 sampai 1.500 kilometer, dengan kemampuan terbang di ketinggian 30.000 kaki dan dapat beroperasi hingga 15 jam."
 
Ditambahkannya, "Tipe berikutnya adalah pesawat tanpa awak yang mampu terbang di ketinggian hingga 50.000 kaki dengan durasi operasi dari 20 hingga 24 jam dan memiliki daya tempuh hingga 2.000 kilometer."
 
Manteqi menjelaskan, "Yang jelas ketika kami berbicara tentang kepemilikan kami di tipe pertama, maka kami juga mampu membuktikannya di tipe ke dua dan ketika. Saat ini kami sedang menggulirkan program produksi di tipe kedua dan ketiga dan dalam hal ini kami sudah mencapai sejumlah keberhasilan."
 
"Kami baru akan mampu memamerkan keberhasilan kami di bidang ini ketika kami telah melakukan berbagai tes. Oleh karena itu mungkin saja kami sudah memproduksinya, akan tetapi karena masih dalam tahap ujicoba, oleh karena itu kami belum bisa memamerkannya," tutur Manteqi.
 
Di akhir wawancaranya, Manteqi memprediksikan dua sampai tiga tahun mendatang, keberhasilan Iran di bidang pesawat tanpa awak itu akan dipamerkan.
 
 
Sumber: Irib

Rabu, 17 Oktober 2012

Lagi-lagi, Angkatan Udara Israel Gempur Gaza

 
  Foto: AFP
 
Gaza, Angkatan Udara Israel kembali melancarkan serangan udara di wilayah Jalur Gaza, Kamis dini hari waktu setempat. Serangan dilakukan beberapa jam setelah roket-roket kembali ditembakkan dari Gaza dan mendarat di wilayah Israel selatan.

Menurut paramedis dan sumber keamanan Palestina, serangan tersebut menargetkan sebuah lokasi keamanan Hamas di sebelah selatan Gaza City. Disebutkan bahwa serangan Israel itu tidak menimbulkan korban.

Sementara militer Israel dalam statemennya menyatakan, pesawat tempurnya menargetkan sebuah lokasi aktivitas teror di bagian utara Jalur Gaza. "Lokasi itu ditargetkan sebagai respons atas serangan roket ke Israel selatan," demikian pernyataan militer Israel seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (18/10/2012).

Sebelumnya pada Rabu, 17 Oktober, para militan di Gaza melepaskan dua roket ke wilayah Israel selatan. Tak ada korban maupun kerusakan akibat serangan roket ini. Beberapa jam sebelumnya, pesawat tempur Israel menggempur apa yang disebut militer Israel sebagai "lokasi aktivitas teror di bagian utara Jalur Gaza."

Serangan Israel itu sebagai respons atas serangan roket pada Selasa (16/10) malam waktu setempat. Roket tersebut meledak dekat sebuah rumah di Israel selatan hingga merusak bangunan tersebut. Tak ada korban dalam insiden ini.

Pada Minggu, 14 Oktober lalu, lima roket menghantam wilayah Israel selatan, sebagai bagian dari aksi balas-membalas serangan yang dimulai sejak 7 Oktober lalu. Saat itu serangan udara Israel menargetkan dua Salafi di kota Rafah, Jalur Gaza dan menewaskan salah satu di antaranya. Lima anak-anak juga terluka dalam serangan itu. Serangan ini memicu aksi balasan dari kelompok Hamas dan Jihad Islam yang melancarkan serangkaian serangan roket ke Israel.

Terakhir kali militan-militan Hamas menembakkan roket ke Israel adalah pada Juni lalu. Ketika itu Hamas melepaskan lebih dari 150 roket hingga melukai lima warga Israel. Militer Israel pun membalas dengan serangan-serangan udara yang menewaskan 15 warga Palestina.
 
 
Sumber: Detiknews

FOTO: Mengintip Pembuatan Panser Pindad

  
VIVAnews - PT Pindad (Persero), salah satu produsen alat utama sistem persenjataan dalam negeri sedang naik daun. Senjata buatannya ditaksir banyak negara. Pindad yang berdiri sejak 1983 ini memang khusus memproduksi berbagai macam alat, terutama peralatan dan perlengkapan perang.


Saat VIVAnews menyambangi pabrik PT Pindad di gedung 100, Bandung, Selasa kemarin, 16 Oktober 2012, terlihat para pekerja sedang menyelesaikan tahap akhir pembuatan Panser Anoa 6x6 pesanan TNI Angkatan Darat. 


Panser yang dibanderol Rp8 miliar perunit ini juga dilirik dan dipesan oleh beberapa negara tetangga. Jika ditotal dengan pesanan dari negara luar, Panser Anoa yang dibuat PT Pindad sudah diproduksi 200 unit.


Panser Anoa terdiri dari beberapa varian. Yakni, Panser Anoa Varian Command, Ambulance, Logistik, Mortar 81, APC, danRecovery.


"Karakteristik umum Anoa 6x6 itu high reliability, high mobilitiy, easy operation, danmaintainabilitiy," kata Kepala Sekretariat Perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana.


Sumber: Vivanews

Selasa, 16 Oktober 2012

Iran Klaim Sering Kirim "Drone" ke Israel

 Ilustrasi: Iran menggelar uji coba peluncuran rudalnya di hari terakhir latihan perang angkatan lautnya, Senin (2/1/2012), di Selat Hormuz. Roket terakhir yang diluncurkan, Roket Nur, berhasil menghantam target.

TEHERAN, KOMPAS.com — Seorang pejabat senior militer Iran, Selasa (16/10/2012), mengklaim pesawat-pesawat nirawak (drone) mereka telah berkali-kali terbang di atas wilayah udara Israel dari Lebanon tanpa terdeteksi untuk mengintai sistem pertahanan udara dan mengumpulkan data. Pejabat Israel membantah klaim tersebut.

Pejabat Iran itu menolak mengungkap lebih detail misi ataupun kemampuan pesawat nirawak mereka, termasuk apakah pesawat itu mirip dengan milik Hizbullah yang ditembak jatuh pesawat tempur Israel pekan lalu.

Sulit untuk memverifikasi pernyataan tersebut karena pejabat itu meminta namanya tidak diungkap karena bukan pejabat yang berwenang menyatakan hal itu.

Pernyataan itu tampaknya merupakan bagian dari strategi Iran untuk menggembar-gemborkan kemajuan militernya—termasuk kapal perang dan pesawat nirawak—yang oleh Teheran disebut bisa mengatur keseimbangan kekuatan di wilayah itu ketika Barat dan sekutu-sekutunya memberlakukan sanksi ekonomi gara-gara ambisi nuklir Iran.

Namun, pejabat keamanan Israel membantah klaim Iran tersebut dan mengatakan pesawat nirawak Hizbullah yang ditembak jatuh pekan lalu itu merupakan penyusupan wilayah udara pertama yang terjadi.

Dikatakannya, Israel mengetahui kehadiran pesawat itu bahkan sebelum memasuki wilayahnya. Setelah memastikan pesawat itu tidak "berbahaya", militer Israel menembaknya di wilayah gurun tak berpenghuni sesuai dengan rencana. Namun, seperti pejabat Iran, pejabat Israel itu juga menolak namanya disebut karena militer Israel masih menyelidiki kasus itu.

Pejabat Iran itu mengatakan, pesawat nirawak buatan dalam negeri sudah puluhan kali terbang di atas Israel sejak perang Hizbullah-Israel pada musim panas 2006. Pertahanan Israel tidak mendeteksi kehadiran pesawat-pesawat pengintai itu.

"Pesawat yang ditembak pekan lalu itu bukan yang pertama dan bukan yang terakhir terbang di wilayah udara Israel," katanya.

Iran kerap menggunakan pergerakan militer untuk mengirim pesan pada Israel dan AS, yang memiliki pangkalan militer di negara-negara Arab, seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Tahun lalu, Teheran mengirim kapal perangnya ke Laut Mediterania untuk kali pertama sejak Revolusi Islam 1979. Bulan lalu, para pemimpin Iran mengungkap detail pesawat nirawak berdaya jangkau menengah dan menguji coba empat rudal antikapal perang beberapa saat sebelum latihan militer pimpinan AS berlangsung di Teluk.

Pada saat itu, komandan senior Garda Revolusi Jenderal Amir Ali Hajizadeh juga memperingatkan, pangkalan-pangkalan AS di Teluk bisa menghadapi serangan balasan jika Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Pada Selasa (16/10/2012), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Rahmin Mehmanparast menggambarkan kemajuan militer Iran, antara lain, pesawat nirawak dan rudal yang bisa menjangkau Israel merupakan perisai terhadap kemungkinan serangan Israel pada fasilitas nuklirnya.


Sumber: Kompas

India Jamin Misil Jelajahnya Tak Ganggu Pakistan & China


JAKARTA - Menteri Pertahanan India A.K. Antony menegaskan, keberadaan misil jelajah BrahMos yang memiliki kemampuan supersonik, tidak akan mengancam negara tetangganya. Misil itu hanya digunakan untuk pertahanan India.

Dalam kunjungannya ke Kementerian Pertahanan Indonesia, Antony mendapat pertanyaan mengenai potensi ancaman ke Pakistan dan China, lewat eksistensi misil jelajah BrahMos yang sudah dilengkapi dengan sistem navigasi satelit Rusia. Antony pun menjawab, misil itu tidak akan mengancam negara tetangganya.

"Tidak, kami membangun BrahMos untuk mempertahankan wilayah kami. Kami juga membangun hubungan yang baik dengan Pakistan dan China," ujar Antony, di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Sejauh ini, integrasi dari sistem navigasi satelit KH-555 akan mengubah misil jelajah BrahMos menjadi "roket super" yang sanggup menghantam target sejauh 300 hingga 500 kilometer dari permukaan laut, darat dan udara. Satu hal yang paling penting adalah, misil itu sanggup membawa hulu ledak nuklir.

Sebagai negara tetangga, Pakistan belum memiliki misil secanggih BrahMos. Dan kepemilikan India terhadap BrahMos jelas menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pertahanan India.

Kombinasi BrahMos dan Sukhoi Su-30 akan memperkuat pertahanan udara India, serta menyetarakan India dengan Rusia yang memiliki pesawat bomber Tu-95MS dan Tu-160. Hal itu diutarakan oleh seorang pengamat penerbangan Vladimir Sherbakov.


Sumber: Okezone

Menhan RI-India Saling Tawari Teknologi Senjata


VIVAnews - Menteri Pertahanan Indonesia dan India bertemu membicarakan berbagai kerja sama pertahanan dan keamanan kedua negara. Dalam pembicaraan kali ini, kedua negara saling menawarkan teknologi persenjataan yang mereka miliki.
"Di antaranya yang India tawarkan adalah amunisi kaliber berat, mesin-mesin truk, dan mesin-mesin tempur," kata Menhan RI Purnomo Yusgiantoro usai bertemu dengan Menhan India Shri AK Antony di Kementerian Pertahanan Jakarta, Selasa 16 Oktober 2012.

Purnomo tidak menjelaskan lebih rinci mengenai amunisi kaliber berat yang dimaksud. Dia juga mengatakan hal ini baru pembicaraan awal. Masalah dana dan anggaran pembelian alutsista baru akan dibahas setelah gugus tugas pertahanan kedua negara mulai bekerja.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Hartind Asrin, mengatakan Indonesia juga tidak ketinggalan dalam menawarkan produk industri pertahanan dalam negeri kepada India.
Di antaranya yang ditawarkan, kata Hartind, adalah pesawat CN 235, kapal Landing Platform Dock 125m, panser Anoa, dan senjata-senjata lainnya. "Mereka meresponnya dengan positif. Mereka tahu industri pertahanan Indonesia juga bagus," kata Hartind.

Dalam pertemuan kedua Menlu hari ini, dibahas juga kerja sama keamanan dan pertahanan di lautan dan counter terrorism. Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk saling bertukar pendidikan, intelijen, informasi dan latihan bersama.

 Sumber: Vivanews

Pindad Berencana Kembangkan Tank Tempur Medium

ilustrasi
 
 
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Setelah sukses membuat kendaraan tempur jenis Anoa, PT Pindad berencana membuat tank tempur medium (Medium Battle Tank).

"Kami akan membuat tank tempur medium," ujar Kepala Sekretariat Perusahaan PT Pindad Iwan Kusdiana, di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).

Iwan menjelaskan, tahapan yang akan dimulai pihaknya adalah berkonsentrasi membuat tank tempur medium dengan bobot sekitar 20 ton.

Meski rencana pembuatan tank tempur medium baru dilakukan, Iwan mengungkapkan pihaknya akan melakukan pengembangan tanpa transfer of technology (ToT) dengan produsen pembuat tank dari luar negeri.

"Kami tidak kerja sama dengan luar. Ini kami kembangkan sendiri," ucap Iwan.

Iwan optimistis pihaknya dapat menyelesaikan pengembangan tank tempur medium dengan jangka waktu yang cepat. Targetnya, pada 2014 prototype tank ini sudah jadi.
 
 Meski baru pertama kalinya PT. Pindad mengembangkan tank tempur Medium (Medium Battle Tank) pihaknya tidak akan meniru model tank tempur Medium Marder dari Jerman yang akan dipesan oleh Indonesia.
 
"Kami tidak akan meniru dari mana (Jerman)," ujar Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad, Hery Mochtady di PT. Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).

Hery menerangkan, pengembangan tank tempur Medium ini tentunya dibuat sesuai kebutuhan dan permintaan TNI, sehingga ketika beroperasi nanti dapat digunakan secara maksimal.

"Kami akan desain dengan menyesuaikan requirement dari kavaleri TNI," ucap Hery.

Sejauh ini, lanjut Hery tahapan yang telah dilalui sampai pada pembuatan desain. Dalam pembuatan desain inilah kavaleri TNI dilibatkan meski tidak sampai ke tahap lebih jauh.

"Target kami pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi," kata Hery.


Sumber:Tribunnews

Rusia Tunda Produksi Jet Tempur T-50



Rusia menunda produksi massal jet tempur tercanggih generasi kelima T-50 hingga lima tahun.
 
Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukovpada Senin (15/10) kepada wartawan mengatakan, produksi massal jet tempur generasi kelima akan dimulai pada tahun 2020. Demikian IRNA melaporkan.
 
Sebelumnya, Moskow mengumumkan bahwa produksi massal jet tempur T-50 akan dimulai pada tahun 2015 dan pada tahun 2013 akan diproduksi beberapa jet sebagai sampelnya.
 
Pesawat T-50 diproduksi oleh perusahaan Sukhoi Rusia dan pertama kali diujicoba pada bulan Januari 2010.
 
Menurut rencana, jet tempur T-50 akan menggantikan Sukhoi-27 yang lebih dari 30 tahun digunakan oleh Pasukan Angkatan Udara Rusia.
 
T-50 memiliki kecepatan 2.600 kilometer perjam dan dapat terbang hingga 4.300 kilometer.


Sumber: Irib

Senin, 15 Oktober 2012

Salah Identifikasi, Presiden Ditembak Tentaranya Sendiri



NOUAKCHOTT - Ini bisa menjadi kasus salah tembak paling ‘dahsyat’ di dunia. Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz tidak sengaja terkena tembakan tentaranya sendiri. Akibat insiden ini, Abdel Aziz terpaksa diterbangkan ke Prancis untuk menjalani perawatan medis atas luka tembakan di bagian perutnya.

Menurut AFP dikutip Senin (15/10), tokoh 55 tahun itu baru pulang dari acara liburan akhir pekan. Sebuah unit tentara Mauritania dilaporkan menembaki konvoi kendaraan pemenang Pilpres Afrika Barat pada Juli 2009 itu Sabtu (13/10). Rombongan Abdel Aziz saat itu hendak kembali menuju Nouakchott, ibu kota Mauritania. Insiden penembakan terhadap tokoh yang pernah dua kali memimpin kudeta di Mauritania (saat menggulingkan Presiden Maaouya Ould Sid’Ahmed Taya pada Agustus 2005 dan menjatuhkan Presiden Sidi Ould Cheikh Abdallahi pada Agustus 2008) itu terjadi ketika rombongannya berada sekitar 40 kilometer utara ibu kota.

Minggu (14/10) Abdel Aziz diterbangkan ke Prancis untuk mendapatkan perawatan khusus atas luka-lukanya setelah peluru menembus lengannya. Sehari sebelumnya, tokoh yang masa jabatannya berakhir pada 2014 tersebut telah menjalani operasi di rumah sakit di Mauritania.

Sebelum terbang ke Prancis, Abdel Aziz sempat tampil di televisi untuk berbicara kepada publik sambil terbaring di ranjang rumah sakit tempat dia dirawat sebelumnya. Saat itu, dia menuturkan bahwa operasi yang dijalaninya setelah insiden penembakan berjalan baik dan sukses.

"Saya ingin menegaskan kembali mengenai kesehatan saya setelah insiden itu. Penembakan tersebut terjadi akibat kesalahan sebuah unit militer," jelasnya di televisi. "Tapi, Alhamdulillah, tidak ada masalah yang berarti pada diri saya," tambahnya.

Pemerintah Mauritania juga berupaya meredam polemik terkait penembakan tersebut. Menteri Komunikasi Hamdi Mahjoub menyebut bahwa presiden hanya mengalami luka ringan. Menurut dia, insiden tersebut tidak disengaja dan terjadi akibat ketidaktahuan tentara yang berjaga.

"Terjadi insiden penembakan pada konvoi presiden saat kembali ke ibu kota. Sebuah unit tentara tidak tahu bahwa konvoi itu adalah rombongan presiden," terang Mahjoub melalui siaran televisi.

Namun, sumber militer Mauritania menuturkan kepada Agence France-Presse bahwa tembakan tersebut memang sengaja menarget presiden. Abdel Aziz memimpin negara di Afrika Barat tersebut setelah melancarkan kudeta militer. Kudeta pada 2008 terjadi setelah dia dipromosikan sebagai perwira tinggi pada pasukan keamanan kepresidenan.

Sumber itu tidak menyebut secara jelas di mana peluru bersarang di tubuh Abdel Aziz. Namun, dia menegaskan bahwa tak ada organ vital presiden yang terganggu hingga membahayakan nyawanya. Abdel Aziz pun diterbangkan ke Paris, Prancis, setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di tubuhnya.

Sejumlah media di Nouakchott melansir kabar simpang siur mengenai penembakan tersebut. Sebagian menyebut peluru menembus lengan Abdel Aziz. Sebagian lainnya menyatakan bahwa peluru bersarang di bagian perutnya.

Sumber militer lainnya mengatakan bahwa Abdel Aziz terkena tembakan di bagian lengannya ketika pulang dari Tweila, sekitar 40 kilometer dari ibu kota. Pelaku yang saat itu berada di dalam mobil menodongkan senjatanya ke arah presiden. Namun, dia tidak menyebut identitas penembak maupun motif penembakan.

Mauritania terus mengalami pergolakan politik setelah kudeta militer pada 2008. Anggota parlemen dari oposisi menuding bahwa Abdel Aziz mengingkari kesepakatan Dakar sehingga dia terpilih sebagai presiden pada 2009. Oposisi menginginkan sebuah pemerintahan transisi untuk mengambil alih kekuasaan dari Abdel Aziz yang dianggap sebagai pemimpin zalim. Mereka menuntut pemerintahan baru untuk menyelesaikan krisis terkait kemiskinan, angka pengangguran tinggi, perbudakan, dan pelanggaran HAM di Mauritania.

Abdel Aziz, yang juga mantan jenderal itu, telah berkali- kali menolak mundur meski diserang berbagai aksi protes dari oposisi. "Saya tidak akan mundur dan melepaskan kekuasaan. Sebab, saya yakin bahwa di alam demokrasi, perubahan harus dilakukan melalui kotak suara," tegas Abdel Aziz pada Agustus lalu.

Dia juga memimpin kampanye militer untuk melawan kelompok militan Al Qaeda di wilayah Maghribi (AQIM). Presiden 55 tahun tersebut juga telah beberapa kali menjadi target pembunuhan anggota AQIM meski gagal. AQIM, yang berakar pada kelompok radikal Aljazair dan berdiri pada akhir 1990-an, secara formal mengadaptasi ideologi Al Qaeda pada 2007. Namun, setelah menjalankan operasi penyerangan atas sejumlah tokoh penting, tentara Aljazair memerangi mereka untuk membatasi pergerakannya.

Kelompok itu bangkit setelah terjadi pergolakan politik di Mali yang berujung pada kudeta pada Maret lalu. Setelah itu, kelompok garis keras tersebut menguasai sebagian wilayah di utara Afrika.
 
 
Sumber: Surabayapost

Puluhan Roket Membumihanguskan Sekerat

 Ratusan peluru yang terlontar dari meriam Canon 100 mm dan 30 mm di belasan tank amfibi menimbulkan suasana mencekam. Asap dan ledakan di mana-mana. Aroma tajam mesiu menyeruak di sepanjang garis pantai, mengiringi pendaratan ribuan marinir siap tempur dari kapal-kapal kokoh di pesisir.

TRIBUNNEWS.COM BENGALON, - Desa Sekerat membara. Pertempuran sengit kala fajar menyingsing membumihanguskan kawasan pegunungan kapur di sisi utara dari arah pantai. Serangan kilat artileri dan ribuan pasukan marinir melumpuhkan pertahanan musuh di gunung itu.

Ratusan peluru yang terlontar dari meriam Canon 100 mm dan 30 mm di belasan tank amfibi menimbulkan suasana mencekam. Asap dan ledakan di mana-mana. Aroma tajam mesiu menyeruak di sepanjang garis pantai, mengiringi pendaratan ribuan marinir siap tempur dari kapal-kapal kokoh di pesisir.

Eksotisme pantai Sekerat saat matahari terbit seolah tertutupi dengan kecamuk pertempuran. Deburan dan pecahan ombak seolah tak terdengar dikalahkan dentuman keras berbagai piranti tempur.

Situasi kian mencekam ketika roket RM 70 GRAD dimuntahkan secara bertubi-tubi. Lidah api yang panjang mengiringi hujan roket yang menembus sisi-sisi gunung dan menerjang pusat pertahanan musuh.

Suasana ini merupakan pelaksanaan rangkaian latihan puncak TNI Angkatan Laut (AL) bersandi Armada Jaya XXXI tahun 2012 yang digelar di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Senin (15/10).

Latihan ini melibatkan semua unsur kesenjataan dan kekuatan TNI AL. Mulai dari kapal perang (KRI) dari berbagai jenis yang melakukan penyekatan dan pertempuran laut. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, menyaksikan langsung latihan tersebut.

Pertempuran juga didukung kapal Landing Platform Dock (LPD) dan Landing Ship Tank (LST) yang memuat ratusan prajurit marinir lengkap dengan seluruh kesenjataan infanteri, artileri dengan HOW 105 dan roket RM 70 GRAD, kavaleri dengan tank terbaru BMP 3F dari Rusia, serta LVT-7 dari Korea Selatan disamping tank lama.

Adapun kekuatan unsur yang tergabung antara lain 30 KRI dari berbagai jenis, pesawat udara berupa 4 unit cassa KMA, 2 unit heli bell, dan 2 unit heli BO-105. Untuk personel marinir, terdiri dari satu brigrat (2.681 personel), 17 tankfib, 33 RRF/BTR 50P, 8 KAPA, 2 RM 70 GRAD, 6 HOW 105, 3 MER 57, dan 2 truk TATRA.

Gladi lapangan Armada Jaya XXXI ini terdiri dari penembakan senjata strategis TNI AL dilaksanakan di Laut Sulawesi pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2012. Serta pendaratan pasukan marinir di pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon pada tanggal 15 Oktober kemarin.

Saat penembakan rudal di Laut Sulawesi, terjadi peristiwa yang tidak terduga. Awalnya, target berupa LST akan dilumpuhkan dengan lima jenis rudal. Yaitu KRI OWA-354 ujicoba rudal Yakhon, KRI DPN 365 exocet MM 40 blok 2, KRI AHP 355 ujicoba rudal C 802, KRI 402 dan KRI AJK 653 ujicobaa TPO SUT, serta dari KRI FKO 368 Mistral-2.

"Namun ketika baru ditembak Yakhon saja, target sudah tenggelam. Awalnya ingin kita evaluasi dan dilihat hasilnya. Ternyata sekali ditembak habis. Kebetulan rudal yang lain sudah pernah dicoba. Hanya Yakhon yang belum pernah dicoba," kata KSAL, Laksamana TNI Soeparno.

Yang istimewa, rudal Yakhon itu ditembakkan dari jarak 185 kilometer dan langsung akurat menemui sasaran. "Memang 9 menit baru tenggelam. Namun ditembakkan dari jarak 185 kilometer. Anda bayangkan. Selama sejarah, baru ini yang menembak sejauh itu," katanya.

Dalam latihan ini dilakukan penembakan meriam maupun roket dengan skenario melindungi pasukan penyerang. "Dalam Armada Jaya XXXI ini, kita melaksanakan latihan secara lengkap. Mulai dari laut, pendaratan pantai, juga gerakan darat. Kita juga yakin senjata kita bisa digunakan dengan baik dan masih layak pakai," kata KSAL.

Serangan fajar dilaksanakan sejak subuh hingga sekitar pukul 07.00 Wita. Tembakan beruntun roket RM 70 GRAD menjadi pamungkas dari aksi tersebut. Lontaran berbunga api, dentuman yang keras, dan daya rusak yang kuat menjadi gambaran kualitas piranti tempur tersebut.

Pasca penembakan roket, pasukan infanteri masih terus melakukan perang darat, dan disimulasikan bergabung dengan TNI AD, untuk mengepung sarang musuh. Perang darat rencananya masih berlangsung hingga pukul 17.00 hari ini (16/10).

KSAL bangga dengan para prajurit yang dinilainya menjalankan misi latihan dengan baik. Ia pun berharap jajarannya bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini penting sebagai modal untuk dipadukan dengan piranti alutsista yang semakin canggih.

Rombongan KSAL meninggalkan lokasi sekitar pukul 08.30 Wita menuju bandara Tanjung Bara dengan helikopter. Setelah itu langsung menuju Balikpapan untuk seterusnya menuju Jakarta.
 
 
Sumber: Tribunnews

Drone Hizbullah Sadap Rahasia Militer Israel


REPUBLIKA.CO.ID, Pesawat tanpa awak (drone) milik Hizbullah dikabarkan telah merekam gambar-gambar penting terkait informasi militer Israel. Demikian dilaporkan surat kabar Inggris, Sunday Times.

"Drone, yang mengudara selama tiga jam sebelum ditembak oleh jet empur F-16 Israel diyakini telah mengirim gambar-gambar persiapan latihan militer terbesar Israel bersama tentara AS ... selain itu juga mengirim serta situs rudal balistik, lapangan terbang utama dan, mungkin juga, reaktor nuklir Israel di Dimona," tulis Sunday Times, seperti dikutip Press TV, Ahad (14/10).

Jika laporan surat kabar Inggris itu benar, maka drone Hizbullah itu berhasil mengirimkan data-data intelijen penting terkait celah dan keamanan Israel-AS yang memang rapuh. Laporan tersebut juga menyatakan intersepsi pesawat tak berawak itu 'gagal' terjawab, ketika rudal pertama ditembakkan oleh pesawat perang Israel.

Pada 12 Oktober, televisi Al Manar Libanon menyiarkan rekaman simulasi bagaimana gerakan perlawanan mengirim pesawat tak berawak jauh menembus wilayah udara Israel dan menghindari sistem radar canggih mereka.

Sekretaris Jenderal (sekjen) Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah menegaskan penerbangan itu sengaja dilakukan oleh gerakannya.

Operasi, yang bernama Hussein Ayub (mantan komandan angkatan udara Hizbullah yang menjadi martir pada 1996), berhasil menembus ratusan kilometer wilayah udara Israel dan beroperasi bebas dekat dengan situs nuklir Israel di Dimona tanpa terdeteksi radar canggih Israel dan AS. "Ini hanya sebagian dari kemampuan kami," katanya. 

Ia juga menambahkan Israel sendiri telah mengakui kegagalan keamanan mereka meskipun mereka dipasok teknologi terbaru oleh kekuatan-kekuatan Barat. Sekjen Hizbullah juga menyatakan bahwa pesawat itu dibuat oleh Iran, tapi dirakit oleh gerakan perlawanan.


Sumber: Republika

Minggu, 14 Oktober 2012

Iran Ciptakan Pesawat Pengebom Tanpa Awak

 
  Pesawat tanpa awak milik Iran, Karrar (Press TV)
 
Teheran, Militer Iran tengah menciptakan sebuah pesawat tanpa awak yang memiliki kemampuan untuk mengebom. Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat pertahanan udara Iran.

Disampaikan oleh pejabat senior militer Iran, Brigadir Jenderal Farzad Esmaili, pesawat tanpa awak atau yang juga disebut unmanned aerial vehicle (UAV) ini merupakan jenis pesawat jarak jauh. Pesawat tanpa awak ini diberi nama 'Hazem'.

Komandan Markas Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya Iran tersebut menyatakan, pesawat tak berawak ini akan digunakan dalam operasi penargetan dan identifikasi, juga untuk mengangkut kargo ketika dibutuhkan. Esmaili juga menambahkan, pesawat tanpa awak ini tidak dibuat secara khusus untuk membawa rudal, namun di dalamnya bisa memuat bahan peledak.

Demikian seperti dilansir Press TV, Senin (15/10/2012).

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran mampu membuat pencapaian besar dalam sektor pertahanannya. Negara ini mampu menciptakan dan memproduksi sendiri peralatan dan sistem militernya.

Sebelumnya, pesawat tanpa awak buatan Iran bernama Karrar diluncurkan pada Agustus 2010 lalu. Karrar memiliki kemampuan untuk membawa sejumlah roket dan menembakkannya ke sasaran yang ada di daratan. Pesawat ini juga mampu terbang jarak jauh dengan kecepatan tinggi dan mampu menyaring informasi dari udara.

Kemudian pada September 2012 lalu, Iran juga meluncurkan pesawat tak berawak yang bernama Shahed 129. Pesawat ini mampu memiliki kemampuan terbang selama 24 jam nonstop dan mampu melakukan misi tempur dan pengeboman.

Otoritas Iran telah berulang kali menegaskan kepada negara-negara lain di dunia, bahwa militernya tidak berniat memberi ancaman kepada negara lain. Iran menyatakan bahwa sistem pertahanannya difokuskan pada upaya pencegahan.
 
 
Sumber: Detiknews