Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Sabtu, 13 Oktober 2012

ARMADA JAYA XXXI/2012 KAPAL PERANG RI TENGGELAMKAN KAPAL DENGAN RUDAL


 Banjarmasin, 13 Oktober 2012…… Konvoi unsur kapal perang RI jenis perusak kawal rudal   dengan menggunakan senjata  rudal  kapal permukaan  berhasil menenggelamkan kapal di wilayah  kedaulatan NKRI di perairan Sulawesi Utara,kamis (13/10)
            
Tembakan rudal langsung ke sasaran kapal permukaan tersebut dilaksanakan secara berlanjut diawali dengan serangan udara langsung (SUL) dari pesawat tempur yang diterbangkan dari salah satu pangkalan udara Indonesia .dilanjutkan dengan tembakan rudal dari KRI jenis perusak kawal rudal ke konvoi kapal perang musuh di perairan mandala operasi
 
Demikian  manuver lapangan pertempuran laut konvoi unsur kapal perang RI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla) yang disimulasikan pada Latihan Armada Jaya XXXI/2012 di Perairan Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara.

 Kapal perang RI dibawah Kogasgabla dengan Panglima Komando Tugas gabungan Laut ( Pangkogasgabla) Laksma TNI Tri Wahyudi ,S.Eyang sehari-hari menjabat Komandan Gugus Tempur laut Komando Armada RI kawasan barat (Guspurla Koarmabar)  bertugas melaksanakan operasi tempur laut gabungan untuk memutus Garis Perhubungan Laut serta merebut keunggulan laut di perairan Timur Kalimantan dan Laut Sulawesi dalam  rangka mendukung tugas Pokok komando Gabungan

 Dalam manuver lapangan pertempuran laut tersebut Kogasgabla mengerahkan sejumlah unsur kapal perang RI diantaranya  kapal perang jenis Sigma Kelas  KRI Diponegoro-365, Frans Kaisepo-367, Sultan Iskandar Muda-, jenis Fregat KRI Slamet Riyadi-352, KRI Oswal Siahaan -354, , Abdul Halim perdana Kusuman -355   

Sedangkan  jenis perusak kawal tipe parchim KRI Untung Suropati-372,KRI  KRI Cut nyak Dien-375 KRI  Wiratno 375 .KRI Lambung Mangkurat -374 , kapal cepat kelas FPB 57 KRI Layang-805 ,KRI Hiu-804, KRI Ajak -633 dan kapal selam KRI Nanggala-402.

 Sementara itu Komando Tugas Gabungan Amfibi(Kogasgabfib) dengan Panglima Komando Tugas Gabungan Amfibi (Pangkogasgabfib)  Laksda TNI Sadiman,S.E  melaksanakan komando dan kendali unsur-unsur kapal perang RI di daerah latihan Umum di sebelah utara peairan  Pulau Sebuku Banjarmasin.

  Dalam rangka melanjutkan tugas mendaratkan pasukan pendarat Marinir, Konvoi unsur kapal perang  RI  jenis angkut pasukan Landhing ship tank (LST)  dan angkut tang tipe Froch dengan perlindungan satuan tugas laut sebagai unsure tabir dan pesawat udara melanjutkan lintas laut menuju daerah sasaran amfibi . di perairan Sanggatt Kalimantan Timur. 


Sumber: Kormabar
 

2 Kapal Selam AS Tabrakan di Florida, Tak Ada Korban Jiwa


Jakarta Dua kapal selam angkatan laut Amerika Serikat bertabrakan di wilayah lepas pantai timur laut Florida pada Sabtu (13/10). Kedua kapal tersebut bernama USS Montpelier dan USS San Jacinto. Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 03.30 waktu setempat.

Seperti dilansir oleh Fox News.com, pada Sabtu (13/10/2012), peristiwa tersebut terjadi pada saat kedua kapal selam sedang latihan rutin. Untunglah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Hingga saat ini kedua kapal sudah dalam penanganan pihak angkatan laut Amerika Serikat. Penyebab tabrakan kedua kapal masih dievaluasi.

Setelah tabrakan kedua kapal selam tersebut, pabrik pembuat kapal selam tidak terpengaruh.

Petugas AL AS mengatakan dua kapal berpartisipasi dalam sebuah 'sail grup' bersama dengan sejumlah kapal lain. 3 Kapal beropatisipasi dalam latihan yang disiapkan untuk mendukung USS Harry S Truman, sebagai bagian dari divisi penyerang.


Sumber: Detiknews

Jumat, 12 Oktober 2012

Rusia Kembangkan Tank Radikal T-99

Tank Armata
Ilustrasi konsep dari tank baru Rusia T-99

Angkatan Darat Rusia berencana untuk memulai modernisasi armada lapis bajanya pada tahun 2015, mulai dari tank tempur utama (MBT) hingga kendaraan tempur lapis baja infanteri dan berbagai platform alutsista dukungan. MBT baru ini akan dibuat berdasarkan tank Armata, prototipe pertama dijadwalkan akan mulai uji lapangan pada tahun 2013, ini sepuluh bulan lebih cepat dari target.
Seperti yang dikatakan oleh Deputi Pertama Menteri Pertahanan Rusia Alexander Sukhorukov, tank baru tersebut saat ini masih dikembangkan di Uralvagonzavod, Omsk. Pengiriman tank pertama dari tank baru ini ke Angkatan Darat Rusia dijadwalkan pada 2015. Sebanyak 2.300 MBT ini diharapkan akan dilengkapkan kepada Angkatan Darat Rusia pada tahun 2020.
Perlu diingat bahwa Rusia sedang membangun kekuatan tempur mereka tidak hanya karena fokus terhadap NATO, tetapi yang tidak kalah penting, untuk melindungi perbatasan selatan mereka yang panjang dengan negara-negara Islam yang dianggap Rusia dapat mengancam dengan kekuatan militer, dan juga untuk dominasi baru yang tumbuh di timur yaitu China. Armada lapis baja dikatakan merupakan kunci untuk mempertahankan superioritas militer atau paritas terhadap ancaman tersebut.

Tank Armata
T-99 akan dilengkapi dengan upgrade baru dari meriam saat ini yaitu 125mm

Menurut informasi awal yang didapatkan, tank baru tersebut yang disebut-sebut sebagai T-99 lebih ringan bobotnya dibandingkan dengan T-95 atau proyek gagal "Object 195." Oleh karena itu, tank ini akan menjadi lebih lincah dan lebih terjangkau daripada pendahulu-pendahulunya.
Industri pertahanan Rusia juga mengembangkan varian dari kendaraan lapis baja beroda Boomerang 8x8 yang secara bertahap akan menggantikan armada yang digunakan saat ini yaitu BTR-90. 
Sumber: Artileri

Analis: Pertahanan Militer Israel Lemah


Seorang analis menilai penetrasi pesawat tanpa awak milik Hizbullah ke wilayah udara Israel membawa pesan yang jelas bahwa sistem pertahanan Israel bisa ditembus.

"Pesannya, Israel tidak memiliki kekebalan dan sistem pertahanan seluruh Israel bisa ditembus," kata Hisham Jaber, jenderal Lebanon pensiunan Kepala Pusat  studi Timur Tengah dalam wawancara dengan Press TV Jumat (12/10).

"Insiden itu "sangat berbahaya" bagi Tel Aviv, ketika pesawat tanpa awak telah terbang di zona udara Israel selama 20 hingga 25 menit, dan sangat dekat dengan reaktor nuklir Dimona sebelum terdeteksi.

"Apabila pesawat ini bukan untuk pengintaian atau aksi mata-mata untuk mendapatkan informasi untuk operasi ofensif misalnya, dengan membawa bahan peledak, apa yang Anda bayangkan? Itulah pertanyaannya, dan Israel sangat khawatir tentang hal ini, " kata Jaber.

"Pertanyaannya adalah bagaimana Israel dan Amerika  yang berada di Laut Mediterania tidak membuka matanya, maupun tidak menangkap pesan elektronik sebelum Israel menemukan drone ini di zona udaranya," tambahnya.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah Kamis (11/10) menegaskan gerakan perlawanan Lebanon mengirimkan pesawat tanpa awak ke wilayah udara Israel.
 
"Ini hanya bagian dari kemampuan kami," tutur Nasrullah, seraya menambahkan bahwa Israel telah mengakui kegagalan keamanan mereka meskipun memperoleh teknologi terbaru dari kekuatan-kekuatan Barat.
 
Sekretaris Jenderal Hizbullah menjelaskan bahwa pesawat tanpa awak yang dioperasikan Hizbullah dan berhasil menembus wilayah udara Israel adalah buatan Iran.
 
Lebih lanjut, Sayid Nasrullah menandaskan bahwa operasi terbaru tersebut diberi nama "Syahid Husein Ayub".
 
Sekjen Hizbullah menegaskan bahwa jika kami ingin melakukan identifikasi maka kami akan menerbangkan pesawat ini, dan langkah ini bukan operasi identifikasi pertama dan juga bukan yang terak.
 
 
Sumber: Irib

Irak beli 28 jet tempur dari Republik Ceko

Jet tempur Aero L-159 ALCA 
Jet tempur Aero L-159 ALCA
 
Sindonews.com – Beberapa tahun ke depan, Angkatan Udara (AU) Irak dipastikan akan semakin kuat, menyusul kepastian pembelian 28 jet tempur dari Republik Ceko. Seperti dikutip dari The Daily Star, Jumat (12/10/2012), pembelian 28 jet tempur Aero L-159 ALCA ini bernilai USD 1 miliar

"Saya bisa sebut, apa yang kita sepakati hari ini adalah langkah pertama," kata Menteri Pertahanan Irak, Saadoun al-Dulaimi di Praha, Republik Ceko, usai menandatangani kesepakatan dengan Menteri Pertahanan Ceko, Alexandr Vondra.

Menurut Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, pembelian 28 jet tempur ini adalah bagian dari program untuk membangun kembali AU negara itu dan mengontrol wilayah udara yang rentan disusupi pihak asing.

Sejak invasi AS yang menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, Irak memang tak lagi memiliki AU yang tangguh. Al-Maliki menyatakan, jika tak segera membeli jet tempur, Irak tak akan bisa mempertahankan wilayah udaranya hingga 2020.

Menurut rencana, empat pesawat Aero L-159 ALCA akan diterima enam bulan setelah penandatanganan kontrak. Sementara 24 pesawat lainnya, akan dikirim dalam kurun 2 tahun. Sebelumnya, Irak juga Irak juga membeli lebih dari 30 jet tempur F-16 dari AS. Pesawat pertama dijadwalkan tiba di Irak pada Maret 2014.
 
 
Sumber: Sindonews

Kamis, 11 Oktober 2012

Pesawat Tanpa Awak Buatan RI Akan Dipersenjatai


VIVAnews - Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) diuji coba di Base Operasional Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis 11 Oktober 2012. Menurut Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, PUNA ini akan dikembangkan dan diproyeksikan untuk kepentingan militer.

"Ingat Kamikaze tentara Jepang yang menabrakkan pesawat pilot tunggalnya ke Pangkalan AS Pearl Harbour, Hawaii? Ke arah situ. PUNA ini juga akan kami persenjatai," kata Purnomo dalam jumpa persnya di Base Operasional.

Menurut Purnomo, berharap produksi PUNA ini diberikan kepada produsen dalam negeri, misalnya PT Dirgantara Indonesia. Sehingga, memajukan industri pertahanan dalam negeri. "Sesuai amanat UU Industri Pertahanan," kata dia.

Tak hanya itu, Purnomo juga berharap pengembangan PUNA ini mengacu beberapa sisi. Salah satunya dari sisi kepentingan pengguna, yakni TNI Angkatan Udara. Apalagi, memang Purnomo menginginkan PUNA diproyeksikan ke dalam Skuadron TNI AU. "Untuk sementara ini skuadron yang akan kita bangun memang untuk pengintaian atau pengamatan wilayah (surveillance)," ujarnya.

Tak hanya surveillance, PUNA ini juga diharapkan bisa dikembangkan untuk medan perang. Karena itu, pengembangan pesawat yang dinamai Wulung itu akan dikaji agar dipersenjatai dengan rudal. Dan, PUNA ini juga dapat dijadikan sebagai bombing, seperti Kamikaze pesawat pilot tunggal tentara Jepang yang menabrakan ke Pangkalan AS Pearl Harbour.

"Dia juga bisa menjadi target tembak tentara musuh. Seperti strategi yang dilakukan AS ketika perang Irak. Tentara-tentara Irak fokus menembaki pesawat tanpa awak AS yang masuk lebih dulu ke wilayah Irak, setelah habis, baru skuadron tempur tentara AS masuk," ujarnya.

"Jadi banyak manfaat yang bisa dilakukan oleh pesawat ini. Tapi saat ini untuk surveillance," kata dia. 


Sumber: Vivanews

Impor Tank, Pesawat dan Senjata dari Jerman Sulit Dihalangi


BERLIN, Jaringnews.com - Indonesia yang akan mengimpor tank-tank tempur, pesawat tempur dan senjata dari Jerman bakal tetap akan terlaksana di tengah protes WNI di Jerman yang menolak pemberosan uang untuk memperkuat militer Indonesia.

Protes dari Partai Hijau di Jerman atas penjualan senjata bekas ke luar negeri dipastikan juga tidak akan bisa menghalanginya. Hal ini juga telah tercermin ketika Partai Hijau memerintah dalam koalisi dengan Partai Sosial-Demokrat SPD tahun 1998 s/d 2005. Waktu itu izin untuk ekspor senjata bekas keluar juga. Pada 2006 lalu Indonesia mengimpor pistol otomatis dan kepala pelacak untuk torpedo dari Jerman dan pada 2007 mengimpor senapan otomatis, torpedo dan pistol granat.

Fakta di atas menunjukkan bahwa izin untuk ekspor tersebut masih dikeluarkan pada waktu Partai Hijau ikut memerintah. Mungkin karena Partai Hijau hanya memiliki minoritas dalam Dewan Federal Jerman, partai itu tidak dapat menentukan hasil keputusan seputar ekspor senjata.

Sementara itu jika dilihat "Deklarasi Jakarta" yang dikeluarkan pada kunjungan Kepala Negara Jerman di Indonesia pada bulan Juli 2012 lalu, bisa saja protes-protes terhadap penjualan senjata ke Indonesia sekarang juga tidak akan berpengaruh.

Seperti diketahui, dalam deklarasi tersebut dikatakan adanya kesepakatan antara kedua negara mengenai isu-isu politik keamanan dan pertahanan. Dalam paragraf 6 dari deklarasi tersebut diterangkan akan "adanya penerusan kerjasama yang ada di bidang pertahanan dan keamanan dengan penerapan oleh Memorandum of Understanding on Bilateral Defense Cooperation antara Kementerian Keamanan RI dan Kementerian untuk Pertahanan Jerman yang telah ditandatangani oleh kedua pejabat negara pada tanggal 27 Februari 2012, khususnya menyangkut kerjasama dalam bidang pendidikan militer, penelitian dan pengembangan, bantuan humaniter, bantuan bencana, logistik militer, layananan medis dan misi perdamaian“.

Dalam Deklarasi Jakarta itu juga disebutkan adanya kerjasama polisi Jerman dan Indonesia di bidang-bidang terorisme, perdagangan obat bius, perdagangan ilegal kayu hutan tropis, perdagangan senjata, perdagangan manusia, kriminalitas internet, pencucian uang, korupsi serta penjahatan ekonomi internasional.

Jawaban pemerintah Jerman atas permintaan keterangan oleh Partai Hijau adalah bahwa pemerintahan Indonesia telah berubah dalam periode 10 tahun terakhir menjadi "negara demokratis“. Selain itu, ada juga isu-isu strategis dalam pemberian izin untuk ekspor senjata. Bagi Jerman, Indonesia menjadi kunci keamanan di Asia Tenggara, sama seperti Arab Saudi di Timur Tengah.

Peter Strutynski, juru bicara Komite Nasional untuk Nasihat Perdamaian menganggap bahwa kini tidak ada gunanya untuk menuntut agar pemerintah Jerman menuruti peraturan ekspor senjatanya sendiri karena peraturan yang dikeluarkan pada tahun 2000 oleh pemerintah SPD-Partai Hijau memperbolehkan banyak eksepsi.

Dalam paragraf II pasal 2 dijelaskan bahwa dalam kasus tunggal, kalau ada kepentingan Jerman dalam politik luar negri atau politik keamanan yang khusus dan memperingatkan kepentingan persekutuan, aspek-aspek tersebut bisa mendukung pemberian izin luar biasa. Dengan adanya peluang untuk eksepsi itu, menurut penilaian Strutynski, penanganan ekspor senjata oleh pemerintah Jerman tidak begitu terbatas seperti diklaim olehnya.


Sumber: Jaringnews

Rabu, 10 Oktober 2012

Turki Hadang Pesawat Suriah

Pesawat Suriah yang dipaksa mendarat (Foto: AP) 
Pesawat Suriah yang dipaksa mendarat (Foto: AP)
 
ANKARA - Pesawat jet tempur Turki memaksa sebuah pesawat penumpang milik Suriah untuk mendara di Bandar Ankara. Pesawat milik Suriah itu, dicurigai membawa senjata yang digunakan oleh Pemerintah Suriah.

Pesawat berjenis Airbus A320 itu, datang dari Moskow, Rusia pada Rabu (10/10/2012). Seketika, pesawat jet tempur F-16 milik Turki langsung menghadang pesawat komersial itu ketika memasuki wilayah udara Turki. Pesawat itu pun kemudian dikawal masuk ke dalam Bandara Esenboga di Ankara.

"Ada aturan penerbangan sipil, di mana sebuah pesawat diharuskan untuk memberikan keterangan jelas mengenai kargo yang dibawa. Kami mendapatkan informasi bahwa pesawat itu membawa beberapa peralatan yang melanggar aturan penerbangan sipil," ujar Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu, seperti dikutip Associated Press, Kamis (11/10/2012).

"Apabila informasi yang diperoleh itu benar, maka kami akan memprosesnya dengan hukum internasional yang berlaku," imbuhnya.

Kepala Penerbangan Sipil Turki Bilal Eksi mengatakan, ada 37 penumpang dan awak yang berada di dalam pesawat. Menurut keterangan Bandara Vnukovo, Moskow, Rusia, sebuah pesawat dengan nomor penerbangan RB442, meninggalkan Moskow pada pukul 3:26 sore waktu Rusia menuju Damaskus, Suriah. Tetapi tidak jelas apakah itu pesawat yang dihadang oleh jet tempur Turki.

Davutoglu memastikan, seluruh penumpang saat ini diperlakukan dengan baik dan diberikan makanan di saat kargo pesawat tengah diperiksa. Sementara pihak Suriah sendiri tidak memberikan komentar apapun mengenai hal ini.

Selain itu Davutoglu menambahkan, pihak berwenang Turki sudah menetapkan wilayah udara Suriah tidak aman dan menghentikan pesawat Turki yang ingin melintasi wilayah udara dari negara yang terimbas perang saudara tersebut.


Sumber: Okezone

Ini Kehebatan Pesawat Tanpa Awak Buatan Indonesia

VIVAnews - Pesawat tanpa awak buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) diuji coba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2012. Pesawat nir-awak (Puna) itu diberi nama Wulung.

Peneliti BPPT, Adrian Zulkifli, mengatakan, pesawat ini nantinya digunakan untuk keperluan militer. Pesawat autopilot ini dilengkapi dengan kamera canggih untuk memproyeksikan medan.

Puna Wulung memakai mesin 2 tak. Untuk mendapatkan tenaga yang optimal, bahan bakar dipilih dari jenis pertamax. Bahan material pesawat ini menggunakan komposit (komposisi serat kaca, fiber, karbon). Sehingga mendapatkan struktur pesawat yang ringan.

Pesawat mampu terbang selama 4 jam tanpa henti. Jarak tempuh yang maksimalnya 70 kilometer, dengan kecepatan jelajah 52 hingga 69 knot. Puna Wulung bisa dikendalikan dengan jarak 73 kilometer dari remote control.

Menurut Adrian, Puna Wulung mampu terbang hingga ketinggian 12 ribu kaki. "Yang sudah diujikan sejauh 8.000 kaki," Adrian menjelaskan.

Adrian menambahkan, BPPT membuat lima pesawat serupa. Biaya yang dikeluarkn untuk membuat lima pesawat serupa sekitar Rp6 miliar hingga Rp8 miliar.


Sumber: Vivanews

Menhan Hadiri Uji Terbang Pesawat Tanpa Awak


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menghadiri uji terbang Pesawat Tanpa Awak (Unamed Aerial Vehicle) yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Sesuai pantauan, Menhan Purnomo ketika sampai langsung melihat pesawat tanpa awak, sebanyak enam buah yang dipajang di Base Ops Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/10/2012).

Menhan ditemani oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat dan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta yang juga melihat bagaimana pesawat tanpa awak ini terbang.

Seperti diketahui, pesawat tanpa awak ini merupakan hasil pengembangan dalam negeri. Pesawat ini dapat dipergunakan untuk kepentingan militer dalam hal pengamatan wilayah.

Diharapkan pesawat tanpa awak ini dapat dikembangkan menggantikan pesawat tempur atau biasa disebut dengan Unamed Combat Aerial Vehicle (UCAV).

Pesawat terbang tanpa awak produksi BPPT ini, khususnya model Wulung, memiliki spesifikasi dan kemampuan yang tidak kalah dengan produk luar negeri.

Dengan bentangan sayap sepanjang 6,36 meter, panjang 4,32 meter, tinggi 1,32 meter serta berat 120 Kg ini sangat efektif untuk misi pemotretan udara pada area yang sangat luas serta pengukuran karakteristik atmosfer.


Sumber: Tribunnews

Selasa, 09 Oktober 2012

India Modifies Brahmos Missile With New Nav System


India has uprated its BrahMos supersonic cruise missiles by installing the advanced satellite navigation systems from Russia's Kh-555 and Kh-101 strategic long-range cruise missiles, adding GPS-GLONASS technology to the existing doppler-inertial platform, Izvestia reported on Tuesday quoting sources in the military-industrial complex.

The integration of the navigation systems from Kh-555 will turn BrahMos, a supersonic cruise missile, into a "super-rocket" with almost a sub-strategic capability above its normal tactical range, capable of hitting targets over 180-300 miles (300-500 km), from sea, land and air launchers, and capable of being armed with a nuclear warhead, the source said.

The installation of the advanced navigation system is optimised for the new air-launched version of BrahMos, which will be carried by India's Russian-built Sukhoi Su-30MKI strike fighters. India plans to deploy over 200 of the advanced aircraft by 2020.

Analysts say the addition of satellite-based navigation systems will improve the weapon's accuracy.
“Conventional Doppler INS has an inherent drift, so the longer the range of the weapon, the larger the relative error," said Douglas Barrie, air warfare analyst at the London-based International Institute for Strategic Studies. "Introducing satellite navigation improves the missile’s positional accuracy. From an investment stand-point it also makes sense to re-use sub-systems that have already been developed.”
Former Royal Navy Weapons Engineering officer Hugh Price agreed. "Satellite navigation means the missile will now be accurate to within a few meters," he said.

The combination of air-launched BrahMos with the Su-30 will give India a long-range strike capability similar to Russia's Tu-95MS and Tu-160 strategic bombers, said aviation analyst and editor of Vzlet magazine Vladimir Sherbakov.

"This missile is an important element in the military power of the Indian armed forces and our Indian partners have placed a lot of faith in it," he said.

India's main potential adversary, Pakistan, does not have modern air defenses capable of engaging targets outside BrahMos range, a source in Russia's High Command told the paper.

The Indian Navy carried out a successful test-firing of the sea-launched variant of the weapon on October 7 from the frigate INS Teg off the coast of Goa, the New Indian Express reported.

BrahMos can reach a speed of Mach 2.8 at levels as low as 30 feet (10 m) or fly high-profile diving attacks. The missile was jointly developed by Russia and India, based on the NPO Mashinostroyenie 3M55 Onyx (NATO SS-N-26).


 Sumber: Rianovosti

Irak Borong Peralatan Militer dari Rusia


Kunjungan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki ke Rusia dan pertemuan dengan mitranya di Moskow menghasilkan sebuah kesepakatan final mengenai jual beli puluhan helikopter tempur dan sistem pertahanan udara senilai 4,2 miliar dolar.
 
Pertemuan al-Maliki dengan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev pada Selasa (9/10) menghasilkan sebuah kesepakatan akhir bahwa Irak membeli 30 helikopter penyerang jenis Mi-28 dengan perlengkapan penuh dan 50 sistem rudal pertahanan udara jarak pendek Pantsir-S1 dari Rusia. Demikian laporan  IRNA mengutip Ria Novosti.
 
Berdasarkan laporan tersebut, kesepakatan ini ditandatangani melalui tiga tahap pada bulan April hingga Agustus 2012 oleh menteri pertahanan Irak.
 
Koran Vedomosti dalam laporannya menyebutkan bahwa kontrak penjualan senjata tersebut merupakan kontrak terbesar Rusia dengan negara asing sejak tahun 2006.
 
 
Sumber: Irib

Tahun ini TNI AL akan terima KCR baru


Sindonews.com - TNI Angkatan Laut (AL) akan kembali menerima Kapal Cepat Rudal (KCR) yang telah dipesannya dari galangan kapal PT Palindo Marine. Total, pemerintah memesan empat KCR, yang dua diantaranya telah diserahterimakan, yakni KRI Celurit-641, dan KRI Kujang-642.

Managing Director PT Palindo Marine Harmanto mengungkapkan, KCR ketiga yang dipesan pemerintah saat ini tinggal tahap penyelesaian, dan kemungkinan akan diserahkan pada akhir tahun ini.

"Minggu lalu sudah dilaunching, dan akhir tahun ini mungkin bisa diserahterimakan," katanya saat menerima kunjungan Puskom Publik Kemhan dan wartawan di Batam, Selasa (9/10/2012).

Dia mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pengujian kapal tersebut setelah tahap penyelesaian telah rampung dilakukan. "Sembari menyelesaikan kapal ketiga, kita juga sudah mulai tahapan pengerjaan kapal keempat. Kita membuat kapal lengkap, kecuali persenjataannya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin menuturkan, pemerintah akan membeli total sekira 35 KCR untuk memenuhi kebutuhan sesuai program pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF).

Indonesia menurutnya, membutuhkan kapal-kapal jenis ini untuk pengamanan wilayah laut, terutama di kawasan barat. "Perairan wilayah barat sangat cocok untuk kapal-kapal kecil seperti ini, karena perairannya dangkal. Kalau di timur, kita butuh kapal-kapal besar yang panjangnya di atas 100 meter," tandasnya. 


Sumber: Sindo

Senin, 08 Oktober 2012

Iran Cemooh Sistem Pertahanan Udara Israel

 
TEHERAN - Iran mencemooh sistem udara Israel. Negeri Paramullah tersebut menganggap sistem pertahanan yang dimiliki oleh Israel tidak kuat dan melihatnya memiliki banyak kerapuhan.

Selain itu, Iran juga menuduh Israel dan beberapa negara sekutunya mengotaki serangan cyber terhadap jaringan komunikasi di beberapa kilang minyak lepas pantai yang mereka miliki. Serangan tersebut juga dilakukan di beberapa kilang gas bumi yang sudah berlangsung selama beberapa pekan terakhir.

Sementara mengenai lemahnya sistem pertahanan udara Israel, Iran justru menilai masuknya pesawat tidak berawak milik mereka membuktikan sistem tersebut tidak hebat.

"Gangguan dari pesawat kami ke wilayah udara Israel, membuktikan bahwa sistem rudal pertahanan Israel tidak berfungsi dan tidak bekerja sesuai kepasitasnya," ujar Deputi Koordinator Garda Revolusi Iran Jamaluddin Aberoumand, seperti dikutip kantor Berita FARS, Selasa (9/10/2012).

Sebelumnya, pesawat jet tempur Israel-lah yang menjatuhkan pesawat tak berawak milik Iran Sabtu (6/10/2012) lalu. Namun tidak diketahui pesawat itu terbang dari wilayah mana.

Pihak Israel sendiri mengaku bahwa kubah rudal tersebut dirancang untuk menembak jatuh roket jarak pendek bukan untuk menembak pesawat seperti pesawat tak berawak. Israel menyatakan, pesawat itu terbang dari wilayah Mediterania dekat wilayah Perbatasan Gaza yang dikuasai Hamas.
 
 
Sumber: Okezone

Asia Tenggara Mulai Agresif Beli Senjata

 
Kapal selam Malaysia, KD Tunku Abdul Rahman

VIVAnews - Tidak hanya Indonesia yang tengah giat memperkuat alat utama sistem persenjataan. Tetangga-tetangganya di Asia Tenggara pun belakangan ini mempercanggih persenjataan mereka.

Menurut kantor berita Reuters, dengan bersumber dari sejumlah lembaga pengamat, setidaknya ada tiga negara ASEAN yang tengah memperkuat Alutsista. Indonesia sedang membeli sejumlah unit kapal selam dari Korea Selatan dan sistem radar maritim dari China dan AS. Vietnam pun menambah kapal selam dan jet tempur Rusia.

Singapura tak ketinggalan. Negeri mungil itu berstatus importir senjata terbesar kelima di dunia dan terus menambah persenjataan yang canggih. Mengantisipasi pengembangan kekuatan militer China dan juga didukung pertumbuhan ekonomi yang sedang pesat, negara-negara Asia Tenggara lagi jor-joran membelanjakan anggaran militer demi memperkuat jalur pelayaran, pelabuhan, dan batas-batas maritim yang vital bagi aliran ekspor dan energi.

Menurut kalangan pengamat, sengketa wilayah di Laut China Selatan - yang mengandung sumber minyak dan gas alam melimpah - membuat Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei harus antisipasi atas pengembangan kapabilitas militer China, yang turut berkepentingan atas perairan itu.

Bahkan negara-negara yang jauh dari pertikaian itu, seperti Indonesia, Thailand, dan Singapura, turut merasa perlu memperkuat keamanan maritim masing-masing dengan menambah kemampuan alutsista.

"Pembangunan ekonomi telah mendorong mereka menyisihkan sebagian anggaran untuk pertahanan demi melindungi investasi, jalur laut, dan zona ekonomi eksklusif," kata James Hardy, editor IHS Jane's Defence Weekly untuk kawasan Asia Pasifik. "Tren terbesar adalah penguatan di kawasan pantai dan pemantauan serta patroli maritim," lanjut Hardy.

Data dari lembaga Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukkan bahwa, saat ekonomi mereka meningkat pesat, belanja pertahanan negara-negara Asia Tenggara rata-rata naik 42 persen dari 2002 hingga 2011.


Sumber: Vivanews

TNI Kirim Pasukan ke Perbatasan Malaysia


SEMARANG, KOMPAS.com Pasukan TNI Yonif 407 Padmakusuma diberangkatkan ke Kalimantan Timur untuk menjaga wilayah perbatasan menggunakan KRI Teluk Bone dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/10/2012). Sebanyak 650 personel akan bertugas mengamankan wilayah perbatasan selama enam bulan.

Kepala Staf Kodam IV/ Diponegoro Brigjen TNI Agus Kriswanto dalam sambutannya menekankan perlunya memahami wilayah tugas di perbatasan RI-Malaysia. Selain itu, juga harus diwaspadai berbagai kasus kejahatan yang sering terjadi di wilayah perbatasan, seperti penyelundupan, perdagangan manusia, dan pelintas batas ilegal. "Tunjukkan pengabdian, loyalitas saat bertugas, serta mengisi kegiatan di sana secara positif," kata Agus.

Nantinya pasukan ini akan menggantikan pasukan Kostrad yang bertugas sebelumnya. Nantinya pasukan Yonif 407 Padmakusuma akan menempati 29 pos di sepanjang perbatasan.


Sumber: Kompas

Menhan Yakin Pencairan Dana Alutsista Maksimal

 
JAKARTA - DPR berkomitmen mendukung pencairan dana on top (dana yang tak diambil dari APBN, tapi langsung dianggarkan Bappenas) untuk penguatan alat utama sistem senjata (alutsista). Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengajukan dana on top pada 2013 sebesar 18,3 triliun rupiah.

"Asalkan untuk kepentingan alutsista, kami prinsipnya no problem. Apalagi itu sudah diprogram hingga 2014 mendatang," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, di Jakarta, Senin (8/10). Permintaan pengajuan dana itu masih dibahas di Badan Anggaran DPR. "Kami di Komisi I tinggal memastikan, kalau ada penyesuaian dana on top dari Banggar, penyesuaiannya berapa?" kata Tubagus.

Total dana on top alutsista yang dianggarkan pemerintah dari 2010 hingga 2014 sebesar 57 triliun rupiah. Dana itu sebagai tambahan untuk memenuhi kekuatan pokok minimal (minimum essential forces) untuk periode lima tahun itu sebesar 156 triliun rupiah. Dana itu terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 sebesar 99 triliun rupiah dan dana on top sebesar 57 triliun rupiah.

Kemhan menargetkan bisa mengadakan 45 jenis alutsista dari anggaran tersebut untuk Mabes TNI, TNI AD, TNI AU, dan TNI AL. Jumlah itu setara dengan 30 persen kekuatan MEF. Adapun MEF sendiri ditarget tercapai pada 2024 mendatang. Sebanyak 14 jenis alutsista di antaranya diperuntukkan bagi TNI AU, yang terdiri dari lima jenis pesawat tempur, tiga jenis pesawat angkut, dua jenis helikopter, dua jenis pesawat latih, serta beberapa jenis pesawat tanpa awak dan alutsista udara lain di luar radar.

Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, justru sedikit pesimistis semua dana on top bisa cair pada 2014. "Kementerian Pertahanan seharusnya mengajukan dana on top pada 2013 lebih besar lagi karena dana tersisa masih besar. Minimal diajukan 22 triliun rupiah agar bisa terserap maksimal," kata Mahfudz.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, optimistis dana on top bisa maksimal dipergunakan hingga 2014 mendatang. "Hingga 2013 sudah cair 29 triliun rupiah. Sisanya saya optimistis bisa dicairkan pada 2014 mendatang," kata Purnomo.

Adapun rincian dana on top yang sudah cair, antara lain hingga 2012 ini keluar sebesar 17 triliun rupiah, lalu pada 2013 diajukan sebanyak dua kali masing-masing sebesar 6 trilun rupiah. Sisanya sebesar 28 triliun rupiah akan dicairkan pada 2014. "Kita upayakan untuk bisa cair semua," ujar Purnomo.

Dengan demikian, target men capai 30 persen kekuatan MEF pada 2014 bisa tercapai. Menhan bahkan optimistis bisa melampaui target MEF hingga 40 persen di masa akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Ini karena kita banyak ditawarkan alutsista hibah dari negara lain," kata dia. Hibah 24 pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat dinilai sangat signifikan menggenjot target pemenuhan MEF.
 
 
Sumber: Koranjakarta

Minggu, 07 Oktober 2012

TNI AL Akan Bangun Pangkalan Laut Di Pantai Selatan Jabar


BANDUNG: TNI Angkatan Laut (AL) berencana membangun pangkalan laut skala B di kawasan pesisir Pantai Selatan Jawa Barat.

Komandan Lanal Bandung Kolonel Laut (P) Iswan Sutiswan mengatakan kehadiran pangkalan laut di wilayah selatan sudah sangat mendesak terkait banyaknya persoalan di perairan tersebut.

“Pembangunan belum akan dimulai. Saat ini baru dicari tempat-tempat strategis di daerah tersebut,” kata Iswan di Bandung.

Pangkalan laut itu sendiri kemungkinan akan berstandar pada type B yang nantinya akan didukung oleh dermaga dan tempat perawatan alutsita TNI AL. Pembangunan pangkalan menurutnya direncanakan akan dilakukan secara bertahap dari type C ke B.

“Tidak menutup kemungkinan menjadi type A. nanti yang memimpin setingkat kolonel,” katanya.

Dengan pangkalan type tersebut menurut Iswan, di masa mendatang kerawanan wilayah laut selatan Jabar bisa ditakar TNI AL. “[Selatan Jabar] Ke depan kayak apa? Sekarang selatan tidak terpantau, ke depan bakal rawan seluruhnya. Kita jangan berpikir sekarang ini, tapi 10-20 tahun akan makin rawan perairan di sana,” katanya.

Menurut Iswan, persoalan penyelundupan seperti manusia, ikan dan barang-barang terlarang sudah makin banyak melewati laut selatan. Dalam perencanaan yang sudah disusun TNI AL pangkalan laut akan merata dibangun sepanjang wilayah Pantai Selatan Jabar.

“Bukan hanya di Pangandaran [Ciamis] tapi di tiap titik akan ada,” katanya.

TNI AL memandang keberadaan pangkalan laut di pantai selatan Jabar sepanjang 500 kilometer sudah menjadi kebutuhan mengingat untuk wilayah sepanjang itu pos yang ada masih terbatas.

“Sementara pos di wilayah tersebut Cuma ada dua, Pangandaran dan Pelabuhan Ratu, sub-sub pos pun sangat terbatas,” katanya.

Menurutnya perairan paling rawan terdapat di Sukabumi dan Ciamis. Iswan menuturkan, pelaku kriminal saat ini menganggap daerah pantai selatan aman untuk melakukan hal-hal kejahatan. Hal ini terjadi karena sampai saat ini belum terpantau oleh pemerintah daerah dan aparat keamanan.

Persoalan kurangnya pemantauan juga terjadi karena minimnya kapal patroli yang dimiliki TNI AL.  “Kita punya alat utama terbatas juga, wilayah rawan banyak. Ke depan, dimana prioritas rawan, akan dikerahkan di sana, dan perlu ada kerjasama antara TNI-Polri,” katanya.
 
 
Sumber: Bisnisjabar

Senjata SS2-V4 Andalan Baru Prajurit Kostrad

Foto: Tamam Mubarrok 
 
Mojokerto - Modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI terus dikembangkan. Kali ini, sejata jenis SS2-V4 menjadi kebanggaan Kostrad TNI AD. Senapan serbu ini dapat membunuh musuh dengan sekali tembakan.

Senapan Serbu 2 Varian 4 atau SS2-V4 bakal menjadi senjata andalan Kostrad. Yang berkesempatan pertamakali memanggul senjata seberat 3,1 Kg ini adalah Yonif Linud 503 Kostrad TNI AD. Senjata ini dapat digunakan di segala medan.

Dibandingkan dengan senapan generasi sebelumnya, SS1-V4, yang jarak tembaknya hanya 400 meter, beberapa kelebihannya SS2-V4 adalah, bisa menembak sasaran maksimum 500 meter masih sangat akurat.

Selain itu, para prajurit Kostrad bisa menembak sasaran dengan tepat karena senjata pabrikan PT Pindad ini menggunakan teleskop. Jika automatic diaktifkan, 15 detik bisa memuntahkan 30 butir peluru dalam magazine ke arah sasaran.

Ditemui di Markas Batalyon, Komandan Yonif Linud 503 Kostrad, Letkol Inf. Teguh Pudji mengatakan, rencana senjata ini akan digunakan untuk tugas di perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Atambua NTT pada Januari 2013 mendatang.

"Memang senjata baru ini baru diberikan langsung dari Mabes TNI ke Yonif Linud 503. Semua Batalyon belum memiliki senapan serbu ini," ujarnya kepada detiksurabaya.com di Lapangan Tembak Mayangkara, Minggu (7/10/2012) siang.

Rencananya, sekitar 650 prajurit Yonif Linud 503 Kostrad yang bertugas ke Atambua NTT akan menggukan senjata ini untuk menjaga keutuhan NKRI. "Semoga Alutsista TNI semakin maju untuk mengaja kedaulatan NKRI," pungkasnya.
 
 
Sumber: Detiknews

Korea Selatan Perpanjang Jangkauan Rudalnya


SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan mengumumkan negara itu mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk memperpanjang jangkauan rudalnya hingga hampir tiga kali lipat. 

Penasehat Keamanan Korea Selatan Chun Yung-Woo mengatakan berdasarkan kesepakatan itu Korea Selatan sekarang dapat meluncurkan rudal dengan jangkauan 800 kilometer atau lebih jauh dari jangkauan saat ini 300 kilometer. 

"Alasan utama mengapa pemerintah merevisi pedoman rudal ini adalah mencegah provokasi oleh Korea Utara. Bila Korea Utara melakukan serangan bersenjata atau provokasi terhadap kita, maka kita akan membuat potensi rudal nuklir Korea Utara menjadi tidak berdaya pada tahap awal," kata Chun Yung-Woo ketika mengumumkan kesepakatan di Seoul, Minggu(7/10). 

Berdasarkan kesepakatan dengan Amerika Serikat sebelumnya yang menjamin keamanan nasional Korea Selatan, jangkauan rudal Korea Selatan hanya 300 kilometer. 

Namun revisi dilakukan setelah Korea Utara berusaha meluncurkan roket jarak jauh pada April meskipun upaya itu gagal.

Menjangkau Korea Utara

Chun Yung-woo mengatakan muatan maksimum rudal dengan jangkauan 800 kilometer tersebut tetap sebesar 500 kilogram, tetapi rudal jarak lebih dekat mempunyai kapasitas angkut lebih besar. 

"Kami memperpanjang jangkauan rudal balistik dari 300 kilometer menjadi 800 kilometer. Dan batas daya muatannya adalah 500 kilogram untuk rudal balistik dengan jangkauan 800 kilometer, tetapi kami menerapkan sistem tukar --bila jangkauan rudal dikurangi maka berat muatan bisa ditambah," jelas Chun Yung-woo. 

Wartawan BBC di ibukota Korea Selatan, Seoul, Lucy Williamson melaporkan rudal Korea Selatan sekarang bisa menjangkau suluruh wilayah Korea Utara. 

Upaya peluncuran rudal Korea Utara pada April lalu, lapor Williamson, menambahkan kekhawatiran Korea Selatan mengenai kemampuannya untuk meredam ancaman dari negara tetangga. 

Amerika Serikat saat ini menempatkan 28.500 tentara di Korea Selatan dan menjamin adanya "payung" nuklir bila mendapat serangan atom. Sebagai syaratnya, Seoul harus bersedia membatasi kemampuan rudalnya.


Sumber: Kompas