Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Sabtu, 14 April 2012

Rusia Tempatkan Patroli Kapal Perang Permanen di Dekat Suriah

MOSCOW-(IDB) : Rusia memutuskan menempatkan secara permanen kapal-kapal perangnya untuk berpatroli di perairan laut dekat wilayah Suriah. Langkah itu diambil untuk menandingi kehadiran kapal-kapal perang Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain yang jumlahnya makin banyak di sekitar Suriah.

Demikian ditegaskan seorang pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Rusia kepada kantor berita RIA Novosti, Jumat (13/4/2012). "Sudah diputuskan untuk menempatkan kapal-kapal perang Rusia dekat pesisir Suriah secara permanen," ujar pejabat yang tak disebutkan namanya itu.

AS dan negara-negara Barat lain, seperti Inggris, Jerman, Kanada, dan Perancis, telah menempatkan kapal-kapal perangnya di sekitar Suriah sejak gerakan rakyat menentang Pemerintah Suriah mulai pecah, Februari 2012.

Menteri Pertahanan Kanada Peter MacKay mengatakan pada 20 November 2011 bahwa negara itu mempertahankan satu kapal perang di perairan Laut Tengah untuk "merespons apabila ada hal-hal tertentu terjadi di Suriah atau titik-titik panas lainnya" (Kompas.com, 21/11/2011).

Akhir tahun lalu, Angkatan Laut Rusia memberangkatkan konvoi sembilan kapal perang ke perairan Laut Tengah dan sempat mampir di Pelabuhan Tartus di Suriah. Namun, waktu itu, Rusia mengatakan, konvoi kapal yang dipimpin kapal induk Admiral Kuznetsov itu tak ada hubungannya dengan perkembangan situasi di Suriah dan sekadar menjalankan latihan rutin musim dingin.

Konvoi kapal perang itu sudah kembali ke pangkalan masing-masing, Februari lalu. Namun, awal bulan ini, Rusia kembali memberangkatkan kapal perusak berpeluru kendali Smetlivy ke perairan Suriah. Kapal tersebut direncanakan akan berlabuh di Pelabuhan Tartus, yang disewa Rusia menjadi pangkalan angkatan laut satu-satunya milik Rusia di kawasan Mediterania.

Menurut pejabat tinggi yang dikutip RIA Novosti itu, Smetlivy akan digantikan kapal perang lain dari Armada Laut Hitam Rusia, Mei mendatang. "Yang akan menggantikan mungkin kapal fregat Pytlivy atau salah satu kapal serbu amfibi kami," tutur pejabat itu.

Pytlivy adalah kapal fregat berpeluru kendali kelas Krivak II yang dilengkapi peluru kendali antikapal SS-N-19 Granit/Shipwreck dan rudal antipesawat SA-N-4 Gecko.

Rusia juga tengah menyiapkan beberapa kapal perang lain, termasuk kapal-kapal yang mampu mendaratkan pasukan di Suriah, untuk berangkat melakukan patroli tetap di sekitar Suriah.

Pada era Uni Soviet, sekitar 50 kapal perang dari Skuadron Kelima Armada Laut Hitam dan kesatuan-kesatuan AL Rusia lain dikerahkan secara rutin untuk berpatroli permanen di Laut Tengah. 

Sumber : Kompas

Perusahaan swasta nasional dalam bidang elektronika dan sistem informasi


Perusahaan swasta nasional dalam bidang elektronika dan sistem informasi PT Infoglobal dilibatkan dalam proyek integrasi radar militer dan sipil tersebut (photo : Infoglobal)
JAKARTA, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia mengintegrasikan radar militer dan sipil di bandara-bandara untuk menjaga kedaulatan wilayah Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengurangi blank spot atau daerah yang tidak terpantau radar.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat mengatakan hal tersebut seusai Upacara Ulang Tahun Ke-66 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (9/4). Imam mengatakan, pihaknya tidak bisa mengungkapkan daerah yang belum terpantau radar di Indonesia. "Itu untuk alasan keamanan," katanya.

Imam menambahkan, pihaknya mengoptimalkan operasional radar untuk mengawasi ruang udara RI. Saat ini, TNI AU terus menambah Satuan Radar (Satrad) terutama di daerah-daerah terluar Indonesia.

Untuk menunjang operasional, kesiapan operasional (serviceable) pesawat dan helikopter TNI AU juga ditingkatkan. Imam optimistis, di tahun 2014, tingkat serviceable pesawat dan helikopter TNI AU mencapai 80 persen. Saat ini tingkat serviceable baru mencapai 50 persen. Beberapa tahun silam, kesiapan armada TNI AU sempat berada di kisaran 40 persen dari 200 armada yang ada.

Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan modernisasi pembelian pesawat dan helikopter baru tidak bisa ditawar-tawar bagi negara seluas Indonesia "Angkatan Udara mencakup 100 persen wilayah Indonesia. Mereka harus diberi peralatan modern, tetapi tentu saja pengadaan harus transparan dan kesejahteraan pilot serta prajurit ditingkatkan," ujar Dudi.

Imam mengatakan, hingga 2014 diperkirakan akan ada tarnbahan sejumlah pesawat baru.
Ada enam Sukhoi, pesawat latih jet tempur T-50 Golden Eagle, dan lima Super Tucano yang dipersiapkan untuk menggantikan OV-10 Bronco, dan sembilan CN 295, serta dua heli Super Puma dan enam heli Combat & SAR.

Selain itu juga ada empat radar peringatan dini dan Ground Control Interception (GCI), serta rudal pesawat udara.

"Kami sudah hitung cermat, pembelian Sukhoi memang sudah direncanakan sesuai dengan dasar operasi sebelumnya," kata Imam.

Terkait dengan datangnya banyak pesawat baru tersebut, Imam mengatakan, akan ada program percepatan pengadaan penerbang. Sekolah penerbang dinaikkan kapasitasnya dari 30 orang menjadi 40 orang per tahun. Selain itu, kuota untuk ikatan dinas ditambah 10 orang.

Dalam peringatan HUT TNI AU tersebut, dikerahkan 64 pesawat dan helikopter dalam pelbagai atraksi udara. Puluhan atase militer asing turut menyaksikan demonstrasi pesawat ternpur, latih, helikopter, dan Pasukan Khas TNI AU. (ONG/EDN)

Kemhan dan TNI AU Bantah Soal Pembelian Pesawat Tempur Typoon

Eurofighter Typhoon
 
JAKARTA - Kementrian Pertahanan (Kemhan) dan TNI AU membantah kabar yang menyebutkan adanya rencana ataupun pembelian jet tempur Eurofighter Typhoon buatan Inggris. Hingga saat ini, pembelian pesawat tersebut tidak masuk dalam rencana belanja alutsista TNI.

“Belum ada. Kami tidak ada rencana membelinya,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Kamis (12/4). Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Azman Yunus.

Menurutnya, pembelian 24 unit Typhoon hanyalah isu yang tak bertanggung jawab. “Nggak benar isu itu,” kata Azman. Isu pembelian pesawat senilai 2 miliar pound sterling atau senilai Rp29,2 triliun itu muncul sejak tahun 2011 lalu.

Isu tersebut mencuat sejak setahun silam saat Dubes Inggris di Jakarta Mark Canning kembali membuka peluang kerja sama militer dengan Indonesia. Menurutnya Inggris sebelumnya telah dipercaya Indonesia untuk memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan penting ke Indonesia, contohnya pesawat Hawk," katanya. Soal Eurofighter Typhoon, ia menyatakan berusaha menjual apa pun ia bisa.

Kini isu itu kembali menguat bersamaan dengan kedatangan PM Inggris Davic Cameron, siang tadi.

Sumber : JURNAS.COM

DPR Turun Langsung Untuk Cek Pabrikan Leopard Di Jerman

JAKARTA-(IDB) : Sejumlah agenda sudah disiapkan Komisi I DPR yang akan melakukan kunjungan kerja ke empat negara yakni Afrika Selatan, Jerman, Polandia dan Republik Ceko.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, kunjungan kerja komisi pertahanan itu juga mengkhususkan untuk mengecek langsung pembuatan Tank Leopard.


“Plus kunjungan ke industri pertahanan Jerman, khususnya yang spesifik adalah KMW salah satu pabrikan produksi dari Tank Leopard yang rencananya Kemhan RI akan melakukan pengadaan alternatif dari Jerman dan Belanda," kata Mahfudz, kepada wartawan, Kamis (12/4), di Jakarta.


Dijelaskan Mahfudz, tim yang ke Jerman agendanya utamanya adalah bertemu Kedutaan Besar RI (KBRI) disana, untuk rapat dengar pendapat terkait kinerja, persoalan-persoalan yang dihadapi, dan dinamika hubungan bilateral.


Sedangkan tim kedua, lanjut dia, akan bertemu dengan pejabat Kementerian Ekonomi disana berkaitan dengan kerjasama di bidang pertahanan. “Dilanjutkan bertemu dengan Kementerian Pertahanan dan juga secara khusus diskusi dengan atase pertahanan dan intelijen disana," katanya.


Wakil Sekjen PKS itu menambahkan, untuk tim gelegasi Komisi I yang akan ke Afrika Selatan, agendanya RDP dengan KBRI. “Afsel itu salah satu dari 14 negara mitra strategis Indonesia,” ujarnya.


Kemudian, bertemu dengan parlemen di komisi pertahanan dengan komisi luar negeri dan mengunjungi dua industri pertahanan yang sudah ada MOU dengan Indonesia dan kerjasama produksi dengan neger ini.

Sumber : JPNN

Jumat, 13 April 2012

200 Personel TNI Siap Berangkat Ke Lebanon

JAKARTA-(IDB) : 200 personel TNI dari berbagai korps dalam Kontingen Garuda XXVI-E2 siap diberangkatkan ke Lebanon untuk bergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB selama setahun di sana. Sejak dasawarsa '60-an, Indonesia telah mengirimkan puluhan kontingen dalam Pasukan Perdamaian PBB di berbagai medan di seluruh dunia.

Kesiapan itu adalah hasil pelatihan Satuan Tugas Force Headquarters Support Unit (FHQSU) Kontingen Garuda (Konga) XXVI-E1/Unifil dan Satuan Tugas Force Protection Company (FPC) Kontingen Garuda XXVI-E2/Unifil 2012 di daerah latihan PMPP TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat. 

Wakil Asisten Operasi Panglima TNI, Laksamana PertamaTNI Widodo, menutup rangkaian latihan itu, Jumat. Latihan diikuti 150 orang Satgas FPC dan 50 orang FHQSU  ini dibagi tiga tahap, yaitu materi pelajaran teori selama dua minggu, diikuti uji coba taktis selama satu minggu, dan diakhiri aplikasi di lapangan selama satu minggu. 

Adapun aplikasi yang dilaksanakan sesuai standar Pasukan Perdamaian PBB terdiri dari latihan jaga pintu utama, pos pengamatan, dan patroli pengamanan.  
 
"Pengiriman kontingen ini meningkatkan kepercayaan PBB terhadap kemampuan Indonesia, terutama TNI dalam perannya sebagai penjaga perdamaian dunia. Suatu kebanggaan, di manapun berada, Kontingen Garuda selalu memperoleh pengakuan positif dari dunia internasional," kata Widodo.
 
Kedua satuan tugas TNI itu rencananya akan diberangkatkan dari Tanah Air pada November 2012, untuk menggantikan satuan tugas sebelumnya yang telah bertugas selama satu tahun. 
 
Sumber : Antara

Roket Korut Gagal, Hancur Berkeping-keping

SEOUL-(IDB) : Roket Korea Utara hancur menjadi beberapa bagian tak lama setelah diluncurkan pada Jumat (13/4/2012) pagi. Puing-puing roket tersebut jatuh di Laut Kuning di wilayah Korea Selatan, kata para pejabat Korea Selatan seperti dikutip kantor berita Yonhap.

"Puing-puing itu jatuh ke laut sekitar 190 kilometer-200 kilometer di barat Kunsan (sebuah pelabuhan yang terletak di barat daya Korsel)," kata sebuah sumber militer yang dikutip Yonhap.

"Beberapa menit setelah peluncuran, roket itu hancur menjadi beberapa bagian dan kehilangan ketinggiannya," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-Seok, kepada wartawan.

Sementara lembaga peyiaran Jepang, NHK, yang mengutip sebuah sumber kementerian pertahanan negara itu mengatakan, roket tersebut meluncur sejauh 120 kilometer sebelum kemudian pecah menjadi empat bagian dan jatuh ke Laut Kuning di barat Semenanjung Korea.

Menurut pihak Korsel, Korea Utara meluncurkan roket jarak jauhnya itu hari Jumat pukul 07.39 waktu setempat (atau pukul 05.39 WIB). 

Sumber : Kompas

Russia Hopes to Sell Another 24 Su-30s to Vietnam



Up to now, Vietnam People's Air Force owns 20 multipurpose fighterSu-30MK2V, is expected will receive the same four notes in 2012 under contract to buy 12 Su-30MK2 is signed in end 2010. (photo : Jetphotos)

After a contract to supply 12 multi-purpose fighter Su-30MK2 sign from 2010, Russia hopes to sell another 24 units similar to Vietnam.

Russia will reduce the export market share fighters to concentrate on carrying out the contract to supply fighter jets and bombers different tactics for the Air Force, Deputy Director of Technology Analysis Center Strategy and Konstantin Makiyenko said. So there is a change of development model of export within the Russian aviation industry, Makiyenko he told Interfax .

China does not to purchase the new fighters from Russia since 2003, apart from the last shipment of the Su-30MK2 handed over to the Chinese Navy in 2004 to staff a fighter regiment. Meanwhile, Su-35 deal is estimated to cost up to $ 4 billion is congested.

India, one of the traditional customers buying large weapons market share is also declining to buy Russian weapons because they are conducting multi-purpose production fighter Su-30MKI aircraft inland under license from Russia. Furthermore, this is the contractor selected to provide 126 fighters from France versatile medium.

However, lower demand from India has been partially offset by the provision of fighter aircraft Su-30 for Algeria, Venezuela, Vietnam and Indonesia. Even so, he Makiyenko, the total volume of orders during the last half decade lower than half the total number of aircraft to be exported in the period 2011-2010.

According to Makiyenko, present Russia can expect to sign a new contract to supply 42 fighter Su-30MKI aircraft Superkhoi to India and Vietnam are more likely to buy up to 24 Su-30MK2.

The ability to buy new fighter Su-35 came from the CIS countries (mainly Kazakhstan) and China. "If China copies Su-27 and Su-30, they will continue to face the technical difficulties," he confidently Makiyenko said.

In any case, he said, "seems all aircraft export contract, the number is not comparable with the procurement plan of the Russian Air Force. These plans are part of arms procurement program state, the number of tactical aircraft by 2020 will be 600 units. "

(BaoDatViet)

Mulai Tahun Ini PT. DI Dipercaya Airbus Untuk Pengembangan Pesawat A350

BANDUNG-(IDB) : Dirgantara Indonesia (PT DI) bekerjasama dengan produsen pesawat asal Prancis yaitu Airbus. PT DI mendapatkan pekerjaan mengembangkan pesawat Airbus A350.  Hal ini disampaikan Direktur Utama PT DI Budi Santoso dalam siaran pers, Rabu (11/4/2012). 

"Hari ini PT DI membuat sesuatu yang berbeda, selain mampu membuat komponen untuk pesawat Airbus, dipercaya juga untuk pekerjaan engineering dalam mengembangkan pesawat A350. 

Kerjasama ini telah dirintis sejak 2010, ketika Airbus mengaudit sistem yang digunakan di PT DI serta mengukur kemampuan engineering-nya," tutur Budi.  Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Mou antara PT DI dengan Airbus di istana presiden. 

Pekerjaan baru ini dilakukan PT DI mulai tahun ini.  PT DI hingga saat ini tengah mengerjakan pembuatan komponen untuk struktur Airbus A320/321/330/30/350 dan A380 sejak tahun 2002 yang diperoleh dari Spirit (saat ini BAe System-UK) dan juga dari CTRM Malaysia.  

"Pekerjaan engineering ini akan menjadi langkah awal untuk menjadi kontraktor engineering bagi pesawat-pesawat Airbus. Dalam hal manufakturing, PTDI juga berharap akan menjadi pemasok tier 1 bagi Airbus," kata Budi.  

PT DI yang sudah sekian lama menjalin kerjasama dengan EADS, kembali membuktikannya dengan memesan 9 pesawat CN295 dari Airbus Military pada 15 Februari 2012 lalu, dan pada 6 April 2012 PT DI menandatangani pemesanan 6 unit helicopter EC725 buatan Eurocopter.

Sumber : Detik

Penempatan Marinir Amerika Di darwin Perlu Diwaspadai Indoneisa

JAKARTA-(IDB) : Posisi Indonesia diyakini bukan sebagai mitra strategis bagi Amerika Serikat dan Australia. Karena itu, penempatanpasukanMarinir Amerika Serikat di Darwin patut diwaspadai dapat mengganggu kedaulatan bangsa dan negara.  

Dosen Universitas Indonesia Agus Brotoseno mengungkapkan, saat ini kedaulatan Indonesia sudah mulai rusak.Hal itu dibuktikan dengan banyaknya sengketa wilayah laut antara Indonesia dan negara-negara tetangga.Sering kali,ujarnya, negara tetangga dengan sengaja menerobos masuk batas wilayah Indonesia. 

Bahkan, dalam sengketa Laut China Selatan, ada wilayah Indonesia, yaitu perairan Natuna, yang masuk dalam klaim wilayah China.  

“Tapi ini tidak dituangkan dalam hitam di atas putih karena hubungan yang baik,” ungkap Agus saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Pangkalan Marinir AS di Darwin, Ancaman bagi Kedaulatan Indonesia?” di Jakarta kemarin. 

Menurut Agus, Indonesia selama ini jauh tertinggal dari negara-negara Asia lainnya seperti China dan India, khususnya dalam penguasaan teknologi.  Padahal, semestinya Indonesia bisa maju seperti mereka. 

Dalam era globalisasi sekarang ini, ujarnya, negaranegara maju berlomba-lomba membangun kekuatannya, termasuk bidang militer. Pasalnya, kesiapan militer merupakan kekuatan ketika suatu negara harus melakukan pendekatan hardpower dalam hubungan dengan negara lain.  

Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menilai, keberadaan pasukan Marinir Amerika Serikat di Darwin telah mengancam kedaulatan Indonesia. Dia khawatir penempatan pasukan itu berkaitan dengan beroperasinya perusahaan pertambangan asal AS, PT Freeport,di Papua. 

Sementara Wasekjen Nas- DemWilly Aditya mengatakan, sekarang ini kekuatan militer dunia terpusat di Asia.  Hal itu ditandai dengan bangkitnya militer China, India, dan Pakistan. Dengan kebangkitan militer di Asia ini,menurut dia, merupakan ancaman tersendiri bagi Amerika Serikat. 

“Penempatan pasukan Amerika Serikat di Darwin sudah tercium sejak lama. Ini hanya pelaksanaannya saja,”katanya

Sumber : Sindo

Selasa, 10 April 2012

Inilah Keunggulan Kapal Perang ITS

Foto : Kapal perang TNI AL (dok. okezone)
Foto : Kapal perang TNI AL (dok. okezone)
JAKARTA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merintis kapal perang baru untuk melengkapi bidang pertahanan dan alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia. Mau tahu apa kelebihan yang dimiliki kapal perang besutan para civitas academica berbagai perguruan tinggi ini?

Salah seorang narasumber diskusi ilmiah National Ship Design and Engineering Centre (Nasdec) beberapa waktu lalu, Mochamad Zainuri menyatakan, keunggulan kapal perang ini adalah dilengkapi dengan material anti radar. ''Anti radar baru pertama kali diterapkan di pesawat tempur Amerika. Konon, wartawan tidak bisa mendekat dari jarak 100 meter,'' kata Zainuri seperti disitat dari ITS online, Senin (9/4/2012).

Zainuri yang telah meneliti bahan anti radar sejak 2005 mengungkapkan, material anti radar yang digunakan pada kapal tersebut dibuat dari pasir besi. Hingga saat ini, material tersebut telah berhasil dibuat dan dapat menyerap radar hingga 99 persen.

Pembuatan kapal perang ini juga tidak lepas dari campur tangan mahasiswa. Beberapa mahasiswa semester akhir pun turut meneliti bidang pertahanan melalui Tugas Akhir (TA) yang mereka buat. Selain itu, program Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pun menjadi ajang mahasiswa mengangkat penelitian seputar kapal perang.

Tidak hanya konsen di pembuatan kapal perang. Di bidang pertahanan, ITS  pun terlibat dalam Komite Kebijakan Industri dan Pertahanan (KKIP). Salah satu tugasnya, yaitu merevitalisasi industri pertahanan yang hampir kolaps. KKIP juga bertugas untuk membuat kebijakan lain di industri pertahanan. Seperti keinginan pemerintah untuk bekerja sama dengan China membangun industri roket di Indonesia.

Proyek pembuatan kapal perang anti radar ini dimotori oleh ITS melalui Konsorsium Pengembangan Kapal Perang Nasional (KPKPN). Karena merupakan produk nasional, ITS turut menggandeng beberapa perguruan tinggi lain dalam pembuatannya. Mereka adalah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Surabaya (UNS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Akademi Angkatan Laut (AAL). Pembuatan inovasi baru di bidang pertahanan dan keamanan negara ini dikabarkan menelan dana Rp1,8 miliar.(mrg)(rhs)
sumber: okezone kampus 

Senin, 09 April 2012

Lima Prototipe KFX / IFX Dijadwalkan Selesai 2015

JAKARTA : Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) sedang mempersiapkan lima prototipe pesawat tempur generasi 4,5 Korean Fighter Experience (KFX)/Indonesia Fighter Experience (IFX). Pembuatan prototipe ini diperkirakan berlangsung dalam kurun tiga tahun hingga menemukan bentuk yang dikehendaki. Itu artinya, pada 2015 pesawat tempur KFX sudah siap diproduksi.

"Kami berharap pesawat KFX perdana akan rampung pada 2018," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen Hartind Asrind, sewaktu dihubungi di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, jika pengerjaan pembuatan berjalan lancar, pada 2018 diperkirakan Indonesia sudah memiliki lima pesawat KFX. Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah mengirimkan 27 teknisi untuk ikut mengerjakan pembangunan pesawat ini. Para teknisi terdiri dari para ahli dari PT Dirgantara Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan TNI AU.

Mereka telah berada di sana sejak enam bulan yang lalu. Pesawat tempur jenis KFX merupakan pesawat tempur yang lebih canggih dari pesawat tempur F-16 yang menjadi andalan Amerika Serikat.

Lewat kerja sama dengan Korsel, Indonesia akan mendapatkam 50 unit pesawat KFX hingga 2020. Ada pun yang akan menjadi produsen pesawat ini adalah PT Dirgantara Indonesia. Tota,l Korea akan membuat sebanyak 150 psawat KFX. Sebelumnya, SekjenKementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Erris Heriyanto, mengatakan kesepakatan pengembangan bersama pesawat tempur KFX disepakti pada 15 Juli 2010 di Seoul, Korsel. Pesawat jet tempur KFX sendiri sebetulnya merupakan proyek lama Republic of Korea Air Force (ROKAF) yang baru bisa terlaksana sekarang.

Proyek ini digagas Presiden Korea, Kim Dae Jung, pada bulan Maret 2001 untuk menggan tikan pesawat-pesawat yang lebih tua, seperti F-4D/E Phantom II dan F-5- E/F. KFX diproyeksi memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistem avionic yang lebih baik, serta kemampuan antiradar (stealth).

Dalam kesepakatan itu, kedua pihak menyepakati 80 persen pembiayaan ditanggung negara mitra dan 20 persen ditanggung Indonesia.

Erris menambahkan, kerja sama pengembangan pesawat tempur itu dilakukan dalam tiga tahapan, yakni pengembang an teknologi sepanjang 2011–2012, tahap engineering and manufacturing dan tahap ketiga adalah produksi. "Pada tahap engineering and manufac turing akan dihasilkan lima pro totipe pesawat," katanya.

Sumber : KoranJakarta

ITS Buat Kapal Perang Anti Radar


Ilustrasi : ist.
SURABAYA-(IDB) : Setelah melakukan sejumlah inovasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menelurkan sebuah karya. Kali ini mereka menciptakan kapal perang anti radar yang menelan dana sebesar Rp1,8 miliar.

Berbekal keinginan kuat untuk mewujudkan kedaulatan sistem pertahanan nasional, ITS melalui Konsorsium Pengembangan Kapal Perang Nasional (KPKPN) menggagas pembuatan kapal perang tersebut. "ITS menjadi leader KPKPN. Dengan digarap oleh dosen dari beberapa jurusan di ITS, riset kapal perang ini ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga tahun mendatang," ujar Subchan, salah satu anggota dari tim riset kapal perang seperti dikutip dari ITS online, Senin (9/4/2012).

Karena merupakan riset nasional, ITS tidak melakukannya sendirian. Pembuatan kapal ini dibantu oleh beberapa universitas, yakni Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Surabaya (UNS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Akademi Angkatan Laut (AAL). Tidak hanya itu, sejumlah perusahaan besar pun turut bekerja sama guna merealisasikan kapal perang tersebut, seperti PT PAL Indonesia, PT Terafulk Group, dan PT Len Industri. ''Harapan kami, nantinya kapal perang ini dapat diproduksi di Indonesia dalam jumlah besar,'' kata Subchan menambahkan.

Ketua KPKPN Hendro Nurhadi menyebutkan, konsorsium ini bermula dari workshop inisiasi bidang kapal perang yang dilaksanakan Agustus 2011. Dari ajang tersebut, ITS menempuh langkah lebih lanjut dengan membuat proposal untuk diajukan ke pemerintah.

''Pembuatan proposal untuk konsorsium ini telah selesai sejak akhir tahun lalu. Baru seteleh itu, digelar workshop nasional bidang kapal perang pada akhir Februari 2012," kata Hendro.

Penggarapan kapal perang ini dibagi menjadi tujuh kelompok kerja berdasarkan bagian kelengkapan kapal. Ketujuh kelompok kerja tersebut masing-masing menangani karakterisasi komposit, metalurgi fisik, ship standard, auto pilot, steering control, material untuk radar, dan Combat Material System (CMS). Dari pembagian tersebut, UNS akan turut membantu dalam pembuatan karakterisasi komposit. Sedangkan metalurgi fisik ditangani oleh Bondan Tiara Sofyan dari UI.

Keunggulan kapal Perang Produk ITS

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merintis kapal perang baru untuk melengkapi bidang pertahanan dan alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia. Mau tahu apa kelebihan yang dimiliki kapal perang besutan para civitas academica berbagai perguruan tinggi ini?

Salah seorang narasumber diskusi ilmiah National Ship Design and Engineering Centre (Nasdec) beberapa waktu lalu, Mochamad Zainuri menyatakan, keunggulan kapal perang ini adalah dilengkapi dengan material anti radar. ''Anti radar baru pertama kali diterapkan di pesawat tempur Amerika. Konon, wartawan tidak bisa mendekat dari jarak 100 meter,'' kata Zainuri seperti disitat dari ITS online, Senin (9/4/2012).

Zainuri yang telah meneliti bahan anti radar sejak 2005 mengungkapkan, material anti radar yang digunakan pada kapal tersebut dibuat dari pasir besi. Hingga saat ini, material tersebut telah berhasil dibuat dan dapat menyerap radar hingga 99 persen.

Pembuatan kapal perang ini juga tidak lepas dari campur tangan mahasiswa. Beberapa mahasiswa semester akhir pun turut meneliti bidang pertahanan melalui Tugas Akhir (TA) yang mereka buat. Selain itu, program Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pun menjadi ajang mahasiswa mengangkat penelitian seputar kapal perang.

Tidak hanya konsen di pembuatan kapal perang. Di bidang pertahanan, ITS  pun terlibat dalam Komite Kebijakan Industri dan Pertahanan (KKIP). Salah satu tugasnya, yaitu merevitalisasi industri pertahanan yang hampir kolaps. KKIP juga bertugas untuk membuat kebijakan lain di industri pertahanan. Seperti keinginan pemerintah untuk bekerja sama dengan China membangun industri roket di Indonesia.

Proyek pembuatan kapal perang anti radar ini dimotori oleh ITS melalui Konsorsium Pengembangan Kapal Perang Nasional (KPKPN). Karena merupakan produk nasional, ITS turut menggandeng beberapa perguruan tinggi lain dalam pembuatannya. Mereka adalah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Surabaya (UNS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Akademi Angkatan Laut (AAL). Pembuatan inovasi baru di bidang pertahanan dan keamanan negara ini dikabarkan menelan dana Rp1,8 miliar.
 
Sumber : Okezone 

Menhan : Tahun Ini TNI AU Akan Diperkuat Satu Skuadron F-16, Super Tukano Dan 5 T-50 Golden Eagle

Posted ImageJAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa tahun ini Indonesia akan mendapatkan satu skuadron pesawat tempur F 16 yang merupakan hibah dari Amerika Serikat. Pesawat tersebut adalah capaian target dari 24 yang ditargetkan hingga akhir 2014.

Saat ditemui usai perayaan Hut TNI Angkatan Udara, di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (09/04/2012), Purnomo menuturkan bahwa selain F-16 yang sistem avioniknya telah ditingkatkan, juga didatangkan tahun ini adalah lima buah T-50 dan satu Skuadron Super Tucano.


"Yang penting sebelum tahun 2014 sudah akan dapat penuh satu skuadron," katanya.


Pesawat hibah tersebut adalah pesawat dengan mesin Blok 25. Indonesia saat ini memiliki pesawat F-16 dengan Blok 15. Beberapa bagian yang ditingkatkan kemampuannya adalah engine system.


Peningkatan kekuatan tempur ini agar pesawat tersebut memiliki kemampuan bertempur (dogfight) udara-udara, dan udara-darat. Airframe atau badan pesawat juga diperbaiki agar mampu dioperasikan lebih lama.

Sumber : TribunNews

TNI AU Siap Songsong Modernisasi Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, TNI AU siap menyongsong modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dengan meningkatkan dedikasi dan profesionalisme prajurit.

"Kami akan tingkatkan persiapan personel dan satuan TNI AU untuk menyongsong modernisasi alutsista," kata Imam dalam sambutannya pada peringatan HUT Ke-66 TNI AU di Halim Perdana Kusuma Jakarta di Jakarta, Senin (9/4/2012).


Selain sebagai penjaga dan pelaksana alutsista, katanya, TNI AU harus memelihara dan mengoperasikan alutsista secara optimal karena operasi penerbang tidak lepas dari risiko.


"Risiko itu jika gagal dikelola akan menimbulkan potensi terjadinya insiden atau
accident yang secara langsung akan menurunkan kesiapan operasi tempur yang saat ini sangat terbatas. Kami sadari bahwa untuk mencapai zero accident bukan pekerjaan yang mudah, perlu ada upaya yang sungguh-sungguh, terpadu, bersinergi terus menerus dan berkelanjutan," katanya.

Selain itu, kata Imam, hal yang perlu diperbaiki menyangkut budaya
safety yang berdasarkan kepada kejujuran, keterbukaan, dan profesionalitas para perwira TNI.

Pada kesempatan itu Imam mengharapkan, seluruh prajurit TNI AU tidak terpancing isu negatif yang berkembang di masyarakat, yang akan berdampak kepada pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa.


Imam meminta para prajurit mengembangkan dan meningkatkan budaya displin dalam berbagai lingkup kegiatan, khususnya berkaitan dengan operasional penerbangan sehingga terwujud keselamatan untuk semua.


Selain itu, katanya, prajurit TNI harus meningkatkan soliditas sesama angkatan udara, TNI, dan polri untuk menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI.


Imam mengatakan, prajurit TNI AU harus meningkatkan disiplin, dedikasi, loyalitas, dan motivasi sebagai insan dirgantara yang mengabdi kepada bangsa dan negara.


Peringatan HUT TNI AU kali ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Kapolri Jendral Timur Pradopo.


Peringatan HUT Ke-66 TNI AU juga diwarnai berbagai atraksi udara di antaranya akrobat enam pesawat latih KT-1B, helikopter EC-120 Collibri, 66 penerjun di antaranya tujuh Srikandi TNI UN dari Wanita Udara (Wara),
fly pass, dan formasi tiga pesawat boing 737 diapit dua pesawat tempur F 16 dan empat pesawat Sukhoi SU-27/30, fly pass CN 235, Casa C-212, dan pesawat latih T -34C, serta dua pesawat Hawk yang melakukan perlindungan pelaksanaan Combat SAR.

Demonstrasi darat di antaranya atraksi kemampuan tempur Den Bravo yang merupakan pasukan elit Paskhas Angkatan Udara.

Sumber : Kompas

Simulasi Miasi Penghancuran Pesawat F16 TNU AU

Jakarta Duarr! Pangkalan udara Halim Perdanakusuma dibombardir oleh 7 pesawat F-16. Seketika itu juga, bangunan langsung hancur. Warga pun kaget karena ledakannya cukup keras.

Pemandangan itu terjadi dalam simulasi misi penghancuran udara pada perayaan HUT TNI AU ke-66 di Pangkalan Skuadron Udara 2 Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin (9/4/2012) pukul 10.20 WIB. Ada 7 pesawat F-16 Fighting Falcon terbang rendah meliuk-meliuk di langit Halim sambil menjatuhkan 16 bom Ovab seberat 8 ton. Begitu bom meledak, seketika suara menggelegar membahana di area pangkalan udara.

Bom itu jatuh di lahan kosong yang berjarak 200 meter dari para penonton. Suaranya yang keras membuat suasana pengeboman itu terasa nyata. Selain pesawat F-16, dua pesawat Sukhoi juga ikut menjatuhkan bom.

Berbarengan dengan pesawat F-16, terbang pula pesawat pengintai Boeing-737, CN-235, dan Hawk 100/200 yang melaksanakan pengintaian bersenjata. Selain itu, terdapat 9 pesawat C-130 Hercules yang membawa para peterjun dari Pasukan Khas TNI AU.

"Dalam misi ini, pesawat Hawk 100/200 dari Skuadron Udara 1 Elang Khatulistiwa akan mengumpulkan data intelijen dari pangkalan udara musuh," kata Kapten Penerbang Dharma Gultom yang membacakan narasi demo udara tersebut.

Demo operasi udara kemudian ditutup dengan atraksi pencarian dan penyelamatan terhadap penerbang tempur yang disimulasikan dengan menggungkan 3 pesawat NAS-332 Super Puma dan AS-330 Puma.


sumber : DETIK

Senapan Serbu Pindad Kian Memikat

BANDUNG-Sindo : Senjata ibarat nyawa bagi prajurit TNI.Fungsinya sangat penting sehingga keandalan senjata mutlak diperlukan. TNI sudah mengeluarkan syarat-syarat tipe yang mesti ada dalam sebuah senjata, terutama senapan dan pistol.

PT Pindad,sebagai produsen senjata,bekerja keras memenuhi permintaan senjata TNI maupun Polri, serta pengguna lain,sesuai standar internasional dan spesifikasi yang dibutuhkan pemakai. Diawali dari senapan serbu SS1,Pindad sudah memproduksi varian-varian lain dari senjata ini.Kemudian lahir pula SS2,dengan berbagai varian juga.Setiap varian dirancang dengan spesifikasi khusus disesuaikan kebutuhan user.

Pindad pada 2008 mengembangkan SS2- V1kaliber 5,56 mm sebagai senjata yang digunakan prajurit Kostrad.Senjata berkemampuan jarak tembak 450 meter itu dimodifikasi, sehingga selain makin menarik penampilannya,juga memudahkan pengguna dalam mengoperasikannya. Pegangan jinjing di bagian atas dihilangkan,diganti picatini rail,dudukan untuk memasang teleskop berstandar internasional.Picatini rail juga dipasangkan di sisi kiri bodi.

Fungsinya untuk senter cahaya maupun senter bidik. Bagian popor juga dimodifikasi tanpa menghilangkan ciri khas senapan Pindad yang dapat dilipat.Perbedaannya, ada pada model yang membuatnya bisa digeser maju mundur. Untuk pegangan depan, dipasang front gripmenyerupai pegangan belakang. Berbeda dari varian asalnya yang langsung pada laras. Sekitar 2–3 tahun setelah membuat senjata untuk Kostrad,Pindad kembali mengembangkan SS2-V5 kaliber 5,56 mm.

Secara umum,bentuk pengembangannya sama dengan yang terjadi pada SS1- V1.“Kalau ini untuk Brimob,” kata pegawai Divisi Senjata PT Pindad,Hera,di stan pameran PT Pindad pada APSDEX 2012 di Jakarta, Jumat (23/3). Hera yang memiliki spesialisasi pada bagian pelapisan senjata ini menceritakan, pengembangan senapan serbu untuk Brimob ini membuat bobotnya lebih berat sekitar 0,5 kg,menjadi 3,5 kg. Senapan yang mampu memuntahkan amunisi sejauh 350 meter ini siap digunakan.

Gadis berparas ayu ini pun membagi kisah bagaimana tidak sederhananya proses membuat senapan. Khususnya mengenai bidang kerja,Hera memaparkan,ada tiga jenis pelapisan yang disesuaikan dengan bahannya,yaitu baja, paduan logam alumunium, dan plastik. Pelapisan yang dilakukan harus sesuai syarat-syarat tipe yang dikeluarkan TNI. Misalnya,pelapisan untuk tahan aus,gesek,karat,dan tahan panas.

Juga ada teknik untuk meningkatkan kekerasan material. Bagian paling rumit dalam pelapisan adalah laras,bagian paling vital dari senjata.“Untuk menghasilkan laras yang bagus,harus fokus.Pelapisan laras dilakukan di bagian luar dan dalam,”tutur dia. Produk amunisi juga ramai pembeli.Bahkan,ada kecenderungan PT Pindad tak mampu memenuhi permintaan. “Kita butuh mesin baru.Tapi, itu proses paling cepat sekitar 1,5 tahun,”kata Dirut PT Pindad Andik Avianto.

Sumber : Sindo

TNI AU Berencana Membeli Simulator Sukhoi

JAKARTA-(IDB) : Indonesia berencana melengkapi keberadaan armada Sukhoi dengan membeli simulator pesawat tempur Rusia tersebut. Namun hingga saat ini belum ditentukan dari negara mana simulator tersebut dibeli.

"Kita beli simulator tahun ini untuk meningkatkan kemampuan penerbang dan mengefisienkan pengeluaran," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, usai gladi resik HUT TNI AU di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (7/4).


Imam menyebutkan TNI AU masih terus menjajaki tiga negara yang menyediakan simulator pesawat jenis menengah tersebut. "Kami menjajaki, beli simulator dari Rusia, China, atau dari Kanada. Ada beberapa sumber dan kami akan cari yang terbaik, pertimbangannya adalah manual bahasanya," paparnya.


Ia menyebutkan, dasar utama pembelian simulator tersebut yaitu untuk merahasiakan kelemahan dan kekuatan setiap penerbang. Menurut Imam, apabila pilot diberi latihan di luar negeri, calon lawan bakal mengetahui dengan mudah skill setiap penerbang.


"Padahal di sini skill penerbanglah yang menentukan ketimbang kemampuan pesawatnya. Dengan adanya simulator, kita bisa mencetak pilot handal tanpa diketahui kemampuannya," ungkap Imam.


Pembelian simulator ini juga untuk menghemat pengeluaran operasional Sukhoi dan jaminan keselamatan pilot selama operasional.

"Setidaknya, dana yang harus dikeluarkan untuk 1 jam latihan Sukhoi mencapai Rp500 juta," ujarnya.

Saat ini, TNI AU sudah memiliki beberapa simulator pesawat seperti F16 dan Hercules.

Sumber : MediaIndonesia

Minggu, 08 April 2012

Empat Kapal Perang AS Siap Masuk Perairan Singapura

WASHINGTON-(IDB) :  Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan akan mengerahkan empat kapal perang miliknya ke wilayah pesisir Singapura. Keempat kapal perang AS ini dikerahkan untuk mengikuti latihan militer dan tempur laut bersama militer Singapura.

Pengumuman ini dibuat oleh Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, Kamis (5/4) sehari setelah pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng, di Pentagon. Langkah Departemen Pertahanan AS mengerahkan kapal tempur AS ke Singapura ini akan meningkatkan latihan tempur bersama.
"Pengerahan kapal tempur ini juga akan memperdalam hubungan militer bilateral AS-Singapura serta menyebarkan kepentingan AS untuk wilayah Asia-Pasifik," ungkap Panetta yang dirilis dari Presstv, Jumat (6/4).

AS, lanjut dia, berkeinginan meningkatkan kemampuan bersama untuk terlibat dengan mitra regionalnya. Pernyataan itu seolah-olah menekankan adanya kehadiran AS yang kuat di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional.

Panetta juga mengatakan bahwa kapal-kapal tempur AS itu akan dikerahkan secara rotasi ke wilayah perairan Singapura. Juru bicara Pentagon, Komandan Leslie Hull-Ryde, menjelaskan rencana tersebut sebagai gerakan militer signifikan.

"Rincian spesifik terkait keterlibatan kedua negara belum pernah terjadi sebelumnya. Dan, saat ini masih dalam pembahasan," ungkap Leslie.

Sejak 1990, Singapura telah konsisten mendukung kehadiran AS yang kuat militer di kawasan Asia-Pasifik. Pada tahun 2005, kedua negara memperluas pertahanan dan kerjasama keamanan dengan menandatangani Persetujuan Kerangka Kerja Strategis.

Sumber : Republika

TNI AU: Banyak Manfaat Dari Pembelian Simulator Sukhoy

Sumber :Jurnas.com | PEMBELIAN enam pesawat Sukhoi
oleh TNI Angkatan Udara akan disertai pembelian
simulator. Dengan membeli simulator, para
penerbang TNI AU tak harus dikirim ke luar negeri
untuk mengikuti latihan.
Pengiriman ke luar negeri banyak " mudhorot"-nya.
"Kalau mengirim penerbang, kelemahan
penerbang akan diketahui negara lain, padahal
kemampuan penerbang ini harus dirahasiakan.
Selain itu biaya pengiriman penerbang untuk
latihan juga mahal," kata Kepala Staf Angkatan
Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat di Jakarta,
Sabtu (7/4).
KSAU menilai, pembelian simulator ini akan sangat
bermanfaat bagi TNI AU. "Penggunaan simulator
diperkirakan akan membuat jam terbang pesawat
Sukhoi lebih efisien," katanya. Menurut KSAU, satu
jam terbang Sukhoi sangat mahal sehingga Sukhoi
kerap kali hanya dikeluarkan jika benar-benar ada
ancaman serius.
"Sangat mahal, mencapai Rp 500 juta," katanya.
Karenanya, TNI AU saat ini tengah melakukan
penjajakan untuk membeli simulator ini. Dari
beberapa negara yang memproduksi simulator
Sukhoi, seperti Rusia, China, atau Kanada, TNI AU
akan melakukan seleksi untuk mendapatkan
produk yang terbaik.
Hingga saat ini, TNI AU memiliki simulator jet
tempur Hawk, F-16, dan Hercules.