Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Sabtu, 10 November 2012

Pramuka Unhas Makassar Kunjungi Lanud Sultan Hasanuddin


Gerakan Pramuka Gugus Depan Universitas Hasanuddin Makassar dan Siswa SMK Teknologi An-Nas Mandai Kabupaten Maros Prov. Sulawesi Selatan didampingi beberapa pembimbing, Jumat pagi (9/11) mengadakan kunjungan di Skadron Udara 11 Wing 5 sebagai home base pesawat Tempur Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 , pesawat Boeing 737 Intai Strategis dan CN-235 MPA di Skadron Udara 5 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin serta Pesawat Helykopter H-3215 yang sedang Stanby SAR di Lanud Sultan Hasanuddin.

Kunjungan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut diterima oleh Kasi Binpotdirga Disops Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Tek Oktana Eka.S, didampingi Perwira Staf Binpotdirga Lanud Sultan Hasanuddin para teknisi dan crew yang menjelaskan tentang pesawat tempur Sukhoi 27/30, Boeing 737 Intai Strategis dan CN-235 MPA serta Helykopter H-3215.

Selama mengunjungi Lanud Sultan Hasanuddin, para siswa dengan antusias melihat, mencermati alut sista TNI AU dan mendengarkan penjelasan para teknisi, crew Skadron Udara 11 dan Skadron Udara 5 serta memanfaatkan untuk mengabadikan kunjunganya dengan berfoto latar belakang pesawat Tempur Sukhoi 27/30 dan pesawat Boeing 737 Intai Strategis, CN-235 MPA serta Helykopter H-3215.

Menurut salah satu guru pembimbing, mengatakan bahwa kunjungan para siswa ke Lanud Sultan Hasanuddin adalah salah satu program kurikulum, untuk memperkenalkan, menanamkan dan tentunya juga untuk menambah serta memberikan wawasan, pengetahuan khususnya dalam bidang kedirgantaraan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Lanud Sultan Hasanuddin yang telah menerima kami dengan baik dan memberi kesempatan kepada para siswa dengan leluasa dapat melihat dari dekat pesawat-pesawat milik TNI AU yang berada di Lanud Sultan Hasanuddin, para siswa juga cukup senang dapat penjelasan dari petugas”. Kata salah satu guru pembimbing.


Sumber:  TNI-AU

SPR, Senapan Runduk Produk Unggulan PT Pindad

Senapan anti-tank SPR-3 PT Pindad
Senapan anti-tank SPR-3 PT Pindad (Foto:Kaskus)

Sebelumnya mungkin kita hanya mengenal PT Pindad lewat Senapan Serbu varian SS dan panser Anoa-nya. Banyak produk PT Pindad lainnya yang merupakan produk unggulan jarang kita dengar di media massa. Khusus untuk senapan laras panjang, selain memproduksi senapan serbu varian SS, PT Pindad juga memproduksi senapan khusus untuk penembak jitu (sniper).
Adalah Senapan Penembak Runduk (SPR) atau biasa juga disebut dengan senapan runduk saja yang dikhususkan untuk senapan sniper ini sudah diproduksi oleh PT Pindad sejak tahun 2007.

Ada tiga versi SPR:
  • SPR 1 (produksi 2007), kaliber 7,62 mm
  • SPR 2 (produksi 2010), kaliber 12,7 mm x 108
  • SPR 3 (Produksi 2010), kaliber 12,7 mm x 108
Ketiga senapan sniper itu sudah didesain menggunakan peluru yang bisa menembus lapis baja pada kendaraan tempur, seperti tank (dengan ketebalan lapis baja dan jarak tembak tertentu - Artileri).


Kemampuan SPR 
 SPR-1 yang berkaliber 7,62 mm dapat menembak efektif sampai jarak 700-900 meter. Pada jarak tembak 400-500 meter, amunisi SPR-1 ini bisa menembus baja dengan ketebalan 5 mm.


Sementara, SPR-2 dan SPR-3 akurasi tembaknya hingga jarak 1,5 km. Sebenarnya SPR-2 dan SPR-3 bisa menembak efektif meskipun target berada pada jarak 2 km. Namun karena keterbatasan scope (teropong) pada senapan ini, sehingga hanya efektif untuk jangkauan 1,5 km.

SPR PT Pindad
Untuk urusan daya tembak, SPR 2 yang berkaliber 12,7 mm x 108 ini, bisa menembus lapis baja tank dengan ketebalan 1 cm. SPR 3 lebih baik lagi, senapan  runduk ini bisa menembus lapis baja hingga ketebalan 3 cm. Semua itu dapat dipastikan bila jarak tank ada 1 sampai 1,5 km." Cukup jauh.
Ketiga senapan penembak jitu ini sudah dilengkapi dengan peredam suara. Meski tidak secara signifikan menurunkan suara letusan senapan. Namun biasanya jarak aman seorang sniper di bawah radius 1 km. Oleh karena itu, sang sniper biasanya selalu mengambil posisi tembak  dengan jarak 1-2 km. Untuk jarak sejauh itu, biasanya suara letusan peluru tidak terdengar lagi (oleh musuh).
Didesain Sendiri oleh PT Pindad
 Senapan ini terilhami dari produk-produk senapan-senapan anti-tank yang sudah ada. Namun untuk SPR ini PT Pindad mendesain sendiri bentuknya dengan harga yang relatif murah. Walaupun pada sebagian sisi masih berdasarkan desain dari Black Arrow M93 dan NTW-20 produksi Afrika Selatan yang harganya berada di atas Rp1 miliar.

Produk senjata sejenis sudah ada. Misalnya Gepard M1/M2 (Hongaria, kaliber .50), Barret M82, M90 dan M95, M99, serta M-107 (Amerika, kaliber .50), SVN-98 (Rusia, kaliber 12,7 mm x 108), Steyr IWS-2000 (Austria, kaliber .50 dan 12,7 mm x 108), PGR UM-Hecate (Prancis, kaliber .50), AI AS (Inggris, kaliber .50), dan NTW-20 (Afrika Selatan, kaliber 20 mm).


SPR 3 PT Pindad


Sekilas Sejarah Senapan Anti-Material (Anti-Tank)

Penggunaan senapan penembak jitu anti-material tembus lapis baja tank ini sudah digunakan sejak Perang Dunia II pada tahun 1939-1945 oleh pasukan Nazi Jerman yang menggunakan Mauser Tank-Gewehr Model 1918 kaliber .51, Jepang dengan Tipe 97 kaliber 20 mm, dan Inggris dengan Boys Antitank Rifle kaliber .55.

Ketiga pasukan tersebut menggunakannya untuk menghantam masing-masing musuhnya, yang berlindung di balik tembok atau berada dalam kendaraan lapis baja.

Usai perang, berbagai negara terutama Amerika, Inggris, Prancis, dan negara-negara Eropa Timur kemudian mengembangkan dengan menggunakan peluru kaliber .50 atau biasa disebut dengan kaliber 12,7 mm x 99 dan kaliber 12,7 mm x 108, yang menjadi standar senapan mesin berat mereka. Dari berbagai negara yang ikut memproduksi senapan antimaterial ini, Jerman, Amerika, dan Rusia yang paling banyak membuat aneka produk sejenis.


Sumber: Artileri

Pindad: Kualitas SS Lebih Baik dari M16 AS


VIVAnews - Senapan Serbu (SS) PT Pindad Persero telah menyabet penghargaan dalam sejumlah lomba tingkat internasional. Kualitas senapan yang memiliki dua versi, SS1 dan SS2, ini diklaim lebih baik dari M16 buatan Amerika Serikat.

Staf Desain Produk PT Pindad, Windu Paramata, mengatakan SS dibuat dengan menggabungkan sejumlah keunggulan M16 dan senjata asal Rusia, AK47. "Jadi senapan serbu ini dibuat berdasarkan gabungan teknologi di M16 dan daya tahan di AK47," ujar Windu saat berbincang dengan VIVAnews di Indo Defence 2012 Expo & Forum, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat 9 November 2012.

SS, kata Windu, memiliki fleksibilitas teknologi seperti M16, sementara daya tahannya seperti AK47. Teknologi yang diadopsi dari AK47 itu adalah sistem gas buang. Sistem inilah yang tidak dimiliki oleh M16. Dengan sistem itu, SS memiliki daya tahan di segala medan. SS tahan terhadap air atau lumpur. Artinya, SS masih bisa digunakan untuk menembak meski baru saja masuk ke air maupun lumpur.

"Jadi, kalau habis keluar dari sungai atau lumpur, senapan serbu ini tidak macet seperti M16. Paling tembakan pertamanya untuk membersihkan lumpur yang masuk ke moncong senjata," ujar Windu.

Khusus untuk SS2, sudah memiliki sejumlah varian, yakni SS2-V1, SS2-V2, SS2-V4HB, dan SS2-V5. Windu menambahkan, dengan menggunakan SS2-V4HB, TNI sudah lima kali menjuarai lomba tembak tingkat internasional. "SS2-V4HB menggunakan peluru kaliber 5,56 mm dengan jarak tembak efektif 600 meter," kata dia.

Dalam ajang Indo Defence ini, PT Pindad memamerkan beberapa senjata produksinya, di antaranya SS versi 2 (SS2), Hand Gun G-2 versi elite dan Combat, serta Senapan Penembak Runduk (SPR) yang digunakan untuk para penembak jitu.


Sumber: Vivanews

Indo Defence 2012 : Kemhan RI Tanda Tangani MoU ToT Alutsista Dengan Brasil dan Jerman


Jakarta, DMC – Di hari kedua penyelenggaraan Indo Defence 2012, Kamis (8/11) di stand Pameran Kementerian Pertahanan RI dilaksanakan penandatanganan MoU kerjasama Transfer of Technology (ToT) dengan Pemerintah Brasil dan Pemerintah Jerman.

 Penandatanganan MoU ToT pertama yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro yakni dalam rangka pengadaan Multi Launcher Rokcet System atau sistem peluncur roket jarak jauh dengan perusahaan Avibras Industria Aeroespacial Brazil. Tekhnologi tersebut nantinya akan diberikan kepada pihak LAPAN, PT. Pindad, PT DI dan Bengpuspal TNI AD. Penandatanganan dilakukan oleh Kabaranahan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP dengan President Avibras Industria Aeroespacial Brasil Sami Josef Hassuani. MoU kerjasama ini merupakan implmentasi didalam proses Transfer of Technology dalam pembelian dari produk roket. 

Sementara itu penandatanganan dengan pemerintah Jerman khususnya Rheinmetall AG Jerman terdapat dua bentuk, pertama, dalam hal pengadaan Medium Battle Tank untuk ukuran 30 ton dan Main Battle Tank (MBT) Leopard ukuran 60 ton serta tank pendukungnya. Kedua adalah MoU pelaksanaan ToT yang akan diberikan kepada PT. Pindad, Bengpuspal Ditpalad dan Bengpushub Dithubad.

Penandatanganan MoU yang dilakukan dengan Jerman tersebut merupakan langkah awal untuk hubungan yang lebih lama khususnya pengadaan Tank jenis MBT Leopard. Pemerintah Indonesia menginginkan jumlah MBT Leopard sekitar 2 Batalion Satuan, setingkat Leopard untuk Kavaleri TNI Angkatan Darat.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP dengan Direktur Rheinmetall AG Jerman, Herald Westernman.


Sumber: Kemhan

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

 
TEMPO.CO, Teheran - Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka. Menurut anggota parlemen terkemuka negeri itu, Mohammad Saleh Jokar, alasan penembakan adalah karena pesawat pesawat drone itu melanggar wilayah udara Iran.

"Pelanggaran wilayah udara Iran adalah alasan penembakan, tak lain," katanya. "Ini menunjukkan Iran memiliki kesiapan yang diperlukan untuk mempertahankan diri melawan invasi apapun."

Kator berita setengah resmi Iran, Fars, juga mengingkapkan alasan yang sama. Media ini mengutip komentar seorang jenderal dalam Garda Revolusi Iran yang membenarkan mereka menembaki "objek yang terbang memasuki wilayah udara kita tanpa izin."

Jenderal Masoud Jazayeri, figur senior dalam Garda Revolusi Iran menyatakan, Iran siap di darat, laut, dan udara untuk menghadapi setiap jenis invasi.

Sebelumnya, juru bicara Pentagon, George Little, menyatakan drone yang tengah melakukan pengawasan rutin ditembaki oleh pesawat tempur Iran. Ia menyebut setidak dua kali tembakan dilepaskan dan keduanya meleset. Ia menambahkan, Iran tampaknya berupaya untuk menembak jatuh dan menguasainya.


Sumber: Tempo