Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Rabu, 06 Februari 2013

Ini Akibatnya Bila Krisis Anggaran Ancam Militer AS



VIVAnews - Sebelum pensiun dari jabatan Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, memberi pernyataan yang suram di depan para mahasiswa. Militer AS ternyata mengalami krisis keuangan karena permohonan anggaran baru belum kunjung cair dari Kongres dan krisis ini sudah dianggap sebagai ancaman keamanan bagi negara adidaya itu. 

Menurut kantor berita Reuters, Panetta mengutarakannya saat berpidato di Universitas Georgetown, Washington DC, pada Rabu waktu setempat. Beberapa jam setelah berpidato, Departemen Pertahanan mengumumkan bahwa pengiriman gugus tugas tempur maritim - yang termasuk kapal induk USS Harry Truman dan kapal peluncur rudal USS Gettysburg - ke Timur Tengah pekan ini batal terlaksana karena ketidakpastian anggaran. 

Saat berpidato, Panetta secara implisit mengutarakan rasa frustrasinya atas krisis anggaran pemerintah, yang kini turut menerpa jajaran militer. Kepentingan politik di Kongres telah mempertaruhkan kepentingan keamanan nasional, merujuk pada berlarut-larutnya perbedaan sikap antara Partai Republik yang beroposisi dan Partai Demokrat yang memerintah dalam penyusunan anggaran dalam beberapa tahun terakhir.  

"Sulit untuk dipercaya, jujur saja, bahwa Kongres berdiam diri membiarkan pertahanan, ekonomi, dan kualitas hidup Amerika menjadi rusak," kata Panetta. "Lagi-lagi mereka (para anggota Kongres) menunda keputusan dan  
 
menyinggung krisis anggaran di tubuh pemerintah yang kini turut mengancam keamanan nasional AS. Bila tidak segera diatasi, lanjut Panetta, Pentagon harus memotong anggaran belanja sebesar US$46 miliar dalam tujuh bulan ke depan. 

Pemangkasan itu bakal berlaku mulai 1 Maret 2013 bila tidak ada keputusan berarti dari Kongres. Selain menunda sejumlah misi, Pentagon harus mengurangi personel dalam menghadapi pemangkasan anggaran itu.

Setidaknya, ungkap Panetta, ada 800.000 staf sipil yang bakal dirumahkan selama 22 hari kerja. Angkatan Laut AS juga harus mengurangi operasi di kawasan barat Pasifik hingga sepertiganya. Angkatan Udara pun harus mengurangi jam terbang pesawat-pesawat mereka. 

Pentagon, yang sudah menerapkan pengurangan belanja pertahanan selama sepuluh tahun sebesar US$487 miliar, bakal menghadapi lagi kemungkinan pemangkasan sebesar US$500 miliar untuk satu dekade mendatang bila tidak ada dana segar yang disetujui Kongres. 

Angkatan Laut sudah siap-siap mengurangi anggaran jangka pendek sekitar US$6,3 miliar. Ini termasuk membatalkan proyek perawatan puluhan kapal dan pesawat selama triwulan ketiga dan keempat tahun ini. Mereka pun harus mengurangi jam operasi kapal dan pesawat sekaligus memutuskan kontrak bagi 1.121 pekerja temporer, yang kebanyakan bekerja di galangan kapal dan pangkalan. 

Tidak hanya itu, bila pemotongan anggaran untuk militer otomatis berlaku 1 Maret mendatang, Angkatan Laut harus mempertimbangkan lagi pengurangan jumlah kelompok tempur berbasis kapal induk di Timur Tengah, dari dua menjadi satu. Jam terbang pesawat-pesawat di kapal induk di Timur Tengah harus dikurangi 55 persen dan membatalkan pengerahan sejumlah kapal selam. 

Angkatan Udara AS juga harus mengantisipasi skenario yang sama. Mereka siap-siap memangkas pemesanan jet tempur tercanggih F-35 buatan Lockheen Martin Corp dan merestrukturisasi kontrak jasa tanker bahan bakar sebesar US$52 miliar dengan Boeing Co. Jam operasional pesawat di jajaran Angkatan Udara juga harus dikurangi 18 persen bila dana segar tak kunjung datang. 

Sementara itu, Angkatan Darat pun harus merumahkan 1.300 staf temporer dan memangkas operasi dasar hingga 30 persen. Angkatan Darat juga harus membatalkan proyek perawatan mesin tempur darat dan udara selama triwulan ketiga dan keempat, demikian ungkap rancangan rencana yang dihimpun AOL Defense. 

Tidak hanya itu, Angkatan Darat juga harus memangkas lagi biaya perawatan kendaraan, senjata, dan radio. Bila perlu harus merumahkan semua staf sipil selama 22 hari.


Sumber: Vivanews

Selasa, 05 Februari 2013

Bukti Pertahanan Israel yang Mudah di Tembus



Sebuah situs pemberitaan Suriah menyebutkan, jet-jet tempur Suriah terbang di atas dua kota Palestina pendudukan dan menebar selebaran.

FNA mengutip situs Dampress (6/2) melaporkan, jet tempur Suriah terbang pada ketinggian rendah di atas kota Haifa dan Tel Aviv serta menyebarkan selebaran.

Berita ini juga disiarkan oleh televisi Saluran 10 Israel dan mengklaim bahwa dalam selaran itu tertulis: "Kami dapat setiap waktu membalas, akan tetapi kami yang akan menentukan tempat dan waktu balasan itu."

Sistem pertahanan udara rezim Zionis tidak mampu menembak jatuh pesawat-pesawat Suriah itu karena mirip dengan jet tempur Israel.

Infiltrasi tersebut merupakan balasan terhadap serangan jet tempur Israel ke sebuah pusat riset militer di Damaskus.


Sumber: Irib

Senin, 04 Februari 2013

Israel tak terlalu prihatin terhadap ancaman dari Iran-Suriah


Jerusalem (ANTARA News) - Israel tidak terlalu prihatin terhadap ancaman pembalasan oleh Suriah dan Iran, setelah serangan udaranya terhadap pusat penelitian Suriah, kata beberapa pejabat pemerintah Israel, Senin.


"Israel tidak terlalu prihatin terhadap gertakan baru-baru ini oleh Suriah dan tak ada kesiagaan di Israel mengenai babak ancaman paling akhir tersebut. Namun kami siap menanggapi setiap agresi, sebab kami tahu Iran memiliki kemampuan dan keinginan untuk menyerang Israel," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor kepada Xinhua.


Pada Senin pagi, Saeed Jalili, Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran yang tiba di Suriah pada Sabtu guna membahas serangan Israel itu, mengatakan Iran akan memanfaatkan semua hubungannya dalam lingkaran internasional untuk mendukung Suriah.


Ditambahkannya, Suriah adalah bagian penting dunia Islam, yang takkan pernah membiarkan setiap agresi terhadap negara tersebut. 


"Tak ada penambahan tentara yang ditempatkan di utara, tapi kami memang ada dua baterei Iron Dome yang disiapkan guna menghadapi setiap agresi yang mungkin dilancarkan," kata Palmor sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Selasa pagi.


Sejauh ini, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak telah menjadi satu-satunya pejabat yang mengakui serangan terhadap Suriah.


"Ketika kami katakan sesuatu kami memang sungguh-sungguh," kata Barak kepada wartawan dalam taklimat di Jerman pekan lalu. "Kami mengatakan bahwa kami kira Suriah tak boleh dibiarkan membawa sistem senjata canggih ke dalam wilayah Lebanon."


Suriah menyatakan beberapa jet tempur Israel melakukan penyusupan dengan menghindari radar dan menyerang satu pusat penelitian ilmiah di pinggiran Damaskus pada 30 Januari.


Para pejabat Barat mengatakan serangan udara itu "ditujukan kepada iring-iringan yang membawa senjata dari Suriah ke Lebanon serta pusat tempat iring-iringan tersebut berasal".


Sumber: Antara


Jepang Akhirnya Ekspor Suku Cadang Pesawat Tempur Canggih AS Stealth F-35



TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jepang, Senin (4/2/2013), memperkenankan mengekspor suku cadang pesawat tempur tercanggih AS, Stealth F-35, sebagian bagian terkecuali di mana selama ini Jepang tidak melakukan ekspor suku cadang tersebut. Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga pun mengakui adanya pelonggaran ekspor tersebut kali ini.
"Meskipun demikian Jepang tidak ingin ada konflik internasional apa pun," paparnya. Sedangkan untuk ekspor ke negara lain Jepang masih mempertimbangkan lebih lanjut. Demikian ditulis Tribunnews.com.
Selain AS, Israel tampaknya juga akan menerima suku cadang tersebut. Sementara ketegangan di Timur Tengah saat ini masih terus terjadi antara para militer terkait.
Suga juga diperkirakan akan menyampaikan bahwa pengembangan suku cadang ini terutama untuk maksud menjaga diri, demi kepentingan nasional Jepang. Sedangkan ekspor tersebut dipastikan akan dikontrol sangat ketat baik oleh Jepang maupun oleh AS sendiri.
"Kita memang dalam proses mendiskusikan di dalam pemerintah bagaimana mengantisipasi hal-hal ini khususnya terkait tiga prinsip persenjataan ekspor Jepang," jelasnya,lagi.
Sesuai prinsip yang diperkenalkan tahun  1967  oleh PM Eisaku Sato, Jepang melarang ekspor senjata ke negara komunis, sesuai daftar larangan embargo yang diputuskan PBB pula dan ke negara yang terkait konflik perang. Bahkan semakin diperkuat larangan itu tahun 1976.
Tahun 1983 karena hubungan semakin dekat dengan AS, Jepang mulai memasok teknologi persenjataan saat itu dan memproduksi peluru kendali bersama AS tahun 2004.
Prinsip itu dihapus bulan December 2011,  oleh Partai Demokrat (DPJ) sehingga memungkinkan Jepang mengembangkan bersama persenjataan dan memproduksinya untuk kepentingan perdamaian dunia.
Perlengkapan noncombat seperti sabuk proteksi dibuat Jepang untuk badan beladiri Jepang (SDF) dimaksudkan bagi keperluan kemanusiaan.
Kesepakatan dengan AS membuat suku cadang F-35 itu khususnya peralatan yang membuat pesawat tidak terdeteksi oleh radar, akan dilakukan tahun fiskal 2016.
Hal in juga untuk upaya membeli 42 unit pesawat F-35 sebagai generasi mendatang pasukan beladiri udara Jepang (ASDF).
Pesawat tempur dibuat secara konsorsium dengan pemimpinnya adalah Lockheed Martin Corp. Perusahaan Jepang tidak masuk konsorsium tersebut tetapi Jepang telah meminta Washington agar suku cadang diproduksi di Jepang dan diekspor ke AS di masa mendatang.

Sumber: Tribunnews