Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Rabu, 18 Juli 2012

Amerika Serikat gelar operasi anti-ranjau di dekat Teluk


Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat dan sekitar 20 negara lain akan menggelar operasi besar anti-ranjau di dekat Teluk pada September, kata Pentagon, Selasa. Ini ditempuh setelah Iran mengancam pihaknya bisa memblokir pengiriman minyak.

Manuver-manuver operasi itu termasuk satu simposium tentang penanggulangan ranjau, yang akan diadakan antara 16-27 September, kata juru bicara Pentagon, George Little.

"Ini latihan defensif untuk melestarikan kebebasan navigasi di jalur perairan internasional di Timur Tengah," kata Little.

Amerika Serikat telah menyebarkan USS Ponce sebagai cadangan logistik dalam upaya anti-ranjau itu.

Untuk itu telah ditingkatkan dua kali lipat menjadi delapan jumlah kapal penyapu ranjau di Teluk dan dikirim pula empat MH-53 Sea Stallion, helikopter anti-ranjau serta pesawat tanpa awak bawah air.

"Ini bukan latihan yang bertujuan menyampaikan pesan kepada Iran," kata Little.

"Ini adalah latihan yang dirancang untuk, dalam forum multinasional ini, meningkatkan kemampuan dan kerja sama," katanya menambahkan.

Washington telah memperingatkan Teheran tidak memblokir Selat Hormuz yang strategis, yang dalam ancaman Iran, pemblokiran akan dilakukan jika sanksi-sanksi internasional terhadap program nuklirnya mulai menggigit.

Pentagon juga membangun satu stasiun radar pertahanan peluru kendali di satu lokasi rahasia di Qatar, kata surat kabar The Wall Street Journal, Selasa.

Situs itu akan menjadi bagian dari sistem yang dimaksudkan untuk membela kepentingan Amerika Serikat dan sekutu regionalnya terhadap roket Iran, kata para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar itu.

Sebuah radar serupa telah ada di Gunung Keren di Gurun Negev sejak 2008, dan satu lagi dipasang di Turki sebagai bagian dari perisai pertahanan rudal Pakta Pertahanan Atlantik Utara.


Sumber: ANTARAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMEN POSITIF "OK"