Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Kamis, 03 Mei 2012

Provokasi Filipina, China Kirim 4 Kapal dan 10 Perahu ke Scarborough Shoal


Kapal dan perahu China mengambil kima raksasa dan karang yang oleh hukum dimiliki Filipina.
MANILA, Jaringnews.com - Militer Filipina menuduh China terus mengirimkan kapalnya ke wilayah Laut China Selatan yang disengketakan. Manila melihat perilaku China ini sebagai bentuk penghinaan dan provokasi untuk perang.

Filipina memergoki empat kapal China dan 10 perahu nelayan telah berlabuh di Scarborough Shoal yang kini masih disengketakan dengan Filipina. Kapal dan perahu China  itu mengambil kima raksasa dan karang yang oleh hukum dimiliki Filipina.

Filipina berpendapat bahwa jumlah kali ini yang terbanyak sejak kedua negara terlibat sengketa sejak hampir sebulan yang lalu.

"Mereka melakukan penghinaan yang buruk dan mengesampingkan upaya diplomasi. Mereka benar-benar ingin menguji apa sebuah negara kecil seperti Filipina dapat melawan negara raksasa," tegas Mayor Ego Loel.

Saat ditanya mengenai kehadiran China di Scarborough Shoal, juru bicara Presiden Benigno Aquino mengatakan Filipina akan menahan diri.

"Kami tidak ingin meningkatkan ketegangan apapun saat ini," kata juru bicara Edwin Lacierda.

"Karena itu, apa yang kita lakukan untuk saat ini adalah hanya untuk mengamati situasi dan akibatnya," imbuhnya.

Sementara itu juru bicara Departemen Luar Negeri Raul Hernandez meminta China untuk menghentikan semua bentuk tindakan yang dapat memperburuk situasi.

"Pembicaraan dari kedua negara telah berada dalam kebuntuan sejak 8 April lalu, setelah kapal nelayan China terbukti menerobos teritori Filipina," imbuhnya.

Waktu itu Filipina mengirim kapal perang terbesar untuk menangkap para nelayan itu, tetapi dua kapal pemerintah China menghalangi upaya ini.

Filipina terpaksa mundur tak lama setelah China tetap menghalangi mereka.

Filipina mengatakan kawasan dalam 200 mil zona ekonom

eksklusif sesuai dengan hukum internasional. Namun Cina mengklaim seluruh Laut Cina Selatan sebagai wilayah sejarah, bahkan sampai pantai Filipina dan negara Asia Tenggara lainnya.

Sumber : Jaringnews 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMEN POSITIF "OK"