Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Senin, 24 September 2012

Militer China Resmi Miliki Kapal Induk Pertama

 
VIVAnews - Militer China akhirnya resmi memiliki kapal induk, yang berguna menjadi pangkalan bagi jet-jet tempur dan pengebom di lautan.  Ini merupakan kapal bekas Uni Soviet yang dimodifikasi sendiri oleh China selama bertahun-tahun.

Menurut harian The Global Times, serah terima kapal induk dari perusahaan galangan kapal negara ke Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat (PLA) berlangsung pada Minggu kemarin di kota pelabuhan Dalian, China bagian timur laut. Kapal induk itu resmi menjadi milik PLA dengan berkibarnya bendera nasional Tiongkok di tiang kapal.

Kapal induk itu belum diberi nama, dan untuk sementara hanya diberi nomor "16." Media-media lokal China pun hanya mengungkapkan bahwa kapal induk akan beroperasi dalam waktu dekat.

Beijing tahun lalu mengkonfirmasi kabar bahwa mereka sedang memodifikasi sebuah kapal induk eks Soviet yang dibeli dari Ukraina pada 1998. Bernama Varyag, kapal Soviet itu mereka beli dalam kondisi yang masih memprihatinkan - belum punya mesin, sistem listrik, maupun baling-baling pendorong.

Pada 2002, China mulai memodifikasi kapal induk itu agar tampil sempurna dan sesuai dengan kebutuhan militer. Namun pengerjaannya berlangsung dengan sangat rahasia hingga akhirnya keluar dari dok pada pertengahan 2011.

China berkali-kali menyatakan bahwa kapal induk itu hanya digunakan untuk kepentingan pelatihan militer dan penelitian. Namun kemunculan kapal tersebut berlangsung di tengah-tengah meningkatnya ketegangan antara China dan negara-negara tetangga dalam memperebutkan wilayah maritim.

Di Laut China Timur, Beijing tengah bersitegang dengan Jepang dalam memperebutkan kepulauan Diaoyu/Senkaku. China pun baru-baru ini bertikai dengan Vietnam dan Filipina dalam sengketa teritorial di Laut China Selatan.

Pulau-pulau kecil yang dipersengketakan itu rata-rata tidak layak huni. Namun, kepulauan itu berguna dalam menentukan batas maritim dan perairan di sekitarnya kaya dengan hasil laut dan sumber energi, sehingga diperebutkan sejumlah negara.
 
 
Sumber: Vivanews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMEN POSITIF "OK"