Halaman

Powered By Blogger

SELAMAT DATANG DI ZMID

"ZMID" adalah kulasan berita yang berisi tentang Politik dan dunia militer baik dalam maupun luar negeri.

Jumat, 26 Oktober 2012

India Telah Mengakusisi Pesawat AEW&C Buatan Embraer


India sedang memajukan kemitraan inovatif dengan Brasil untuk membuat pesawat Embraer 145 pertama bagi AU India, yang membuka jalan bagi sistem Peringatan Dini dan Kendali Angkasa pertama buatan negeri ini. 

Pesawat ini dipasangi sistem Peringatan Dini dan Kendali Angkasa [AEW&C] yang dikenal sebagai radar Susunan Dipindai Elektronik Aktif [AESA]. Dirancang dan dikembangkan oleh Pusat Sistem Angkasa [CABS] yang berkedudukan di Bengaluru, radar ini memiliki kapasitas untuk memperingatkan AU India dan mendeteksi rudal yang meluncur serta pesawat pemburu milik sekutu dan musuh dari berbagai kisaran yang diperluas.

“Dunia tengah menyaksikan program ini sambil menahan napas,” kata Vijay Kumar Saraswat, penasihat bidang ilmiah bagi kementerian pertahanan India. Dia berbicara pada upacara perayaan pengiriman pesawat pertama serta prestasi kedirgantaraan India.

“Kesuksesannya akan menempatkan negara ini ke dalam kelompok elit yang dapat mengembangkan dan menghasilkan sistem secanggih itu,” katanya.

Hal ini diumumkan setelah berhasil menuntaskan pengujian darat dan terbang pesawat yang memenuhi target operasional sebagaimana ditetapkan oleh Pertahanan dan Keamanan Embraer Brasil serta CABS dan Organisasi Penelitian & Pengembangan Pertahanan [DRDO] India.

India diperkirakan menerima pesawat kedua pada akhir tahun, dan pesawat ketiga di bulan Desember 2013.

Memancangkan tonggak prestasi 

Pengembangan baru-baru ini telah memajukan operasi militer India yang semakin modern, memancangkan tonggak prestasi yang mewujudkan visi pertahanan India untuk “mengembangkan dan mewujudkan ilmu pengetahuan kelas dunia” serta “sistem dan solusi yang bersaing secara internasional.”

Shri G. Elangovan, ketua pengawas penelitian & pengembangan DRDO, mencermati bahwa EMB 145 AEW&C memiliki kapabilitas besar seperti sistem pengisian kembali bahan bakar saat dalam penerbangan, kapasitas listrik dan pendinginan yang ditingkatkan secara besar, serta perubahan struktural yang menyeluruh.
“Hal ini akan memungkinkan pemasangan sistem misi terkini yang sudah dikembangkan oleh CABS India bersama pusat kerja DRDO,” kata Elangovan.

India dan Brasil telah menandatangani perjanjian pada tahun 2008 untuk tiga pesawat kelas Embraer 145AEW&C yang dimodifikasi, yang diproyeksikan senilai $210 juta. Kontrak Brasil mencakup paket lengkap pelatihan, dukungan teknis, suku cadang dan perlengkapan pendukung di darat.

India sudah memiliki tiga AEW&C buatan Israel dan sedang memproses untuk memperoleh dua lagi.

Radar dapat melacak 500 target 

Radar ini memiliki kapasitas untuk memindai 240 derajat dalam waktu singkat dan menjangkau kisaran 350 kilometer, demikian menurut para insinyur pertahanan India. Pesawat dapat beroperasi dengan maksimal 12 awak pesawat, dan terbang tanpa berhenti selama 10 hingga 12 jam dengan pengisian bahan bakar di udara. Radar dapat melacak lebih dari 500 target secara simultan. Radar ini pun memfungsikan kendali dan perintah ruang pertempuran yang berlangsung di udara dengan mengarahkan pesawat pemburu dan melancarkan serangan terhadap pesawat yang menyerang.

Unit AWACS dan AEW&C juga digunakan untuk pengintaian target darat dan dapat melakukan fungsi C2BM [pengelolaan perintah dan kendali, pertempuran]. Radar ini pun membantu operator untuk membedakan pesawat milik sekutu dan pesawat musuh.

Melalui kesepakatan senilai 1,1 milyar dolar pada tahun 2004, AU India memperoleh tiga Phalcon AWACS yang ditumpangkan pada pesawat IL-76 Rusia. Kenaikan biaya telah menunda penyelesaian pesanan untuk dua Phalcon AWACS tambahan, yang memiliki kisaran lebih dari 400 kilometer dan 360 derajat.

“Program ini mencakup pemasangan sistem pada pesawat, pemaduan sistem dan memaksimalkan kapabilitas kinerja sistem sepenuhnya untuk memuaskan aspirasi penggunanya,” kata Saraswat.

“Tonggak prestasi utama – pengiriman armada Sistem AEW&C ke AU India – bukan hanya mencapai sasaran, tetapi juga mewujudkan impian DRDO.”


Sumber: Apdforum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMEN POSITIF "OK"