Gubernur Tokyo sebelumnya juga
mengaku siap membeli pulau-pulau itu, dengan dana sekitar Rp153,81
miliar dari pengumpulan sumbangan.
Pemerintah Jepang berencana membeli serangkaian pulau tak dihuni yang berada di pusat sengketa teritorial antara negara itu dengan China dan Taiwan. Sebagaimana diberitakan surat kabar setempat, Jepang hendak membeli pulau-pulau itu dari pemilik pribadinya.
Menurut pemberitaan Asahi Shimbun, pihak pemerintah Jepang pada Jumat (6/7), menyampaikan rencana tersebut kepada seorang politisi nasionalis yang sebelumnya juga ingin membeli pulau itu karena menilai pemerintah tak serius menjaganya.
Langkah ini diyakini bakal memanaskan lagi situasi antara Tokyo dengan Taipei dan Beijing, karena mereka masih sama-sama bersikukuh mengklaim memiliki pulau-pulau sengketa di kawasan Laut China Selatan (LCS) itu. Orang Jepang menyebutnya (kepulauan itu) Senkaku, sementara orang China mengenalnya dengan nama Diaoyou.
Berdasarkan laporan surat kabar itu, sejumlah pejabat senior Jepang sudah bernegosiasi dengan pemilik pulau-pulau itu, yakni keluarga Kurihara, demi memastikan dapat membeli tiga pulau berdekatan menjelang akhir tahun ini. Tiga pulau dimaksud adalah Uotsurijima, Kitakojima, dan Minamikojima.
Pulau-pulau yang berada di kawasan kaya hasil laut dan diduga punya cadangan mineral tinggi itu, diketahui dibeli oleh keluarga Kurihara berpuluh-puluh tahun lalu dari keturunan orang Jepang yang menguasainya sebelumnya. Pulau-pulau itu sendiri dihuni oleh para nelayan Jepang sebelum berakhirnya Perang Dunia II.
Sejak menjadi pusat sengketa, perairan di sekitarnya pun kemudian kerap diwarnai dengan berbagai insiden maupun keributan, termasuk penangkapan seorang warga China yang menabrakkan kapalnya kepada dua kapal patroli Jepang pada 2010. Kamis lalu, seperti dilaporkan penjaga pantai Jepang, dua warga Jepang terlihat berenang ke Kitakojima dan berdiam di sana selama 90 menit. Sementara awal pekan ini, beberapa kapal Taiwan terlibat keributan dengan kapal patroli Jepang di sekitar pulau-pulau itu.
Pada April lalu, pihak Jepang pertama kali mengungkapkan rencana pembeliannya, tepatnya lewat Gubernur Tokyo, Shintaro Ishihara, yang mengaku telah berunding untuk membeli pulau-pulau itu bagi daerahnya. Ishihara bahkan dilaporkan telah mengumpulkan lebih dari 1,3 miliar yen atau US16,3 juta (sekitar Rp153,81 miliar) dari sumbangan seantero negeri untuk rencananya itu.
Sumber: BERITASATU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"