Presiden SBY mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari pada Rabu, 21 November 2012, malam, waktu Islamabad, Pakistan. Pertemuan membahas peningkatan kerjasama kedua negara, salah satunya di bidang pertahanan (persenjataan dan militer).
Dikutip dari KOMPAS, dalam kerjasama pertahanan tersebut, disepakati bahwa Pakistan membeli sejumlah pesawat buatan PT DI untuk memperkuat militer mereka. Namun tidak dijelaskan jumlah maupun jenis pesawat buatan PT DI yang dibeli oleh Pakistan.
Produk pesawat PT DI memang merupakan produk unggulan dunia, salah satunya CN-235. Banyak militer negara-negara di dunia yang memakai CN-235 ini, mulai dari negara yang "tidak memiliki" teknologi pesawat terbang, hingga negara-negara dengan teknologi kedirgantaraan masa kini. Sebut saja Arab Saudi, UEA, Chili, Ekuador, Kolumbia, Irlandia, Maroko, Panama, Korea Selatan, Prancis hingga Amerika Serikat dan masih banyak lagi. Atau mungkin negara-negara itu cuma "coba-coba" dengan produk PT DI? Mungkin saja, seperti Prancis yang sudah "coba-coba" dengan mengakuisisi 19 unit CN-235 PT DI untuk Angkatan Udaranya he..
Kalau bicara soal Pakistan, negara sepuluh besar nuklir ini sebelumnya memang juga sudah membuktikan kehandalan 4 CN-235 yang telah memperkuat Angkatan Udara mereka sejak 2004.
Dalam kunjungannya ke Pakistan, Presiden SBY didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, antara lain Menkopolkam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, serta Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Sumber: Arteleri