Seorang
komandan senior dari Korps Pengawal Revolusi Islam (Pasdaran)
mengatakan Iran telah memperoleh informasi yang cukup dari pesawat tanpa
awak AS yang berhasil ditangkap tahun lalu untuk menduplikasinya.
"Pesawat tanpa awak RQ-170 Amerika tidak diragukan lagi akan diduplikasi," kata Panglima Divisi Aerospace Pasdaran Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Selasa.
Seraya menepis klaim media asing tentang ketidakmampuan Iran untuk memecahkan kode informasi pesawat tanpa awak itu, Hajizadeh mengatakan, Republik Islam telah membuktikan kehebatannya dengan mengirimkan kode yang membuat pesawat tanpa awak itu mendarat di wilayah Iran.
"Yang penting adalah bahwa ratusan teknologi telah digunakan dalam setiap pesawat mata-mata ini yang masing-masing sangat penting secara operasional, informasi, dan teknologi dan kami telah mendapatkan informasi yang musuh tidak ingin kami memilikinya," tambahnya.
Menanggapi pertanyaan apakah Iran akan menjual informasi atau teknologi pesawat tersebut ke sejumlah negara seperti Rusia, Hajizadeh menyatakan bahwa keputusan dalam hal ini akan diambil di tingkat yang lebih tinggi dari pemerintah Iran.
Pada 1 Juli, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan negara itu telah memperoleh informasi teknis baru dari pesawat tanpa awak AS atau yang disebut dengan Sentinel.
Dikatakannya, "Proses pengambilan detail dan spesifikasi teknis dari RQ-170 berjalan normal, dan kami telah mencapai prestasi baru dalam hal ini, namun kami tidak berniat untuk mempublikasikannya."
RQ-170 Sentinel ditembak jatuh dengan kerusakan minimal oleh unit perang elektronik Angkatan Darat Iran, Minggu 4 Desember 2011 ketika terbang di atas kota Kashmar, sekitar 140 mil (225km) dari perbatasan Afghanistan.
Setelah berhasil mengamankan pesawat tersebut, Iran mengumumkan akan melakukan reverse engineering pada RQ-170 Sentinel, yang didesain mirip pesawat pembom Angkatan Udara AS B-2 stealth.
RQ-170 adalah pesawat siluman tanpa awak yang dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan Lockheed Martin.
Pesawat tersebut merupakan pesawat mata-mata tercanggih Amerika. Jatuhnya Penangkapan pesawat tersebut oleh pasukan Iran dinilai sangat memalukan bagi Washington.
Sumber: Irib
"Pesawat tanpa awak RQ-170 Amerika tidak diragukan lagi akan diduplikasi," kata Panglima Divisi Aerospace Pasdaran Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Selasa.
Seraya menepis klaim media asing tentang ketidakmampuan Iran untuk memecahkan kode informasi pesawat tanpa awak itu, Hajizadeh mengatakan, Republik Islam telah membuktikan kehebatannya dengan mengirimkan kode yang membuat pesawat tanpa awak itu mendarat di wilayah Iran.
"Yang penting adalah bahwa ratusan teknologi telah digunakan dalam setiap pesawat mata-mata ini yang masing-masing sangat penting secara operasional, informasi, dan teknologi dan kami telah mendapatkan informasi yang musuh tidak ingin kami memilikinya," tambahnya.
Menanggapi pertanyaan apakah Iran akan menjual informasi atau teknologi pesawat tersebut ke sejumlah negara seperti Rusia, Hajizadeh menyatakan bahwa keputusan dalam hal ini akan diambil di tingkat yang lebih tinggi dari pemerintah Iran.
Pada 1 Juli, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan negara itu telah memperoleh informasi teknis baru dari pesawat tanpa awak AS atau yang disebut dengan Sentinel.
Dikatakannya, "Proses pengambilan detail dan spesifikasi teknis dari RQ-170 berjalan normal, dan kami telah mencapai prestasi baru dalam hal ini, namun kami tidak berniat untuk mempublikasikannya."
RQ-170 Sentinel ditembak jatuh dengan kerusakan minimal oleh unit perang elektronik Angkatan Darat Iran, Minggu 4 Desember 2011 ketika terbang di atas kota Kashmar, sekitar 140 mil (225km) dari perbatasan Afghanistan.
Setelah berhasil mengamankan pesawat tersebut, Iran mengumumkan akan melakukan reverse engineering pada RQ-170 Sentinel, yang didesain mirip pesawat pembom Angkatan Udara AS B-2 stealth.
RQ-170 adalah pesawat siluman tanpa awak yang dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan Lockheed Martin.
Pesawat tersebut merupakan pesawat mata-mata tercanggih Amerika. Jatuhnya Penangkapan pesawat tersebut oleh pasukan Iran dinilai sangat memalukan bagi Washington.
Sumber: Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"