Pesawat tempur milik Israel (Foto: AFP)
TEL AVIV - Bila Israel bersikeras untuk
melakukan serangan kepada Iran,kemungkinan besar proses perdamaian yang
dihasilkan bersama Mesir dan Yordania, terancam batal. Hal ini
diperingatkan oleh Amerika Serikat (AS) kepada Israel.
Seorang pejabat tinggi AS memperingatkan Israel bahwa Mesir dan Yordania bisa saja membatalkan traktat perdamaian yang sudah disepakati. Batalnya perjanjian damai itu tidak terlepas dengan ancaman Israel ke Iran, yang notabene adalah sekutu kedua negara tersebut.
Bila terjadi, hubungan diplomatik Israel dengan kedua negara tersebut juga dipastikan rusak. Menurut pihak AS, hal ini bisa saja terjadi karena pemimpin Arab sekarang tidak bisa mengendalikan rakyat mereka.
Sebagai contoh, beredarnya cuplikan film "Innocent of Muslim" yang menggerakan warga di Timur Tengah untuk melakukan aksi protes di jalanan.
"Sekarang, pemimpin Arab tidak bisa mengendalikan rakyat mereka, pengadilan jalanan yang mengendalikannya. Serangan Israel ke Iran tentunya hal terakhir yang diinginkan. Seluruh dunia Arab dan Muslim akan turun ke jalan menentang penyerangan tersebut," ucap pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/9/2012).
"Apa yang terjadi dengan film (Innocent of Muslim), hanya sebagian kecil dari apa yang terjadi bila Israel melakukan serangan. Aksi massa besar-besaran yang bisa saja terjadi, akan menghancurkan perjanjian damai, meski Mesir dan Yordania menunjukkan penolakan mereka terhadapnuklir Iran," imbuhnya.
Selain mengorbankan hubungan antara Israel dengan Yordania dan Mesir, sebuah serangan tentunya bisa menimbulkan dampak hubungan diplomatik yang buruk antara Israel dengan negara Muslim lainnya di seluruh dunia.
Seorang pejabat tinggi AS memperingatkan Israel bahwa Mesir dan Yordania bisa saja membatalkan traktat perdamaian yang sudah disepakati. Batalnya perjanjian damai itu tidak terlepas dengan ancaman Israel ke Iran, yang notabene adalah sekutu kedua negara tersebut.
Bila terjadi, hubungan diplomatik Israel dengan kedua negara tersebut juga dipastikan rusak. Menurut pihak AS, hal ini bisa saja terjadi karena pemimpin Arab sekarang tidak bisa mengendalikan rakyat mereka.
Sebagai contoh, beredarnya cuplikan film "Innocent of Muslim" yang menggerakan warga di Timur Tengah untuk melakukan aksi protes di jalanan.
"Sekarang, pemimpin Arab tidak bisa mengendalikan rakyat mereka, pengadilan jalanan yang mengendalikannya. Serangan Israel ke Iran tentunya hal terakhir yang diinginkan. Seluruh dunia Arab dan Muslim akan turun ke jalan menentang penyerangan tersebut," ucap pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/9/2012).
"Apa yang terjadi dengan film (Innocent of Muslim), hanya sebagian kecil dari apa yang terjadi bila Israel melakukan serangan. Aksi massa besar-besaran yang bisa saja terjadi, akan menghancurkan perjanjian damai, meski Mesir dan Yordania menunjukkan penolakan mereka terhadapnuklir Iran," imbuhnya.
Selain mengorbankan hubungan antara Israel dengan Yordania dan Mesir, sebuah serangan tentunya bisa menimbulkan dampak hubungan diplomatik yang buruk antara Israel dengan negara Muslim lainnya di seluruh dunia.
Sumber: Okezone