Tentara Pembebasan Suriah (FSA)
berpose di
atas tank yang berhasil mereka rebut dari militer Suriah di sebuah desa
di Provinsi Idlib, Suriah.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Rusia mengatakan Amerika Serikat
(AS) membantu dan mengoordinasikan pengiriman senjatauntuk pemberontak
Suriah.
"Washington mengetahui pengiriman senjata untuk kelompok bersenjata
ilegal di Suriah. Dilihat dari pernyataan para pejabat AS di media, AS
telah mengoordinasikan dan membantu pengiriman logistik itu," kata
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan,
Kamis (25/10), seperti dikutip Press TV.
Pada Rabu (24/10), komandan militer Rusia mengatakan kelompok
bersenjata Suriah memperoleh senjata buatan AS, termasuk rudal
anti-pesawat Stinger.
Jenderal Nikolai Makarov mengatakan tidak jelas siapa yang telah
menerima senjata tersebut. "Kami mendapat informasi bahwa pemberontak
Suriah memiliki rudal yang ditembakkan dari atas bahu, termasuk rudal
Stingers buatan Amerika Serikat," ungkapnya.
"Kita harus tetap mencari tahu apa lagi yang telah dikirim untuk para pemberontak Suriah," kata Jenderal Makarov.
Pejabat senior militer Rusia itu menambahkan kemungkinan pengiriman
senjata dan bahan logistik lainnya untuk para pemberontak Suriah dari
luar negeri lewat berbagai sarana transportasi.
Penyiar NBC News AS melaporkan pada Juli lalu pemberontak
Suriah memperoleh dua lusin sistem pertahanan udara portabel (dikenal
sebagai MANPADS) yang dikirim lewat Turki. "Tapi Amerika mengklaim
mereka belum mengirim apapun pada pemberontak," kata Jenderal Makarov.
"Kami memiliki informasi terpercaya bahwa pemberontak Suriah memiliki
MANPADS buatan luar negeri, termasuk buatan Amerika," katanya lagi.
Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011. Damaskus dalang
kerusuhan adalah kelompok teroris bersenjata sedangkan oposisi Surah
menuduh pasukan keamanan lah yang melakukan pembunuhan.
Pemerintah Suriah mengatakan bahwa kekacauan itu diatur oleh pihak
asing karena menurut beberapa laporan, mayoritas anggota teroris
bersenjata itu adalah warga negara asing.
Sumber: Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"