Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, yang didukung oleh
kepemimpinan militer dan memperoleh dana anggaran sebesar 16,7 milyar
dolar AS, akan terus maju dengan rencana tiga tahunnya untuk memperkuat
dan melakukan modernisasi persenjataan militer Indonesia.
Indonesia berada dalam perjalanan untuk mempengaruhi percaturan
dunia, demikian menurut seorang analis - suatu ambisi yang dapat
ditelusuri sejak proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945 dari penjajahan
Belanda. Dengan laju pertumbuhan saat ini, Indonesia dapat menjadi salah
satu dari lima negara dengan ekonomi terkuat sebelum tahun 2040,
demikian ramalan para pejabat.
Sebagai inti dari komunitas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara [ASEAN] dan negara terbesar di komunitas Asia Tenggara, modernisasi pertahanan Indonesia berkemungkinan
untuk menempatkan negara ini sebagai pembelanja militer utama di
wilayah tersebut. Dan karena jalur reformasi Indonesia ke arah
konsolidasi demokratis, para pengamat mengatakan bahwa kemunculan
kekuatan militer negara ini tidak perlu dikhawatirkan akan mengalami
destabilisasi.
Pergeseran dramatis kebijakan pertahanan Indonesia
muncul setelah kekosongan 10 tahun pembelanjaan militer akibat
kekurangan dana, setelah negara tersebut berfokus pada pertumbuhan
ekonomi dan usaha perkembangan. Peningkatan pada tahun 2012 menghadirkan
30 persen dari anggaran nasional negara ini. Angkatan Udara dan Laut
Indonesia diharapkan menjadi penerima terbesar dari hasil peningkatan
anggaran pertahanan ini.
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa
pertumbuhan dalam anggaran pertahanan tersebut dimaksudkan sebagai usaha
untuk "memperkuat posisi militer, demi menjamin keberhasilan misi untuk
menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.”
Rencana pengembangan militer tersebut mencakup pembelian kapal
penghancur berpeluru kendali, tank, sistem peluncuran roket majemuk, jet
tempur, kapal selam dan persenjataan militer lainnya.
Senjata yang dikembangkan secara domestik dan dibeli di luar
negeri ini akan didukung teknologi terbaru. Strategi modernisasi ini
memiliki harga yang sangat mahal: 2,5 milyar dolar AS untuk 10 frigat
ringan yang dikembangkan oleh produsen kapal negara PAL; 2 milyar dolar
AS untuk empat kapal selam; dan 6 milyar dolar AS untuk tambahan pesawat
jet tempur Sukhoi dan F16.
Anggaran ini juga dimaksudkan untuk meliputi kebutuhan
non-senjata yang berhubungan dengan pertahanan nasional, termasuk
aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit dan
pegawai negeri dalam angkatan bersenjata Indonesia.
Anggaran ini akan berfokus pada pembelian produk domestik,
demikian kata Yugiantoro. Jika tidak terdapat ketersediaan materi yang
diproduksi secara domestik, akan digunakan para produsen asing dengan
syarat penggunaan metode produksi gabungan. Dan impor produk asing juga
akan dipantau demi memastikan manfaatnya bagi Indonesia.
Komite Tingkat Tinggi [HLC] negara ini akan menyediakan
pengawasan guna mengendalikan pemantauan dan laju perluasan sektor
pertahanan sampai tahun 2014, demikian ungkap menteri pertahanan.
HLC yang diketuai oleh wakil menteri pertahanan, akan
mencakupkan perwakilan dari beberapa divisi pemerintah, termasuk
keuangan, perencanaan, audit, dan badan pemerintah khusus yang
bertanggung jawab untuk melakukan pembelian barang serta jasa.
“Tujuan utama dari tim pengendali ini adalah mulai dari awal
tahap perencanaan seperti halnya juga selama tahap penerapan, untuk
memantau keuangan dan pembelian bagi sektor pertahanan ini,” demikian
yang dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Angkatan Udara menambahkan 17 skuadron
Pembangunan militer ini mencakup inventaris yang mengesankan.
Untuk Angkatan Udara Indonesia: 64 jet tempur Sukhoi; 32 jet tempur F16;
36 pesawat tempur Hawk 100/200; 12 jet tempur F5E; 16 pesawat tempur
Super Tucano; 16 pesawat tempur Yak 130; 36 pesawat tanpa awak; dan 64
pesawat transportasi Hercules.
Angkatan Laut menambahkan 3 armada
Tiga armada akan ditambahkan ke Angkatan Laut Indonesia, yang
memiliki armada Barat dengan markas besar di Tanjung Pinang, Natuna, dan
Belawan. Armada Pusat akan memiliki markas besar di Surabaya, Makassar,
dan Tarakan. Armada Timur akan bermarkas besar di Ambon, Merauke, dan
Kupang. Kemudian, jumlah prajurit Angkatan Laut yang aktif akan
ditingkatkan hingga 60.000, ditugaskan di berbagai markas. Para prajurit
ini akan didukung oleh 350 tank BMP 4F; 17 tank amfibi; 320 kendaraan
amfibi lapis baja; 800 misil QW3; 40 Grad RM; dan 75 Howitzer.
Inventaris tambahan mencakup 32 frigat; 56 corvette; 82 kapal patroli
cepat yang dipersenjatai misil; enam kapal selam; dan 48 kapal logistik serta transportasi.
Tambahan angkatan darat termasuk tank dan misil
Angkatan Darat, yang merupakan komponen darat angkatan
bersenjata Indonesia, memiliki perkiraan jumlah pasukan sebanyak
180.000, Brigadir Kavaleri, cadangan strategis, dan unit-unit lain yang
telah terlibat dalam operasi sejak perjuangan negara ini untuk meraih
kemerdekaan.
Peningkatan anggaran ini memberikan inventaris yang berikut:
tiga divisi komando strategies; 150 batalyon pasukan serbu; 200 tank
perang utama yang akan disebar di Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat;
540 kendaraan lapis baja yang dibuat oleh Pindad untuk batalyon
infanteri mekanik; 320 kendaraan dengan meriam; 890 meriam dan artileri
howitzer; 720 misil NDL; 20 helikopter tempur MI35; 26 helikopter
transportasi MI17; 1.300 misil anti-tank; 60 misil anti-pesawat baru;
dan 700 misil strategis jenis Pindad-Lapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"