VIVAnews – Prajurit TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan
Darat mengikuti gladi bersih upacara peringatan Hari Ulang Tahun TNI
ke-67 di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu
3 Oktober 2012.
Upacara peringatan HUT TNI ke-67 sendiri baru akan dilakukan pada Jumat, 5 Oktober 2012. Meski masih gladi bersih, namun para prajurit TNI itu tak setengah-setengah dalam unjuk kebolehan. Prajurit TNI AD melakukan atraksi bela diriu militer, sedangkan prajurit TNI AU melakukan atraksi udara.
Bela diri militer yang ditunjukkan oleh prajurit TNI AD misalnya dengan mendemonstrasikan gerakan pukulan, kuncian, dan posisi menyerang serta bertahan. Bela diri militer ini merupakan kemampuan wajib prajurit sebagai penjaga keamanan Indonesia di garda terdepan.
Tim bela diri TNI AD bahkan pernah meraih penghargaan internasional di Korea. Mereka meraih medali emas untuk kategori beregu, serta medali perak dan medali perunggu untuk kelas perorangan. Bela diri militer bukan satu-satunya atraksi yang ditunjukkan oleh TNI AD.
Di sebelah kelompok prajurit yang melakukan demo bela diri, ada pula regu prajurit yang melakukan gerakan senam balok. Senam itu dilakukan untuk melatih otot tangan dan kaki. Tujuannya agar prajurit terlihat gagah dan profesional dalam melakukan tugasnya.
Dalam senam balok itu, balok sepanjang tiga meter dan seberat 30 kilogram diangkat oleh dua orang prajurit dengan gerakan kombinasi yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Senam balok juga mencakup gerakan halang rintang yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan prajurit ketika menghadapi rintangan alam saat penugasan.
Tak kalah atraktif, regu bersenjata juga unjuk kebolehan. Mereka melakukan formasi berjajar untuk menggambarkan kekokohan TNI AD. Saat mengakhiri atraksinya, regu bersenjata kemudian menembakkan senapan sekali ke udara.
Sementara itu, di atas Lanud Halim Perdanakusuma melintas sebuah helikopter Cessna milik TNI AU yang menarik banner bertuliskan “Dirgahayu HUT TNI.” Pertunjukan oleh prajurit TNI AU memang tak kalah menarik.
Menggunakan helikopter Colibri, tim demo udara “Dynamic Pegasus” menggelar beberapa atraksi. Salah satu atraksi menunjukkan lima helikopter membentuk formasi V yang kemudian pecah menjadi dua elemen, di mana tiga helikopter naik ke atas dan dua pesawat melakukan cross. Formasi ini menunjukkan salam dinamis dari Pegasus.
Tim Dynamic Pegasus juga melakukan formasi head on, di mana satu-persatu helikopter melintas dan dua helikopter menyilang ke atas. Gerakan ini merupakan strategi menembak sasaran ke bawah dan naik ke atas untuk menghindari tembakan dari bawah, kemudian bergerak ke bawah lagi untuk menembak dan pergi. Formasi ini dinamakan hit and run.
Selanjutnya, tiga helikopter memutar ke sudut 360 derajat dengan cepat. Untuk salam penutup, kelima helikopter itu terbang berkumpul kemudian memencar. Ini dinamakan formasi sparkling pegasus. Helikopter Colibri ini kerap digunakan TNI AU untuk melakukan misi operasional, pelatihan terbang, serta misi kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan bencana alam.
Upacara peringatan HUT TNI ke-67 sendiri baru akan dilakukan pada Jumat, 5 Oktober 2012. Meski masih gladi bersih, namun para prajurit TNI itu tak setengah-setengah dalam unjuk kebolehan. Prajurit TNI AD melakukan atraksi bela diriu militer, sedangkan prajurit TNI AU melakukan atraksi udara.
Bela diri militer yang ditunjukkan oleh prajurit TNI AD misalnya dengan mendemonstrasikan gerakan pukulan, kuncian, dan posisi menyerang serta bertahan. Bela diri militer ini merupakan kemampuan wajib prajurit sebagai penjaga keamanan Indonesia di garda terdepan.
Tim bela diri TNI AD bahkan pernah meraih penghargaan internasional di Korea. Mereka meraih medali emas untuk kategori beregu, serta medali perak dan medali perunggu untuk kelas perorangan. Bela diri militer bukan satu-satunya atraksi yang ditunjukkan oleh TNI AD.
Di sebelah kelompok prajurit yang melakukan demo bela diri, ada pula regu prajurit yang melakukan gerakan senam balok. Senam itu dilakukan untuk melatih otot tangan dan kaki. Tujuannya agar prajurit terlihat gagah dan profesional dalam melakukan tugasnya.
Dalam senam balok itu, balok sepanjang tiga meter dan seberat 30 kilogram diangkat oleh dua orang prajurit dengan gerakan kombinasi yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Senam balok juga mencakup gerakan halang rintang yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan prajurit ketika menghadapi rintangan alam saat penugasan.
Tak kalah atraktif, regu bersenjata juga unjuk kebolehan. Mereka melakukan formasi berjajar untuk menggambarkan kekokohan TNI AD. Saat mengakhiri atraksinya, regu bersenjata kemudian menembakkan senapan sekali ke udara.
Sementara itu, di atas Lanud Halim Perdanakusuma melintas sebuah helikopter Cessna milik TNI AU yang menarik banner bertuliskan “Dirgahayu HUT TNI.” Pertunjukan oleh prajurit TNI AU memang tak kalah menarik.
Menggunakan helikopter Colibri, tim demo udara “Dynamic Pegasus” menggelar beberapa atraksi. Salah satu atraksi menunjukkan lima helikopter membentuk formasi V yang kemudian pecah menjadi dua elemen, di mana tiga helikopter naik ke atas dan dua pesawat melakukan cross. Formasi ini menunjukkan salam dinamis dari Pegasus.
Tim Dynamic Pegasus juga melakukan formasi head on, di mana satu-persatu helikopter melintas dan dua helikopter menyilang ke atas. Gerakan ini merupakan strategi menembak sasaran ke bawah dan naik ke atas untuk menghindari tembakan dari bawah, kemudian bergerak ke bawah lagi untuk menembak dan pergi. Formasi ini dinamakan hit and run.
Selanjutnya, tiga helikopter memutar ke sudut 360 derajat dengan cepat. Untuk salam penutup, kelima helikopter itu terbang berkumpul kemudian memencar. Ini dinamakan formasi sparkling pegasus. Helikopter Colibri ini kerap digunakan TNI AU untuk melakukan misi operasional, pelatihan terbang, serta misi kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan bencana alam.
Sumber: Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"