Liputan6.com, Bogor: Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI Imam Edi Mulyono menjelaskan bahwa jumlah pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam misi penjaga perdamaian dunia akan ditingkatkan menjadi 4.000 personel, dari sekarang yang hanya berjumlah sekitar 1.800 personel.
Menurut Imam, hal itu guna menjalankan Instruksi Presiden yang mengharapkan agar Indonesia lebih berperan di dunia Internasional dalam membantu menjaga perdamainan dunia serta menjadi fasilitator di negara-negara konflik.
"Kita ingin menjalankan apa yang diharapkan oleh Bapak Presiden dalam meningkatkan paecekeeping kita, mungkin mencapai jumlah 4.000 ribu," kata Imam saat ditemui dalam Konferensi Persnya di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/5).
Lebih lanjut Imam juga menjelaskan bahwa dengan penambahan pasukan yang tadinya hanya 1.800 personel menjadi 4.000 personel maka hal tersebut membuat Indonesia masuk menjadi 10 negara terbesar yang memberikan pasukan perdamaian dunia.
"Dengan harapan masuk 10 besar di dunia yang dalam pengiriman pasukan perdamaian dengan jumlah yang ada saat ini ada 1.800 maka Indonesia belum masuk 10 besar," jelasnya.
"Jadi kita harapkan dalam 2 tahun kedepan akan menjadi 4 ribu personil. Tapi untuk jumlah yang pasti sampai saat ini belum bisa kami sampaikan karena masih harus ada persipan-persiapan dan ada negosisasi," tukasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyebutkan, keterlibatan pemerintah dalam perdamaian dunia bukan dalam rangka 'peacemaking', tetapi 'peacekeeping'. Peacekeeping ini menurutnya cukup menarik karena melibatkan spesifikasi, dimana tentara Indonesia punya peran sebagai civic person yang sekarang ini dikenal civil military coordination, misalnya pelayanan kesehatan.
Sumber: SCTV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"