NATUNA-(IDB) :Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Ranai, Kolonel Laut (P) Suhartono, Rabu, mengatakan akan meningkatkan patroli kapal perang di Laut Natuna dan Laut Cina Selatan dari 19 kali pertahun 40 kali pertahun.
Hal tersebut diungkapkan Suhartono pada audiensi Kepala Kantor Berita Antara Biro Kepulauan Riau (Kepri), Evi R Syamsir ke Markas Komando (Mako) Lanal Ranai, di Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.
"Berdasarkan data tahun lalu, patroli kapal perang di Natuna hanya dilakukan sebanyak 19 kali pertahun, namun saat ini kami akan meningkatkan patroli hingga maksimal 40 kali dala setahun," ungkapnya.
Dia mengatakan dimasa kepemimpinannya yang baru berjalan delapan bulan, pihaknya berupaya melakukan peningkatan patroli antara 30 hingga 40 kali pertahun.
"Sampai saat ini kami sudah melakukan patroli sebanyak 30 kali," sebutnya.
Wilayah operasional Lanal Ranai yang berada di ALKI-I tingkat kerawanannya cukup tinggi, khususnya perairan Natuna, karena wilayah tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Vietnam,.
"Sehingga Lanal Ranai selaku pelaksana operasi Keamanan Laut (Kamla) diwilayahnya harus mampu melaksanakan pengendalian laut dan menciptakan terwujudnya keamanan laut di wilayah tersebut," ucapnya.
Menurutnya, hal ini menjadi agenda penting bagi Kabupaten Natuna yang secara nasional menjadi wilayah strategis nasional yang patut dijaga dari gangguan pihak asing.
"Tidak bisa dipungkiri, kehadiran kapal perang yang selalu rutin melakukan patroli menjadi tolak ukur bagi pihak asing. "Natuna selalu menjadi incaran pihak asing dan kita konsen terhadap keamanan laut Natuna, khususnya," jelasnya.
Ia mengakui, Natuna yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan Vietnam memiliki nilai strategis bagi NKRI dan bagi negara asingpun selalu memantau.
"Jangan salah, informasi keamanan laut kita selalu disortir oleh negara asing dan mereka sangat meremehkan negara kita," sebutnya.
Karena itu, Suhartono akan melakukan berbagaiupaya sesuai porsinya. "Kita akan memperbanyak kapal dan membangun radar di pulau-pulau," ujarnya.
Selama ini, menurutnya AL Ranai belum memiliki radar. "Untuk itu, pihaknya akan berupaya mewujudkan radar yang diletakkan di pulau-pulau seperti pulau Midai, Subi dan Serasan. Radar adalah indera bagi AL," tegasnya.
Hal senada dikatakan Kabiro Antara Biro Batam, Evy bahwa pihaknya menganggap Kabupaten Natuna sangat penting dari segi penyiaran informasi.
"Merah putih tetap kita pegang teguh, apalagi di kawasan perbatasan yang merupakan laman NKRI," tegasnya.
Dia mengatakan, keberadaan Antara di Kabupaten Natuna sebagai penyampai informasi tentang Kabupaten Natuna ke pihak luar.
"Apa yang menjadi permasalahan dan kebutuhan masyarakat Natuna dapat digesa melalui informasi-informasi yang terus kita siarkan, kitapun komit dengan upaya pihak-pihak terkait dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui informasi," paparnya.
"Hal yang palng penting adalah merah putih dulu," tandasnya.
Hal tersebut diungkapkan Suhartono pada audiensi Kepala Kantor Berita Antara Biro Kepulauan Riau (Kepri), Evi R Syamsir ke Markas Komando (Mako) Lanal Ranai, di Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.
"Berdasarkan data tahun lalu, patroli kapal perang di Natuna hanya dilakukan sebanyak 19 kali pertahun, namun saat ini kami akan meningkatkan patroli hingga maksimal 40 kali dala setahun," ungkapnya.
Dia mengatakan dimasa kepemimpinannya yang baru berjalan delapan bulan, pihaknya berupaya melakukan peningkatan patroli antara 30 hingga 40 kali pertahun.
"Sampai saat ini kami sudah melakukan patroli sebanyak 30 kali," sebutnya.
Wilayah operasional Lanal Ranai yang berada di ALKI-I tingkat kerawanannya cukup tinggi, khususnya perairan Natuna, karena wilayah tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Vietnam,.
"Sehingga Lanal Ranai selaku pelaksana operasi Keamanan Laut (Kamla) diwilayahnya harus mampu melaksanakan pengendalian laut dan menciptakan terwujudnya keamanan laut di wilayah tersebut," ucapnya.
Menurutnya, hal ini menjadi agenda penting bagi Kabupaten Natuna yang secara nasional menjadi wilayah strategis nasional yang patut dijaga dari gangguan pihak asing.
"Tidak bisa dipungkiri, kehadiran kapal perang yang selalu rutin melakukan patroli menjadi tolak ukur bagi pihak asing. "Natuna selalu menjadi incaran pihak asing dan kita konsen terhadap keamanan laut Natuna, khususnya," jelasnya.
Ia mengakui, Natuna yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan Vietnam memiliki nilai strategis bagi NKRI dan bagi negara asingpun selalu memantau.
"Jangan salah, informasi keamanan laut kita selalu disortir oleh negara asing dan mereka sangat meremehkan negara kita," sebutnya.
Karena itu, Suhartono akan melakukan berbagaiupaya sesuai porsinya. "Kita akan memperbanyak kapal dan membangun radar di pulau-pulau," ujarnya.
Selama ini, menurutnya AL Ranai belum memiliki radar. "Untuk itu, pihaknya akan berupaya mewujudkan radar yang diletakkan di pulau-pulau seperti pulau Midai, Subi dan Serasan. Radar adalah indera bagi AL," tegasnya.
Hal senada dikatakan Kabiro Antara Biro Batam, Evy bahwa pihaknya menganggap Kabupaten Natuna sangat penting dari segi penyiaran informasi.
"Merah putih tetap kita pegang teguh, apalagi di kawasan perbatasan yang merupakan laman NKRI," tegasnya.
Dia mengatakan, keberadaan Antara di Kabupaten Natuna sebagai penyampai informasi tentang Kabupaten Natuna ke pihak luar.
"Apa yang menjadi permasalahan dan kebutuhan masyarakat Natuna dapat digesa melalui informasi-informasi yang terus kita siarkan, kitapun komit dengan upaya pihak-pihak terkait dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui informasi," paparnya.
"Hal yang palng penting adalah merah putih dulu," tandasnya.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"