Apakah perang udara masa depan yang melibatkan pesawat
generasi ke-5 seperti F-22 dan F-35 masih memerlukan kehadiran AWACS
(radar terbang)?
Budianta
Bantul, Yogyakarta
Dari berbagai sumber USAF diketahui bahwa dengan kecanggihan pesawat generasi kelima maka kebutuhan akan AWACS (Airborne Warning and Control System)
lebih kecil. Apalagi sistem perang udara lawan juga dirancang untuk
menghancurkan radar terbang lawan. Dalam latihan perang di Nellis AFB
yang berlokasi di atas gurun Nevada ditemukan fakta bahwa pesawat AWACS
yang ditempatkan ratusan mil di belakang garis pertempuran tidak bisa
memberikan gambaran menyeluruh tentang ancaman pesawat lawan sebaik
gambaran ancaman udara yang dihasilkan dari sensor pesawat F-22.
Bertempur dengan pesawat generasi keempat masih sangat membutuhkan kehadiran pesawat AWACS untuk mendapatkan informasi “Situation Awareness”
(Kewaspadaan Situasi) di atas medan perang. Namun dengan kemajuan
sensor pesawat generasi kelima seperti F-22 dan F-35 maka kebutuhan
bantuan informasi tersebut sangat berkurang. Memang kehadiran AWACS
masih tetap membantu meningkatkan kewaspadaan, namun dalam situasi
dimana sistem lawan juga bertambah canggih maka AWACS terkadang tidak
bisa tersedia karena terlalu berisiko.
Perbedaan antara
bertempur dengan pesawat tempur generasi keempat dengan generasi kelima
cukup signifikan. Perbedaan utama adalah pesawat tempur generasi keempat
menggunakan sensor yang bermain pada spektrum RF yang berbeda.
Penerbang harus berkomunikasi dengan kata (verbal) lewat radio untuk
membangun gambaran tiga dimensi tentang situasi di depan pesawat.
Selanjutnya penerbang membagi tanggung jawab pada ruang udara tertentu
untuk menyaring lawan dan membagi tanggung jawab. Budaya kerja sama dan
komunikasi di antara penerbang dan pengendali radar terbentuk disini.
Pesawat generasi keempat memiliki sensor radar warning receiver,
jammer, komunikasi data, dan berbagai peralatan independen yang harus
dikelola dengan baik dalam sebuah konsep sistem operasi yang membutuhkan
kemampuan manajemen tempur penerbang.
Dengan pesawat
generasi kelima, penggunaan radar aktif (AESA) dan berbagai sistem
independen tersebut sudah menggabungkan semua data situasi udara dalam
layar glass cockpit yang mudah dibaca. Penerbang tidak usah terlalu
repot dengan manajemen sistem pesawat yang rumit, sistem pesawat sudah
membantu menyajikan dalam data yang mudah digunakan.
Pesawat generasi kelima akan menyajikan informasi lengkap tentang kawan dan lawan layaknya tayangan “battle manager”
dalam pesawat AWACS dari semua sensor yang ada dalam pesawat, dari
pesawat kawan, dari radar bawah, dari radar terbang, dari satelit, dari
kapal angkatan laut, dari pasukan darat, dan dari UAV (pesawat nirawak).
Penerbang bisa mengatur ritme operasi dengan data yang dibutuhkan
sesuai kebutuhan operasi.
Sumber: Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"