PHNOM PENH, KOMPAS.com - Pertemuan tingkat menteri
negara-negara ASEAN yang berlangsung 16-17 November 2012 di Phnom Penh,
Kamboja, membahas masalah konflik di Timur Tengah. ASEAN menyatakan
keprihatinannya atas situasi Timur Tengah yang makin memburuk.
"Kita (ASEAN) sangat prihatin karena situasi di Timur Tengah makin memburuk, baik itu dimensi Suriah dan Turki, juga sekarang Palestina dan Israel. Kita menyerukan agar konflik bisa segera dihentikan dan aksi-aksi Israel bisa dihentikan," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Sabtu (17/11/2012) malam.
Sebelumnya, Sabtu siang, sesaat sebelum bertolak ke Kamboja untuk menghadiri KTT ASEAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan seruan atas konflik Israel-Palestina di Gaza. "Indonesia sungguh menyerukan agar kekerasan segera bisa dihentikan. Cegah terjadinya perang terbuka seperti yang terjadi pada akhir 2008 dan awal 2009," katanya seperti dilaporkan wartawan Kompas Christoporus Wahyu Haryo P dari Phnom Penh.
"Saya cemas karena serangan-serangan udara Israel masih terus berlangsung, sementara tembakan roket dengan jarak jauh juga masih terjadi. Sementara korban penduduk sipil yang tidak berdosa, terus berjatuhan," lanjutnya.
Menurut Presiden, Indonesia sangat berharapa Dewan Keamanan PBB bisa mengambil langkah-langkah yang tegas dan tepat untuk menghentikan kekerasan, serta mencegah terus meluas dan meningkatnya aksi kekerasan dan kemungkinan kekerasan baru di kawasan itu.
"Sikap Indonesia jelas, kita mendukung kemerdekaan bangsa Palestina," kata Presiden.
"Kita (ASEAN) sangat prihatin karena situasi di Timur Tengah makin memburuk, baik itu dimensi Suriah dan Turki, juga sekarang Palestina dan Israel. Kita menyerukan agar konflik bisa segera dihentikan dan aksi-aksi Israel bisa dihentikan," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Sabtu (17/11/2012) malam.
Sebelumnya, Sabtu siang, sesaat sebelum bertolak ke Kamboja untuk menghadiri KTT ASEAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan seruan atas konflik Israel-Palestina di Gaza. "Indonesia sungguh menyerukan agar kekerasan segera bisa dihentikan. Cegah terjadinya perang terbuka seperti yang terjadi pada akhir 2008 dan awal 2009," katanya seperti dilaporkan wartawan Kompas Christoporus Wahyu Haryo P dari Phnom Penh.
"Saya cemas karena serangan-serangan udara Israel masih terus berlangsung, sementara tembakan roket dengan jarak jauh juga masih terjadi. Sementara korban penduduk sipil yang tidak berdosa, terus berjatuhan," lanjutnya.
Menurut Presiden, Indonesia sangat berharapa Dewan Keamanan PBB bisa mengambil langkah-langkah yang tegas dan tepat untuk menghentikan kekerasan, serta mencegah terus meluas dan meningkatnya aksi kekerasan dan kemungkinan kekerasan baru di kawasan itu.
"Sikap Indonesia jelas, kita mendukung kemerdekaan bangsa Palestina," kata Presiden.
Sumber: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"