Seoul (AFP/ANTARA) – Citra satelit baru menunjukkan
bahwa Korea Utara menghentikan pekerjaan di sebuah landasan peluncuran
uji misil antar benua, dan kemungkinan peluncuran proyek tersebut
kembali dijadwalkan hingga dua tahun ke depan, lapor sebuah situs AS
pada Selasa.
Citra satelit komersial yang diambil pada 29 Agustus juga menunjukkan
penundaan pembangunan gedung bahan bakar dan oksidator yang didesain
untuk membantu pengujian misil pada masa depan dekat landasan baru, ujar
situs 38 North.
“Perlambatan, pembatasan berbagai upaya Korea Utara untuk menebus
waktu yang hilang, dapat mengakibatkan sebuah slip selama 1-2 tahun
dalam penentuan penyelesaian yang dijadwalkan terkait komplek baru,”
ujarnya.
38 North, sebuah situs Lembaga Korea-AS di Sekolah Studi
Internasional Lanjutan John Hopkins, mengatakan penyebab pasti
penghentian proyek tersebut belum diketahui dengan jelas, meskipun hujan
lebat baru-baru ini meungkin menjadi salah satu faktornya.
Landasan peluncuran yang baru, dibangun di Landasan Peluncuran
Satelit Tonghae di sebelah timur laut negara, yang dijadwalkan akan
diselesaikan sekitar 2005.
Menurut situs tersebut, hal tersebut bertujuan untuk melakukan
pengujian roket berbahan bakar likuid yang lebih besar di masa depan,
kemungkinan dengan jarak antar benua.
Meskipun jika penyelesaian tersebut tertunda, Pyongyang masih
mempertahankan opsi pengujian roket dengan jarak yang lebih panjang di
Stasiun Peluncuran Satelit Sohae, di wilayah bagian timur laut.
Korea Utara mengalami peluncuran roket yang gagal di Sohae pada April
yang mereka katakan sebagai sebuah upaya untuk meluncurkan sebuah
satelit menuju orbit.
Dewan Keamanan PBB dengan tegas mengecam pelatihan yang melanggar
larangan pengujian teknologi misil balistik, dan memperketat sanksi.
Sumber: Yahoonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"