NEW YORK, KOMPAS.com - Inggris, Perancis dan Jerman
secara resmi telah menyerukan sanksi-sanksi baru Uni Eropa terhadap Iran
berkaitan dengan program nuklirnya, kata para diplomat Minggu (23/9).
Para menteri luar negeri dari ketiga negara itu menulis surat kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton pekan lalu yang isinya menyerukan tindakan lebih keras pada saat pertikaian dengan Iran semakin tegang, kata seorang diplomat Eropa kepada AFP yang tidak ingin namanya disebut. Rincian langkah-langkah baru itu masih sedang dikerjakan tetapi para menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas langkah itu pada pertemuan di Brussels pada 15 Oktober.
"Adalah penting bahwa kita mempertajam sanksi," kata soerang pejabat lain. "Kami pikir masih ada waktu untuk solusi politik, diplomatik solusi, dan ini adalah apa yang kita kerjakan. Tetapi kita tidak bisa menerima senjata nuklir di tangan Iran," kata pejabat itu yang juga tidak mau disebut jatidirinya.
Ashton akan memimpin satu pertemuan di New York pada Kamis mendatang yang diikuti enam negara (ketiga negara Uni Eropa tersebut ditambah Amerika Serikat, Rusia dan China) yang telah berusaha untuk menegosiasikan solusi dengan Iran.
Sekjen PBB Ban Ki-moon hari Minggu bertemu dengan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad saat berada di New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, di mana program nuklir negaranya akan menjadi salah satu topik utama dan kontroversi. "Sekretaris Jenderal mendesak Iran untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk membangun kepercayaan internasional berkaitan dengan sifat eksklusif program nuklir untuk keperluan damainya," kata seorang juru bicara PBB, Vannina Maestracci.
Ban dan Ahmadinejad juga membahas perang di Suriah dan protes di negara-negara dunia Muslim terhadap film buatan AS "Innocence of Muslims" yang mengolok-olok Islam.
Para menteri luar negeri dari ketiga negara itu menulis surat kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton pekan lalu yang isinya menyerukan tindakan lebih keras pada saat pertikaian dengan Iran semakin tegang, kata seorang diplomat Eropa kepada AFP yang tidak ingin namanya disebut. Rincian langkah-langkah baru itu masih sedang dikerjakan tetapi para menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas langkah itu pada pertemuan di Brussels pada 15 Oktober.
"Adalah penting bahwa kita mempertajam sanksi," kata soerang pejabat lain. "Kami pikir masih ada waktu untuk solusi politik, diplomatik solusi, dan ini adalah apa yang kita kerjakan. Tetapi kita tidak bisa menerima senjata nuklir di tangan Iran," kata pejabat itu yang juga tidak mau disebut jatidirinya.
Ashton akan memimpin satu pertemuan di New York pada Kamis mendatang yang diikuti enam negara (ketiga negara Uni Eropa tersebut ditambah Amerika Serikat, Rusia dan China) yang telah berusaha untuk menegosiasikan solusi dengan Iran.
Sekjen PBB Ban Ki-moon hari Minggu bertemu dengan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad saat berada di New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, di mana program nuklir negaranya akan menjadi salah satu topik utama dan kontroversi. "Sekretaris Jenderal mendesak Iran untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk membangun kepercayaan internasional berkaitan dengan sifat eksklusif program nuklir untuk keperluan damainya," kata seorang juru bicara PBB, Vannina Maestracci.
Ban dan Ahmadinejad juga membahas perang di Suriah dan protes di negara-negara dunia Muslim terhadap film buatan AS "Innocence of Muslims" yang mengolok-olok Islam.
Sumber: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"