JAKARTA - Menteri Pertahanan India A.K. Antony
menegaskan, keberadaan misil jelajah BrahMos yang memiliki kemampuan
supersonik, tidak akan mengancam negara tetangganya. Misil itu hanya
digunakan untuk pertahanan India.
Dalam kunjungannya ke Kementerian Pertahanan Indonesia, Antony mendapat pertanyaan mengenai potensi ancaman ke Pakistan dan China, lewat eksistensi misil jelajah BrahMos yang sudah dilengkapi dengan sistem navigasi satelit Rusia. Antony pun menjawab, misil itu tidak akan mengancam negara tetangganya.
"Tidak, kami membangun BrahMos untuk mempertahankan wilayah kami. Kami juga membangun hubungan yang baik dengan Pakistan dan China," ujar Antony, di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (16/10/2012).
Sejauh ini, integrasi dari sistem navigasi satelit KH-555 akan mengubah misil jelajah BrahMos menjadi "roket super" yang sanggup menghantam target sejauh 300 hingga 500 kilometer dari permukaan laut, darat dan udara. Satu hal yang paling penting adalah, misil itu sanggup membawa hulu ledak nuklir.
Sebagai negara tetangga, Pakistan belum memiliki misil secanggih BrahMos. Dan kepemilikan India terhadap BrahMos jelas menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pertahanan India.
Kombinasi BrahMos dan Sukhoi Su-30 akan memperkuat pertahanan udara India, serta menyetarakan India dengan Rusia yang memiliki pesawat bomber Tu-95MS dan Tu-160. Hal itu diutarakan oleh seorang pengamat penerbangan Vladimir Sherbakov.
Dalam kunjungannya ke Kementerian Pertahanan Indonesia, Antony mendapat pertanyaan mengenai potensi ancaman ke Pakistan dan China, lewat eksistensi misil jelajah BrahMos yang sudah dilengkapi dengan sistem navigasi satelit Rusia. Antony pun menjawab, misil itu tidak akan mengancam negara tetangganya.
"Tidak, kami membangun BrahMos untuk mempertahankan wilayah kami. Kami juga membangun hubungan yang baik dengan Pakistan dan China," ujar Antony, di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (16/10/2012).
Sejauh ini, integrasi dari sistem navigasi satelit KH-555 akan mengubah misil jelajah BrahMos menjadi "roket super" yang sanggup menghantam target sejauh 300 hingga 500 kilometer dari permukaan laut, darat dan udara. Satu hal yang paling penting adalah, misil itu sanggup membawa hulu ledak nuklir.
Sebagai negara tetangga, Pakistan belum memiliki misil secanggih BrahMos. Dan kepemilikan India terhadap BrahMos jelas menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pertahanan India.
Kombinasi BrahMos dan Sukhoi Su-30 akan memperkuat pertahanan udara India, serta menyetarakan India dengan Rusia yang memiliki pesawat bomber Tu-95MS dan Tu-160. Hal itu diutarakan oleh seorang pengamat penerbangan Vladimir Sherbakov.
Sumber: Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"