London,
Otoritas Inggris menggelontorkan dana sebesar 5 juta poundsterling atau
setara dengan Rp 73,8 miliar untuk kelompok pemberontak Suriah. Dana
ini dimaksudkan untuk membeli peralatan komunikasi dan suplai medis bagi
para pemberontak dalam melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Bantuan ini diberikan seiring dengan semakin meningkatnya hubungan antara Inggris dengan kelompok oposisi Suriah, khususnya yang tergabung dalam Free Syrian Army. Dalam artikel surat kabar Inggris, The Times, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyatakan bahwa Inggris melakukan satu langkah maju dengan memberikan bantuan kemanusiaan karena 'rakyat Suriah tidak bisa menunggu hingga solusi diplomatik berjalan'.
"Pekan ini, sesuai instruksi saya, utusan Inggris setingkat duta besar telah menghubungi oposisi Suriah dan mengadakan pertemuan dengan elemen politik dari Free Syrian Army," terang Hague, seperti dilansir oleh AFP, Jumat (10/8/2012).
Lebih lanjut, Hague menyatakan komunikasi intens yang dijalin pihaknya dengan kelompok pemberontak Suriah bertujuan untuk menyatukan mereka dalam melawan rezim Presiden Assad. Namun, Hague menegaskan pihaknya tidak akan menyuplai senjata ke Suriah.
"Hal ini bukan bentuk keberpihakan dalam perang sipil. Risiko dari adanya kekacauan dan kekosongan kekuasaan sangatlah besar, maka kita harus menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak yang nantinya akan memerintah Suriah di masa mendatang," jelasnya.
Ditambahkan Hague, pihaknya juga menyampaikan pesan khusus bagi para pemberontak. "Pesan kuat bahwa mereka harus menghormati hak asasi manusia, entah dalam kondisi semengerikan atau separah apapun yang dilancarkan oleh rezim Assad," ucap Hague.
Dalam konferensi pers yang berbeda, seorang juru bicara kantor Kementerian Luar Negeri Inggris bahkan menyatakan bahwa Menlu Hague akan memberikan dana tambahan sebesar 5 juta poundsterling bagi kelompok pemberontak Suriah. Peralatan yang akan disuplai kepada kelompok pemberontak termasuk seperti alat-alat kesehatan, peralatan penyaring air, dan pembangkit listrik portable.
Bantuan ini diberikan seiring dengan semakin meningkatnya hubungan antara Inggris dengan kelompok oposisi Suriah, khususnya yang tergabung dalam Free Syrian Army. Dalam artikel surat kabar Inggris, The Times, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyatakan bahwa Inggris melakukan satu langkah maju dengan memberikan bantuan kemanusiaan karena 'rakyat Suriah tidak bisa menunggu hingga solusi diplomatik berjalan'.
"Pekan ini, sesuai instruksi saya, utusan Inggris setingkat duta besar telah menghubungi oposisi Suriah dan mengadakan pertemuan dengan elemen politik dari Free Syrian Army," terang Hague, seperti dilansir oleh AFP, Jumat (10/8/2012).
Lebih lanjut, Hague menyatakan komunikasi intens yang dijalin pihaknya dengan kelompok pemberontak Suriah bertujuan untuk menyatukan mereka dalam melawan rezim Presiden Assad. Namun, Hague menegaskan pihaknya tidak akan menyuplai senjata ke Suriah.
"Hal ini bukan bentuk keberpihakan dalam perang sipil. Risiko dari adanya kekacauan dan kekosongan kekuasaan sangatlah besar, maka kita harus menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak yang nantinya akan memerintah Suriah di masa mendatang," jelasnya.
Ditambahkan Hague, pihaknya juga menyampaikan pesan khusus bagi para pemberontak. "Pesan kuat bahwa mereka harus menghormati hak asasi manusia, entah dalam kondisi semengerikan atau separah apapun yang dilancarkan oleh rezim Assad," ucap Hague.
Dalam konferensi pers yang berbeda, seorang juru bicara kantor Kementerian Luar Negeri Inggris bahkan menyatakan bahwa Menlu Hague akan memberikan dana tambahan sebesar 5 juta poundsterling bagi kelompok pemberontak Suriah. Peralatan yang akan disuplai kepada kelompok pemberontak termasuk seperti alat-alat kesehatan, peralatan penyaring air, dan pembangkit listrik portable.
Sumber: Detiknews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"