Sukhoi Su-27 (kode NATO: Flanker)
adalah pesawat tempur yang awalnya diproduksi oleh Uni Soviet,
dan dirancang oleh Biro
Desain Sukhoi. Pesawat ini direncanakan untuk menjadi saingan utama
generasi baru pesawat tempur Amerika
Serikat (yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle,
F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18
Hornet). Su-27 memiliki jarak jangkau yang jauh, persenjataan yang berat,
dan kelincahan yang tinggi. Pesawat ini sering disebut sebagai hasil persaingan
antara Sukhoi
dengan Mikoyan-Gurevich, karena Su-27 dan MiG-29 berbentuk
mirip. Ini adalah keliru, karena Su-27 dirancang sebagai pesawat interseptor dan pesawat tempur superioritas udara
jarak jauh, sedangkan MiG-29 dirancang untuk mengisi peran pesawat tempur
pendukung jarak dekat.
Sejarah
Pada tahun 1969,
Uni Soviet mendapatkan informasi bahwa Angkatan Udara
Amerika Serikat telah memilih McDonnell Douglas untuk memproduksi rancangan
pesawat tempur eksperimental (yang akan berevolusi menjadi F-15).
Untuk menghadapi ancaman masa depan ini, Uni Soviet memulai program PFI (Perspektivnyi
Frontovoy Istrebitel, "pesawat tempur taktis mutakhir") yang
direncanakan menghasilkan pesawat yang bisa menyaingi hasil rancangan Amerika Serikat.
Namun, spesifikasi yang dibutuhkan
untuk memenuhi syarat-syarat program ini pada satu pesawat saja ternyata
terlalu rumit dan mahal. Maka program ini dibagi menjadi dua, yaitu TPFI (Tyazholyi
Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, "pesawat tempur taktis mutakhir
berat") and the LPFI (Legkiy Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel,
"pesawat tempur taktis mutakhir ringan"). Langkah ini juga mirip apa
yang dilakukan Amerika Serikat, dimana Amerika Serikat memulai program "Lightweight
Fighter" yang nantinya akan menghasilkan F-16.
Sukhoi OKB diberikan program TPFI.
Rancangan Sukhoi pertama kali muncul
sebagai pesawat sayap delta T-10,
yang pertama terbang pada tanggal 20 Mei 1977.
T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan diberikan kode NATO
Flanker-A. Perkembangan T-10 menemui banyak masalah, yang berakibat pada
kehancuran ketika salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal 7 Mei 1978. Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti
dengan banyak modifikasi perancangan, yang menghasilkan T-10S, yang
terbang pertama kali pada 20 April 1981.
Pesawat ini juga menemui kesulitan, dan jatuh pada tanggal 23 Desember 1981.
Versi produksi pesawat ini (Su-27
atau Su-27S, dengan kode NATO Flanker-B) mulai dipakai Angkatan Udara Soviet
pada tahun 1984, tetapi baru dipakai menyeluruh tahun 1986,
karena sempat terhambat oleh masalah produksi. Pesawat ini dipakai oleh Pertahanan Anti Udara Soviet (Voyska PVO) dan
Angkatan Udara Soviet (VVS). Pemakaiannya di V-PVO adalah sebagai interseptor,
menggantikan Sukhoi Su-15 and Tupolev
Tu-28. Dan pemakaiannya di VVS lebih difokuskan kepada interdiksi
udara, dengan tugas menyerang pesawat bahan
bakar dan AWACS,
yang dianggap sebagai aset penting angkatan udara NATO.
Sejarah tempur
Walaupun Su-27 dianggap memiliki kelincahan yang mengagumkan, pesawat ini belum banyak dipakai pada petempuran yang sebenarnya. Pemakaian pesawat ini yang patut disebut adalah pada Perang Ethiopia-Eritrea, dimana pesawat-pesawat Sukhoi Su-27A Ethiopia dipakai untuk melindungi pesawat pengebomMiG-21 dan MiG-23. Pada perang itu, pesawat-pesawat Su-27 tersebut berhasil menghancurkan empat MiG-29 Eritrea. Salah satu pilot yang berhasil menembak jatuh lawan adalah Aster Tolossa, yang menjadi wanita Afrika pertama yang memenangi sebuah pertempuran udara.
Sejarah tempur
Walaupun Su-27 dianggap memiliki kelincahan yang mengagumkan, pesawat ini belum banyak dipakai pada petempuran yang sebenarnya. Pemakaian pesawat ini yang patut disebut adalah pada Perang Ethiopia-Eritrea, dimana pesawat-pesawat Sukhoi Su-27A Ethiopia dipakai untuk melindungi pesawat pengebomMiG-21 dan MiG-23. Pada perang itu, pesawat-pesawat Su-27 tersebut berhasil menghancurkan empat MiG-29 Eritrea. Salah satu pilot yang berhasil menembak jatuh lawan adalah Aster Tolossa, yang menjadi wanita Afrika pertama yang memenangi sebuah pertempuran udara.
PENGGUNA
Sekitar 680 Su-27 diproduksi oleh Uni Soviet,
dan 400 dipakai oleh Rusia.
Negara mantan Soviet yang memiliki pesawat ini adalah Ukraina dengan 60
pesawat, Belarusia
dengan sekitar 25 pesawat, Kazakstan dengan sekitar 30 dan sudah memesan 12 pesawat
lagi, dan Uzbekistan
dengan 25 buah.
Tiongkok
menerima 26 pesawat pada tahun 1991, dan 22 lagi pada 1995. Kemudian pada
tahun 1998 mereka
menandatangani kontrak untuk lisensi produksi 200 pesawat ini dengan nama Shenyang
J-11. Vietnam
memiliki 12 Su-27SK dan telah memesan 24 lagi. Ethiopia
memiliki 8 Su-27A dan 2 Su-27U. Indonesia mempunyai 2 Su-27SK and 2 Su-30MK serta telah
memesan 3 SU-27SKM dan 3 SU-30MK2. Dan Angola telah menerima sekitar 8
Su-27/27UB. Meksiko
berencana untuk membeli 8 Su-27s dan 2 pesawat latihan Su-27UB.[1]
Amerika
Serikat juga disinyalir memiliki satu Su-27 Flanker B dan satu Su-27 UB.
Tiga pesawat ini masuk sebagai registrasi sipil, dan salah satunya tiba di
Amerika Serikat menggunakan pesawat Antonov-62.
Indonesia (TNI-AU) mulai
menggunakan keluarga Sukhoi-27 pada tahun 2003 setelah batalnya
kontrak pembelian 12 unit Su-30KI pada 1996. Kontrak tahun
2003 mencakup pembelian 2 unit Sukhoi-27SK dan 2 unit Sukhoi-30MK senilai 192
juta dolar AS tanpa paket senjata. Empat tahun kemudian pada acara MAKS 2007 di Moskow Departemen Pertahanan mengumumkan kontrak
unruk pembelian 3 unit Sukhoi-27SKM dan 3 unit Sukhoi-30MK2 senilai 350 juta dolar AS
Karakteristik umum:
- Kru: Satu
- Panjang: 21,9 m
- Lebar sayap: 14,7 m
- Tinggi: 5,93 m
- Luas sayap: 62 m²
- Bobot kosong: 16.380 kg
- Bobot terisi: 23.000 kg
- Bobot maksimum lepas landas: 33.000 kg
- Mesin: 2× Lyulka AL-31F turbofan, 122,8 kN masing-masing
Kinerja
- Laju maksimum: 2.500 km/jam (1.550 mph Mach 2.35)
- Jarak jangkau: 1.340 km pada ketinggian air laut, 3.530 km pada ketinggian tinggi
- Batas tertinggi servis: 18.500 m
- Laju panjat: 325 m/s
- Beban sayap: 371 kg/m²
- Dorongan/berat: 1,085
Persenjataan
- 1 x meriam GSh-30-1 30 mm, 150 butir peluru
- 8.000 kg (17.600 lb) pada 10 titik eksternal
- 6 R-27, 4 R-73
- Su-27SM dapat menggunakan R-77 menggantikan R-27
- Su-27IB dapat menggunakan peluru kendali anti-radiasi X-31, peluru kendali udara ke daratX-29L/T, serta bom KAB-150 dan UAB-500
- AA-11 Archer / R-73
- AA-10A/B/C/D/E Alamo-A/B/C/D/E / R-27R/T/RE/TE/AE
- AS-16 Kickback SRAM/ Kh-15/C
- Air bombs·
- KAB-500Kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"