Langkah
Indonesia untuk memesan dan bekerjasama merakit pesawat C-295 dari
EADS CASA, Airbus Military, Spanyol, menjadi batu loncatan dalam
menyusun defence system Indonesia yang modern.
Dalam kerjasama itu, Indonesia memesan 9 pesawat C-295, 3 diantaranya akan dirakit di PT DI, Bandung Jawa Barat.
EADS
CASA juga menjadikan PT DI sebagai manufaktur: Stabilisator bagian
ekor (tail empennage), Badan pesawat bagian belakang serta panel-panel
badan pesawat C-295.
“Kita
sepakat membuat paket kerja untuk pengembangan sistem pelatihan
berbasis komputer, pusat servis dan pengiriman serta lini akhir
perakitan (FAL) di Indonesia“, ujar Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro.
Pengiriman
peswat pertama C-295 untuk Indonesia diperkirakan tahun ini. Sembilan
pesawat C-295, ditargetkan diterima Indonesia tahun 2014.
C-295 AEW&C
Pada awal tahun 2011, EADS CASA Airbus Military menandatangani kesepahaman dengan Israel Aerospace Industries (IAI), untuk mengembangan pesawat pendeteksi dini CN 295 AEW&C. IAI merupakan pabrik pembuat UAV Heron TP yang dipesan Indonesia.
Bulan
Februari 2012, EADS CASA dan IAI telah melakukan uji terbang terhadap C
295 AEW&C (Airborne Early Warning & Control system) dan
diklaim sukses.
“We
have completed the flight trials and matured the aerodynamic
configuration of the radome,” ujar Fernando Ciria, dari EADS CASA Airbus
Military.
Dalam
uji terbang itu, C-295 AEW atau AEW&C mampu terbang 8 jam lebih
dengan maksimum altitude antara 20,000ft (6,100m) hingga 24,000feet.
C
295 ini diinstal perangkat “integrated tactical system mission” milik
IAI/ Elta sebagai penyuplai “active electronically scanned array
radar”, serta piranti pendukung lainnya. C-295 juga dilengkapi
dilengkapi modul anti-surface/anti-submarine warfare.
Pesawat
AEW&C atau AWACS berfungsi sebagai:BVR Missile Guidance,
Electronic Warfare (EW) dan Reconnaissance. Ia menjadi mata dan backbone
informasi bagi armada tempur sebuah negara.
C 295 AEW&C Indonesia
Benda berharga C-295 AEW&C, benar benar sudah didepan mata Indonesia. Beberapa pesawat C 295 dirakit di PT DI. Bahkan sekitar 65 persen komponen C 295 diproduksi oleh PT DI.
Selain
itu, Indonesia juga telah bekerjasama dengan IAI/Elta Israel dalam
pengadaan Skuadron UAV Heron Indonesia. Untuk itu, tidak ada kendala
bagi Indonesia untuk mendapatkan piranti AEW&C Israel.
Pemerintah
berencana mengadakan pesawat peringatan dini, C 295 AEW&C dengan
budgetnya yang diambil dari anggaran belanja militer tahun 2014.
Tampaknya
pengadaan C 295 AEW&C ini tidak akan banyak kendala karena
pesawatnya memang sedang dirakit di PT DI Bandung, Jawa Barat.
Kehadiran C-295 AEW&C akan memberikan airborne systems: membimbing
pesawat tempur untuk mencari titik lemah formasi pesawat musuh,
memberikan kordinat pesawat musuh, melakukan electronic counter.
Singkatnya C-295 AEW&C akan menjadi “theatre of battle management”.
Jika terjadi peperangan, tentu jet tempur musuh, pertama kali akan
memburu pesawat AEW&C, untuk melemahkan pertahanan udara lawan.
Namun karena AEW&C memiliki electronic counter, dia hanya bisa
dilumpuhkan dengan rudal anti-radiasi, antara lain Kh-31P/ AS 17
Crypton, yang juga dimiliki Indonesia.
Sumber : JakartaGreater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"