JAKARTA-(IDB) : Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Dr Ir Pos M. Hutabarat MA, Ph.D, Senin (21/5), memimpin Defense Industry Cooperation Committee (DICC)
Ke-1 antara Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Pertahanan
Republik Korea yang delegasinya dipimpin oleh Mr Noh Dae-Lae di Kantor
Kemhan, Jakarta. Pertemuan yang berlangsung selama dua hari dan
dilanjutkan kunjungan ke beberapa industri pertahanan ini sebagai
tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama MoU mengenai DICC pada tanggal 9 September 2011 lalu yang dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara.
Dalam
amanat pembukaannya Dirjen Pothan mengatakan bahwa kerjasama dalam
bidang industri pertahanan antara kedua negara telah meningkat sangat
baik. Seperti diketahui Indonesia telah menggunakan produk-produk
pertahanan dari Republik Korea yang sebagian diantaranya sudah
dipasarkan juga oleh perusahaan Indonesia. Menurut Dirjen Pothan
Kemhan, pihak Kemhan RI berharap kerjasama antara industri pertahanan
kedua negara ini dapat memberikan manfaat bagi kedua negara dan terus
berkembang di masa mendatang.
Dirjen
Pothan Kemhan melanjutkan, diharapkan industri pertahanan kedua negara
dapat bekerjasama dengan erat dan dapat merancang tujuan bersama dalam
pengembangan industri pertahanan. Sampai saat ini diantara RI dan
Republik Korea telah terbangun kerjasama yang baik di bidang industri
pertahanan seperti pembangunan bersama pesawat KFX/IFX, PT.Pindad dengan Dosan dalam pembangunan Wheel Armor Vehicle dengan 90 mm Canon. Dilanjutkan oleh Dirjen Pothan, kerjasama industri pertahanan antara kedua negara juga termasuk diantaranya ToT dalam
teknologi kapal selam dengan DSNI 209, begitu juga kerjasama antara
industri pertahanan kedua negara dalam bidang pengembangan propelan.
Dengan
berbagai bentuk kerjasama dalam bidang industri pertahanan seperti
yang telah disebutkan oleh Dirjen Pothan ini, dirinya berharap dalam
pertemuan ini dapat dilaksanakan diskusi yang mendalam untuk meraih
target yang diharapkan. Hasil pertemuan yang didapatkan sangat
bergantung kepada keseriusan delegasi kedua negara dalam membangun
saling pengertian dalam kerjasama yang saling menguntungkan.
DICC
ini sesuai yang tertuang dalam MoU mencakup beberapa kegiatan antara
lain; mendukung pengembangan dan produksi bersama, dan proyek bersama
pada peralatan pertahanan dan suku cadang. Pertukaran dan peralihan
informasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan nasional,
pemasaran bersama produk pertahanan sebagai barang dagang internasional
dan peningkatan keseimbangan perdagangan produk-produk dan jasa-jasa
industri pertahanan.
Sementara itu pimpinan delegasi Korea Mr Noh Dae-Lae mengatakan bahwa
pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral yang
erat antara kedua negara khususnya dalam bidang industri pertahanan.
Sumber : DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"