The Taregh-1 (Foto: RT)
TEHERAN - Dua hari setelah Amerika Serikat dan
30 negara lainnya memulai latihan angkatan laut internasional di Teluk
Persia, Iran mengumumkan akan mengirimkan kapal selam buatan Rusia ke
kawasan Teluk Persia. Langkah ini diambil untuk memperkuat pasukannya di
kawasan tersebut.
Kapal yang dikenal dengan nama The Taregh-1 kabarnya telah dikirim ke Pelabuhan Bandar Abbas. Tidak hanya kapal selam, namun kapal perusak The Sahand juga telah dikerahkan ke Teluk Persia. Kedua kapal ini siap kembali beroperasi setelah sebelumnya sempat mengalami perbaikan.
Terkait dengan hal ini Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khameni mengatakan, langkah tersebut diambil bukan bertujuan untuk menyerang negara lain.
"Angkatan bersenjata Iran harus ditingkatkan sedemikian rupa sehingga tidak seorang pun dapat melanggar benteng yang telah diperkuat Iran," ujar Khameni, seperti dikutip Russian Today, Rabu (19/9/2012).
Sementara itu wakil menteri pertahanan Inggris Phillip Hammond memberikan komentar terkait dengan keterlibatan Inggris dalam latihan di Teluk Persia. Menurut Hammond latihan tersebut digelar untuk menjamin keamanan jalur pelayaran internasional.
"Inggris berkomitmen untuk memastikan kebebasan navigasi di perairan internasional seperti di Teluk Persia. Gangguan terhadap pelayaran di Teluk Persia akan mengancam stabilitas regional dan pertumbuhan ekonomi. Setiap upaya yang dilakukan Iran untuk mengupayakan hal ini ilegal dan tidak akan berhasil," tegas Hammond.
Latihan ini terjadi di tengah memanasnya krisis nuklir Iran dan isu penutupan Selat Hormuz yang merupakan jalur strategis perdagangan minyak dunia.
Pengamat Timur Tengah Tariq Ali mengatakan bila Israel dan AS nekat menyerang Iran maka Negeri Persia itu akan meluncurkan serangan balasan melalui beberapa wilayah.
"Mereka (Iran) pada dasarnya dapat membuka front baru di Afghanistan, di perbatasan Irak dan mereka dapat memanfaatkan Hezbollah untuk melancarkan serangan ke Israel. Ini bukan hanya pertempuran di udara namun ini pertempuran di tiga atau empat wilayah dan AS menyadari hal ini," ujar Ali.
Namun Ali meragukan bahwa manuver Barat di Teluk Persia ini merupakan pertanda bahwa serangan semakin dekat. "Bila Israel memutuskan meluncurkan serangan mereka tidak akan mengumumkannya sebelum hal itu terjadi, seperti kasus serangan terhadap serangan reaktor nuklir di Irak," beber Ali.
Kapal yang dikenal dengan nama The Taregh-1 kabarnya telah dikirim ke Pelabuhan Bandar Abbas. Tidak hanya kapal selam, namun kapal perusak The Sahand juga telah dikerahkan ke Teluk Persia. Kedua kapal ini siap kembali beroperasi setelah sebelumnya sempat mengalami perbaikan.
Terkait dengan hal ini Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khameni mengatakan, langkah tersebut diambil bukan bertujuan untuk menyerang negara lain.
"Angkatan bersenjata Iran harus ditingkatkan sedemikian rupa sehingga tidak seorang pun dapat melanggar benteng yang telah diperkuat Iran," ujar Khameni, seperti dikutip Russian Today, Rabu (19/9/2012).
Sementara itu wakil menteri pertahanan Inggris Phillip Hammond memberikan komentar terkait dengan keterlibatan Inggris dalam latihan di Teluk Persia. Menurut Hammond latihan tersebut digelar untuk menjamin keamanan jalur pelayaran internasional.
"Inggris berkomitmen untuk memastikan kebebasan navigasi di perairan internasional seperti di Teluk Persia. Gangguan terhadap pelayaran di Teluk Persia akan mengancam stabilitas regional dan pertumbuhan ekonomi. Setiap upaya yang dilakukan Iran untuk mengupayakan hal ini ilegal dan tidak akan berhasil," tegas Hammond.
Latihan ini terjadi di tengah memanasnya krisis nuklir Iran dan isu penutupan Selat Hormuz yang merupakan jalur strategis perdagangan minyak dunia.
Pengamat Timur Tengah Tariq Ali mengatakan bila Israel dan AS nekat menyerang Iran maka Negeri Persia itu akan meluncurkan serangan balasan melalui beberapa wilayah.
"Mereka (Iran) pada dasarnya dapat membuka front baru di Afghanistan, di perbatasan Irak dan mereka dapat memanfaatkan Hezbollah untuk melancarkan serangan ke Israel. Ini bukan hanya pertempuran di udara namun ini pertempuran di tiga atau empat wilayah dan AS menyadari hal ini," ujar Ali.
Namun Ali meragukan bahwa manuver Barat di Teluk Persia ini merupakan pertanda bahwa serangan semakin dekat. "Bila Israel memutuskan meluncurkan serangan mereka tidak akan mengumumkannya sebelum hal itu terjadi, seperti kasus serangan terhadap serangan reaktor nuklir di Irak," beber Ali.
Sumber: Okezon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"