Sehari setelah melaksanakan tugas operasi sebagai peace keeper di Area of Maritime Operation (AMO) perairan Lebanon, KRI Sultan Hasanuddin-366 ditunjuk sebagai MIO Commander, Sabtu (16/6). Sebagai MIO Commander, KRI Sultan Hasanuddin-366 menjadi pemimpin semua unsur MTF yang sedang melaksanakan operasi/ Maritime Interdiction Operation (MIO) di AMO, bertugas menerima setiap laporan/ hailing unsur-unsur yang sedang beroperasi untuk didata dan dicocokkan dengan Abakus List klasifikasi status kapal tersebut.
Pada saat sebagai MIO Commander,
KRI Sultan Hasanuddin-366 menemukan kontak udara berupa 7 pesawat
tempur tidak dikenal. Peristiwa ini terjadi ketika KRI Sultan
Hasanuddin-366 melaksanakan patroli di Zone 1 Selatan, yang merupakan
wilayah teritorial Lebanon tetapi overlap dengan area latihan udara yang diklaim oleh Israel.
Mengetahui
hal demikian, Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 Letkol Laut (P) Dato
Rusman SN selaku Komandan Satgas Maritim TNI XXVIII/D UNIFIL
memerintahkan seluruh prajurit melaksanakan peran tempur bahaya udara
untuk mengantisipasi jika terjadi keadaan darurat secara tiba-tiba.
Dari pantauan radar KRI Sultan Hasanuddin-366 diketahui 7 pesawat
tersebut adalah pesawat tempur Israel yang terbang dalam 2 formasi
tempur kemudian berpencar menjauh dan hilang dari pantauan radar.
Menjelang
sore hari, radar KRI Sultan Hasanuddin-366 kembali menemukan kontak 2
pesawat tempur Israel melintas diatas kapal. Dari hasil deteksi radar
dan visual melalui Target Designation Sight (TDS), pesawat tempur tersebut melaksanakan latihan dogfight dan saling menembakkan flare selama latihan. Namun pesawat-pesawat tersebut hingga latihan berakhir tetap menjaga jarak aman dan kembali ke pangkalannya.
Selama lima hari melaksanakan operasi dan patroli di AMO, KRI Sultan Hasanuddin-366 berhasil melaksanakan hailing
sebanyak 31 kapal yang akan masuk maupun keluar Lebanon, selanjutnya
pada tanggal 19 Juni 2012 KRI Sultan Hasanuddin-366 merapat di
pelabuhan Beirut untuk melaksanakan bekal ulang logistik. Selama empat
hari sandar di dermaga Beirut, KRI Sultan Hasanuddin-366 menerima
beberapa kunjungan. Kunjungan yang pertama pada tanggal 20 Juni 2012
dari UNDP (United Nations Development Program) dan HIV/AIDS Unit, UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon)
dalam rangka memberikan pengarahan dan pengetahuan tentang bahaya
penyakit HIV/AIDS kepada seluruh prajurit Satgas MTF XXVIII/D UNIFIL.
Selanjutnya pada hari yang sama, KRI Sultan Hasanuddin-366 juga menerima Tim Peninjau untuk pemeriksaan Contingent Owned Equipment (COE) dari United Nations Department of Peace Keeping Operation
(UNDPKO). Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mengecek perlengkapan
dan peralatan yang ada di KRI Sultan Hasanuddin-366, antara lain
kelengkapan permesinan, alat komunikasi, observasi & positioning, self protection,
perlengkapan dapur, loundry, akomodasi prajurit, alarm, fasilitas
internet, kelengkapan fasilitas medis level 1 dan lain sebagainya. Hasil
dari inspeksi tersebut menyatakan bahwa perlengkapan dan peralatan
yang ada di KRI Sultan Hasanuddin-366 telah sesuai dengan persyaratan
yang telah ditentukan oleh United Nations Security Council dalam rangka menjadi peace keeper di Lebanon.
Kunjungan pada hari berikutnya yaitu kunjungan dari Conduct and Discipline Unit - United Nations Head Quarters (CDU-UNHQ). Tujuan kedatangan tim ini adalah untuk memberi penjelasan kepada seluruh prajurit Satgas yang tergabung dalam Maritime Task Force mengenai apa saja yang tidak boleh dilakukan dan apa saja yang harus dipatuhi selama bertugas sebagai peace keeper sesuai dengan mandat UNSCR. Pada siang harinya seluruh perwira KRI Sultan Hasanuddin-366 menerima pengarahan mengenai Induction Training dari Chief of Staff MTF Kolonel Laut (P) Dwi Sulaksono beserta stafnya. Dalam pengarahan tersebut Chief of Staff MTF
memperkenalkan stafnya yaitu staf MTF-N.1 sampai dengan MTF-N.7.
Masing-masing staf memberikan paparan tentang tugas pokoknya di MTF,
sehingga dengan adanya pertemuan tersebut diharapkan terjalin koordinasi
antara staf MTF dengan Satgas MaritimXXVIII/DUNIFIL dalam
pelaksanaan tugasnya.
Kegiatan kunjungan yang terakhir yaitu kunjungan dari Joint Operation Center United Nations Departement of Peace Keeping Operation
(JOC UNDPKO) untuk meninjau kesiapan KRI Sultan Hasanuddin-366 dalam
misi perdamaian di Lebanon. Pada kesempatan tersebut, KRI Sultan
Hasanuddin-366 turut serta mempromosikan wisata Indonesia kepada setiap
tamu yang berkunjung dengan memberikan leafet dan buku-buku
tentang pariwisata Indonesia. Dalam hal ini KRI Sultan Hasanuddin-366
bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif
Republik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 23 Juni 2012, KRI Sultan
Hasanuddin-366 bertolak menuju daerah AMO di laut Mediterania untuk
melaksanakan tugas operasi sebagai peace keeper yang impartial di perairan Lebanon.
Sumber : Koarmatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"