MOSKOW - Rusia dilaporkan tengah mengembangkan
sistem pertahanan misil laut yang serupa dengan sistem Aegis yang
dimiliki oleh Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkapkan oleh seorang
pejabat senior di bidang industri pertahanan Rusia.
Aegis yang dirancang khusus untuk mencegat rudal balistik merupakan bagian dari strategi pertahanan rudal nasional AS. "Industri pertahanan telah ditugaskan untuk mengurusi hal ini," ujar pejabat senior bidang industri pertahanan Rusia Anatoly Shlemov, seperti dikutip RIA Novosti, Jumat (31/8/2012).
"Analog Aegis kini tengah dikembangkan melalui afiliasi dengan perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan PVO Almaz-Antei," tutur Shlemov. Namun Shlemov menolak menjelaskan lebih lanjut terkait kabar ini.
Beberapa waktu lalu Rusia sempat mengancam akan menghancurkan sistem pertahanan misil Eropa bila AS menolak untuk melanjutkan pembicaraan kedua negara. AS selama ini bersikeras untuk membangun sistem pertahanan itu kendati mendapat penolakan Rusia.
Tidak hanya itu ketegangan antara dua kekuatan dunia ini juga sempat terjadi, ketika Rusia berencana mengerahkan misil Iskander di wilayah Kaliningrad apabila kesepakatan antara Rusia dan NATO tidak tercapai. Negeri Beruang Merah pun tidak henti-hentinya mengecam penempatan senjata anti-misil AS di Polandia dan Rumania.
Aegis yang dirancang khusus untuk mencegat rudal balistik merupakan bagian dari strategi pertahanan rudal nasional AS. "Industri pertahanan telah ditugaskan untuk mengurusi hal ini," ujar pejabat senior bidang industri pertahanan Rusia Anatoly Shlemov, seperti dikutip RIA Novosti, Jumat (31/8/2012).
"Analog Aegis kini tengah dikembangkan melalui afiliasi dengan perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan PVO Almaz-Antei," tutur Shlemov. Namun Shlemov menolak menjelaskan lebih lanjut terkait kabar ini.
Beberapa waktu lalu Rusia sempat mengancam akan menghancurkan sistem pertahanan misil Eropa bila AS menolak untuk melanjutkan pembicaraan kedua negara. AS selama ini bersikeras untuk membangun sistem pertahanan itu kendati mendapat penolakan Rusia.
Tidak hanya itu ketegangan antara dua kekuatan dunia ini juga sempat terjadi, ketika Rusia berencana mengerahkan misil Iskander di wilayah Kaliningrad apabila kesepakatan antara Rusia dan NATO tidak tercapai. Negeri Beruang Merah pun tidak henti-hentinya mengecam penempatan senjata anti-misil AS di Polandia dan Rumania.
Sumber: Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"