BANDUNG, suaramerdeka.com - Keandalan pesawat CN-235
versi patroli maritim terus diakui. Dua negara telah menyatakan
minatnya. PT Dirgantara Indonesia berharap ketertarikan tersebut dapat
segera diwujudkan dalam kontrak pembelian.
Kedua negara tersebut
adalah Pakistan dan Philipina. Dalam pekan ini, delegasi kedua negara
melakukan kunjungan ke pabrik pesawat terbang dalam negeri itu yang
berbasis di Bandung.
Dari hasil kunjungan itu, Pemerintah
Philipina berminat untuk membeli sebanyak 2 unit pesawat CN-235 MPA
(Maritime Patrol Aircraft). Jika gol, ini merupakan pembelian perdana
negara tetangga di ASEAN itu untuk versi militer.
"Kalau untuk
kepentingan militer, ini adalah peristiwa kali pertama, tapi kalau untuk
versi sipil Philipina pernah mengoperasikannya beberapa waktu lalui
melalui maskapai Asian Spirit," jelas Jubir PT DI, Rakhendi Triyatna di
Bandung, Jumat (13/7).
Untuk Pakistan, jumlah pesawat yang
diinginkan belum disebutkan. Hanya saja, negara tersebut merupakan
pelanggan PT DI karena pernah membeli 4 unit pesawat serupa terdiri dari
tiga pesawat pengangkut dan satu unit lagi versi VIP.
Diharapkan,
kunjungan itu dapat membuka kembali opsi pembelian pesawat sejenis oleh
Pemerintah Pakistan. Terlebih pesawat serba guna itu dikenal andal
sebagai alat utama sistem persenjataan termasuk untuk kepentingan
patroli maritim.
Terakhir, CN-235 Patroli Maritim itu diminati
Pemerintah Korsel. Pesanan 4 unit pesawat tersebut telah dikirimkan ke
Korsel seluruhnya pada Maret lalu. Pesawat yang mencakup operasi jarak
sedang itu digunakan untuk patroli penjaga pantai di negara tersebut.
Saat
ini, PT DI juga tengah mengerjakan pesanan TNI Angkatan Laut sebanyak 5
unit. Sebelumnya, sejak 2008, pesawat patroli maritim itu sudah
dioperasikan oleh TNI AU. Selain Korsel, pesawat itu digunakan pula oleh
Turki.
Sumber: Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"