Foto : Tank Kamboja (HRW)
PHNOM PENH – Kamboja mengejutkan negara-negara
tetangganya setelah negara tersebut membeli 100 Tank dan 40 Panser
secara diam-diam. Pembelian tersebut diketahui setelah kendaraan lapis
baja tersebut telah dikirimkan ke Kamboja.
Surat Kabar Phnom Penh Post melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Kamboja Jenderal Tea Banh, baru mengkonfirmasi pembelian tersebut kemarin. Sampai saat ini sumber pendanaan dari pembelian tersebut tidak dapat diketahui.
Jenderal Tea Banh menyatakan bahwa pembelian tersebut diperlukan untuk meningkatkan kemampuan militer dari negara yang akhir-akhir ini berkonflik dengan Thailand tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja, Koy Kuong, juga menolak untuk memberikan komentar dan mengaku dirinya kurang mengetahui perihal pembelian kendaraan lapis baja tersebut.
Salah satu sumber menyatakan bahwa persenjataan tersebut telah sampai di pelabuhan Sihanoukville, kemarin. Juru bicara partai oposisi Sam Rainsy, Yim Sovann, juga menunjukkan keterkejutannya dan tidak menyangka akan adanya pembelian kendaraan tempur dengan jumlah yang banyak. Demikian, seperti diberitakan oleh Bangkok Post, Jumat (2/11/2012).
Sovann menyatakan bahwa seharusnya tiap pembelian senjata harus dilakukan secara transparan dan dibahas di parlemen. Dia juga tidak tahu alasan kenapa pemerintah Kamboja menyembunyikan pembelian ini.
Surat Kabar Phnom Penh Post melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Kamboja Jenderal Tea Banh, baru mengkonfirmasi pembelian tersebut kemarin. Sampai saat ini sumber pendanaan dari pembelian tersebut tidak dapat diketahui.
Jenderal Tea Banh menyatakan bahwa pembelian tersebut diperlukan untuk meningkatkan kemampuan militer dari negara yang akhir-akhir ini berkonflik dengan Thailand tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja, Koy Kuong, juga menolak untuk memberikan komentar dan mengaku dirinya kurang mengetahui perihal pembelian kendaraan lapis baja tersebut.
Salah satu sumber menyatakan bahwa persenjataan tersebut telah sampai di pelabuhan Sihanoukville, kemarin. Juru bicara partai oposisi Sam Rainsy, Yim Sovann, juga menunjukkan keterkejutannya dan tidak menyangka akan adanya pembelian kendaraan tempur dengan jumlah yang banyak. Demikian, seperti diberitakan oleh Bangkok Post, Jumat (2/11/2012).
Sovann menyatakan bahwa seharusnya tiap pembelian senjata harus dilakukan secara transparan dan dibahas di parlemen. Dia juga tidak tahu alasan kenapa pemerintah Kamboja menyembunyikan pembelian ini.
Sumber: Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"