REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING---Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, dalam pertemuan dengan insan media China, mengungkapkan fitnah sangat besar dilontarkan oleh AS dan Zionis terhadap Suriah.
Ramin
Mehmanparast mengatakan di Beijing, Selasa malam (31/7), bahwa wilayah
Timur Tengah memiliki kepentingan yang sangat besar bagi AS dan
sekutunya.
Ia menambahkan mereka tak ingin menutup wilayah
tersebut karena dua alasan sumber daya yang sangat berlimpah --minyak
dan gas-- serta kekhawatiran bisa membahayakan keamanan rejim Zionis.
Saat
merujuk kepada Kebangkitan Islam (Arab Spring) dan gerakan rakyat di
wilayah itu sejak dua tahun lalu, ia mengatakan rakyat mencari
kemerdekaan dan menjatuhkan para diktator dari kekuasaan.
Ia
menyatakan para pejabat Amerika sangat mengetahui jika semua negara di
wilayah tersebut memperoleh kemerdekaan, maka keamanan rezim Zionis akan
menghadapi bahaya serius, demikian laporan IRNA.
Setelah
perubahan pemerintah di Mesir dan kejatuhan sekutu AS, Hosni Mubarak,
maka Amerika sedang mempertimbangkan untuk merusak kestabilan Suriah
guna membuat lemah kelompok perlawanan.
Jadi, menciptakan
kekacauan dan ketegangan di Suriah, dengan melecehkan tuntutan sebagian
rakyat Suriah menjadi agenda AS dan sekutunya, kata Mehmanparast.
Ia
mengajukan pertanyaan mengapa AS tidak bereaksi terhadap gerakan rakyat
di Bahrain, Arab Saudi dan Yaman, dan mengatakan itu menunjukkan mereka
hanya berusaha membuat lemah jalur perlawanan dan melindungi keamanan
rezim Zionis.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran tersebut
mengatakan strategi utama AS di Suriah ialah menciptakan perang saudara.
Ia juga menambahkan ketika mereka --AS-- tak berhasil mengobarkan
perang saudara, mereka berusaha memanfaatkan negara lain untuk
mempersenjatai orang guna menciptakan konflik di sana.
Mehmanparast
menegaskan pemerintah dan rakyat Suriah saat ini sedang mempertahankan
keutuhan wilayah dan kepentingan nasional mereka. Ditambahkannya,
situasi di Suriah sekarang adalah perang berskala penuh terhadap satu
negara merdeka.
Ramin Mehmanparast menekankan Iran percaya pada
penyelesaian masalah Suriah. Untuk itu, campur tangan dan pengiriman
senjata mesti dihentikan dan kemudian dalam suasana yang damai, tuntutan
rakyat mesti diajukan dan pemerintah mesti melakukan tindakan dasar
menuju pembaruan. Dalam proses itu, rakyat Suriah adalah pembuat
keputusan utama, jadi Iran mendukung rencana utusan gabungan PBB-Liga
Arab Kofi Annan.
Dalam pertemuan tersebut, yang berlangsung selama
tiga jam, Mehmanparast juga menjelaskan secara terperinci mengenai
kebijakan bermusuhan AS terhadap Iran, termasuk pemberlakuan sanksi
secara sepihak.
Sumber: REPUBLIKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"