BALIKPAPAN: Pemerintah
menyediakan anggaran Rp3,9 triliun membangun wilayah perbatasan darat
Kalimantan-Malaysia Timur. Panjang garis perbatasan di sana hingga
2.000 kilometer dari barat ke timur.
Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur berhadapan dengan Malaysia di Kalimantan berhadapan dengan dua negara bagian Malaysia, Sabah dan Sarawak.
Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur berhadapan dengan Malaysia di Kalimantan berhadapan dengan dua negara bagian Malaysia, Sabah dan Sarawak.
Sekretaris Badan
Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), Sutrisno, di Balikpapan,
Selasa, menyatakan, "Anggaran untuk mengembangkan 39 kecamatan
sepanjang perbatasan." Artinya, tiap kecamatan akan mendapat banyak
sekali dana untuk memajukan wilayahnya.
"Bagian dari tahapan pembangunan hingga 2025. Akan dibangun 187 kecamatan di 38 kabupaten di 12 provinsi. Rencana induk 2011-2014 sudah melibatkan 111 kecamatan," katanya.
Sutrisno menghadiri Rapat Koordinasi Pembangunan Kawasan Perbatasan Kalimantan Timur. Rapat itu dibuka Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.
Anggaran dan perencanaan tersebut berkenaan perubahan cara pandang mengenai daerah perbatasan. Wilayah perbatasan, khususnya perbatasan darat dengan Malaysia di Kalimantan, kini dianggap sebagai beranda atau teras depan dari Republik Indonesia.
Perubahan cara pandang itu juga untuk mengimbangi pesatnya kemajuan pembangunan kota-kota negara tetangga tersebut yang letaknya tidak jauh dari kota-kota Indonesia, yang umumnya tertinggal.
Pembangunan infrastruktur juga akan dibarengi pembangunan pada sektor energi, pendidikan dan kesehatan untuk membuka isolasi.
"Bagian dari tahapan pembangunan hingga 2025. Akan dibangun 187 kecamatan di 38 kabupaten di 12 provinsi. Rencana induk 2011-2014 sudah melibatkan 111 kecamatan," katanya.
Sutrisno menghadiri Rapat Koordinasi Pembangunan Kawasan Perbatasan Kalimantan Timur. Rapat itu dibuka Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.
Anggaran dan perencanaan tersebut berkenaan perubahan cara pandang mengenai daerah perbatasan. Wilayah perbatasan, khususnya perbatasan darat dengan Malaysia di Kalimantan, kini dianggap sebagai beranda atau teras depan dari Republik Indonesia.
Perubahan cara pandang itu juga untuk mengimbangi pesatnya kemajuan pembangunan kota-kota negara tetangga tersebut yang letaknya tidak jauh dari kota-kota Indonesia, yang umumnya tertinggal.
Pembangunan infrastruktur juga akan dibarengi pembangunan pada sektor energi, pendidikan dan kesehatan untuk membuka isolasi.
Bukan cuma pada aspek
keseharian, karena TNI-AD berambisi menempatkan batalion-batalion
kavaleri berat di garis perbatasan. Tank Leopard seberat 75 ton perunit
akan dioperasikan di hutan belantara tropis bertanah gambut
Kalimantan, dan berpangkalan di Bulungan, Kalimantan Timur.
Masih didukung skuadron helikopter serbu AH-64 Super Cobra dengan berbagai peluru kendali dan roketnya.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMEN POSITIF "OK"